Acting

27 4 0
                                    

Seungwoo melangkah sendirian melewati taman kampus itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seungwoo melangkah sendirian melewati taman kampus itu. Ia memasang maskernya, mengendap-endap masuk ke wilayah kampus yang tidak terlalu ramai. Seungwoo jarang menemui ayahnya di kampus, pasti ayahnya akan kaget sendiri.

Tapi ini demi Lee Hari. Ayahnya Hari sudah mulai bekerja di kampus ini menurut penuturan ayahnya sendiri. Ia setidaknya ingin menyapa.

"Seungwoo-hyung? Kok disini?" Asisten ayahnya menyambutnya sambil berbisik takut orang-orang didekat mereka mendengar.

"Ketemu Aboeji. Ada di dalam?"

Lelaki itu mengangguk perlahan, lalu mengetuk pintu ruang Rektor. Tampak ayahnya sedang duduk di depan pcnya, mejanya dipenuhi berkas.

"Kok nggak langsung ke rumah malah kesini?" tanya ayahnya sembari mengikuti Seungwoo duduk di sofa.

"Pingin aja,"

"Aku tebak kau mau ketemu ayahnya Lee Hari ya?"

Seungwoo tersenyum masam. Ayahnya menyebutkan ice americano pada asistennya untuk mereka berdua lalu beralih lagi pada Seungwoo. Menghela napas sejenak.

"Kau tak pernah mampir ke tempat kerja ayah. Giliran ada ayahnya Hari langsung lari kesini,"

"Aboeji sibuk begitu, konser anaknya saja ga pernah datang,"

"Tiketnya mahal sih. Heran,"

"Kan aku gratisin. Alasan saja,"

"Ayah kan juga ingin membantu. Tuh banyak mahasiswa ayah yang miskin karena konsermu dan segala merchandise itu. Heran, begini doang kok banyak yang muja-muja. Padahal di rumah kerjaannya mengupil,"

"Aboeji--," Seungwoo menyerah mendebat ayahnya.

Ayahnya hanya tertawa kecil, image Rektornya seketika menguap setiap bersama Seungwoo. Ia sadar betul, anaknya harus menangung depresi sejak muda karena Lee Hari. Ia selalu berusaha membuat Seungwoo agar relaks di dekatnya.

"Lupakanlah, Seungwoo-ah,"

Ayahnya mengusap tangan Seungwoo dengan lembut. Suara bass ayahnya itu begitu meneduhkan, berkebalikan dengan suara tenor milik Seungwoo. Suara yang selalu menenangkan ia apabila ia punya masalah.

"Lupakan saja Seungwoo-ah. Hari baik-baik saja kok. Ayahnya justru meminta maaf pada kita karena membuatmu tumbuh dengan penyesalan,"

"Tapi aku tetap ingin bertemu dengannya walau hanya sekali. Aku ingin tetap minta maaf,"

"Hari-nya belum siap. Nanti juga kalau siap dia akan hubungi. Lagipula kata ayahnya pekerjaan dia oke kok,"

Seungwoo mengangkat kepalanya, "Aboeji tahu dia kerja dimana?"

Ayahnya mengangkat bahu, "Sesuatu yang masih berhubungan dengan dunia Entertainment. Tapi ayahnya juga tidak cerita lebih lanjut. Yang pasti Hari bahagia sekali mendapat pekerjaan itu,"

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now