8. Api Unggun (12 : 12)

34 19 48
                                    

Hari ini,

aku mengikuti perkemahan.

Perkemahan di sekolahku.

Sebentar lagi,

apel api unggun akan dimulai.

Aku dan panitia lainnya sibuk melakukan persiapan untuk api unggun.

12 menit berlalu,

anak pramuka telah membentuk formasi lingkaran.

Para petugas apel api unggun sudah siap di tempatnya.

Begitu pun dia.

Dengan pakaian pramuka yang lengkap,

sikap dingin dan tegasnya, membuatnya sangat berwibawa.

Dan cukup tampan mungkin.

Aku pun tersenyum memikirkannya.

Namun,

seketika lamunanku buyar,

saat seseorang menepuk bahuku pelan.

Aku kembali mengikuti apel.

Upacara berjalan dengan lancar dan khidmat.

Kini saatnya penampilan per-sangga.

Dan kini saatnya aku menjauh.

Menjauh ke tempat yang jarang dilalui manusia.

Di tempat yang gelap dan sepi.

Di bawah pohon yang rindang dan lebat.


Aku tak suka keramaian.

Karena disaat aku berada di keramaian,

hatiku terasa sepi.

Gundah dan resah.

Aku tak bisa mengatasi perasaan ini.

Lebih baik aku menyendiri.


Sampai tiba-tiba,

seseorang datang.

Membawa gitar dan minuman bir pletok.

Dia bersiap duduk di sebelahku.

Aku tak menghiraukan.

Aku juga tak mengusir.

Lalu,

dia memberikan bir pletok itu padaku.

Setelahnya,

ia mulai memetik gitar dan bernyanyi.

Lagu yang dinyanyikan adalah lagu kesukaanku.


Suaranya merdu.

Menenangkan hatiku.

Hati yang saat ini merasa kesepian.

Selesai bernyanyi,

dia bangkit.

Lalu dia menarik tangaku seraya berkata,

"Jangan ke tempat sepi lagi.

Gue tahu apa yang lo rasain.

Tapi seengaknya ajak gue.

Anak-anak yang lain bingung banget pas lo tiba-tiba hilang setelah upacara api unggun.

Sekarang lo udah tenang 'kan?"

Aku pun mengangguk dan dia melanjutkan ucapannya.

"Yaudah,

ayo ikut gue kesana.

enggak usah takut kesepian ya.

Ada gue."

Aku mengangguk sekali lagi dan
mengikutinya.

Ternyata dia benar,

aku tak merasa kesepian lagi.

Dia terus menggenggam tanganku.

Dan aku merasakan sensasi yang luar biasa.

Mungkin api unggun malam ini akan menjadi api unggun yang berkawan untukku.

✍🌰✍

Tema Hari ke-8 : Sepi di Tengah Keramaian

Fyi, aku mau memberikan sedikit penjelasan. Cekidott...⬇⬇⬇

1. Api Unggun
Api unggun adalah bagian dari kegiatan berkemah, tanpa adanya api unggun perkemahan itu seakan-akan tidak lengkap, orang bilang bagaikan gulai tanpa garam. Tapi bagiku, bagaikan jengkol tanpa sambal haha😅. Oleh karena itu kegiatan api unggun merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pramuka apabila melaksanakan sebuah perkemahan.

2. Sangga
Sangga adalah sebuah tanda pasukan di pramuka tingkat penegak, yang terdiri dari 5 sangga, yaitu perintis, pencoba, penegas, pendobrak, dan pelaksana. Setiap sangga memiliki arti tersendiri.

3. Bir Pletok
Bir pletok adalah minuman penyegar yang dibuat dari campuran beberapa rempah, yaitu jahe, daun pandan wangi, dan serai. Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi.

300 Kata ➡ Trabble

Quotes of the day :

- Sumber kesepian itu berasal dari dirimu sendiri. Entah itu karena dirimu jauh dari Tuhan atau tak punya teman berbagi. Tetapi cobalah berbaur saat kau berada di keramaian. Karena hidup itu untuk bersosialisasi. Bukan untuk menyendiri. -

Bekasi, 08 November 2019

Fina_Kochan
Sang Penulis Kacangan✍🌰

12 : 12 (RAWSFestival2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang