11. Kepergian Ayah (12 : 12)

32 18 25
                                    

Kala itu, aku sedang bekerja.

Tepat pukul 12 siang, ibuku menelpon.

Dia bilang, ayah masuk rumah sakit.

Lantas, aku izin pada pimpinanku.

Aku pun bersiap menuju rumah sakit.

Tak lupa ku jemput dulu ketiga adikku.

Butuh waktu satu setengah jam untuk sampai tujuan.


Sesampainya di rumah sakit, aku dan ketiga adikku terkejut melihat keadaan ayah.

Kami menangis bersama.

Selang di pasang di kedua lubang hidunganya dan juga mulutnya.

Dari situ keluar cairan hitam.

Di tangan terdapat infusan.

Nafasnya juga tidak teratur.

Kami mendengar monitor terus berbunyi.

Dokter bilang, ayah terkena infeksi paru-paru.



Lalu satu persatu dari kami membisikkan sesuatu ke telinga ayah.

Pertama dari aku.

Aku sebagai anak pertama membisikkan doa dan kata-kata yang mengingatkannya pada masa dulu.

Yang kedua adikku yang laki-laki.

Dia membaca doa dan mengadzani ayahku.

Yang ketiga adiku yang perempuan.

Dia hanya membisikkan kata sayang pada ayah karena ia tak kuasa melihat ayah.

Dan yang terakhir adikku yang perempuan.

Dia tak ingin berbicara.

Dia hanya menangis.


Sampai akhirnya, ruangan ayah di pindahkan ke ruang ICU.

Keadaannya semakin parah.

Dokter bilang, ayahku menunggu adik kecilku untuk berbisik.

Ayah ingin mendengarkan suara anak-anaknya untuk yang terakhir kalinya.

Lantas adikku berbicara.


Beberapa menit kemudian,

ayahku mengalami tarikan nafas pertama.

Suster langsung memanggil dokter.

Kami diharuskan keluar ruangan.

Kami pun izin melakukan sholat magrib.

Kami berdoa.

Kami meminta yang terbaik untuk ayah.


Pukul 18.31 kami kembali ke ruang ICU.

Tepat saat kami kembali,

suster berkata,

"Ayah sudah tiada."

Kami menangis kembali.

Tuhan sudah menjawab doa kami.

Ayah sudah pergi tanpa membawa kami.

Mungkin ini yang terbaik untuk ayah.

Setelah ini ayah akan aman bersama Tuhan.

Ayah tidak akan merasakan sakit lagi.

Dan kami sudah menerima semuanya.

Agar ayah tenang di sana.


Kami sayang ayah.

Kami rindu ayah.

Kami tidak akan melupakan ayah.

Kami akan selalu mendoaakan ayah di sini.

Apapun yang terjadi, kami ikhlas.

✍🌰✍

Tema Hari ke-11 : Kematian

300 Kata ➡ Trabble

Quotes of the day :

- Ayah adalah seseorang yang sudah berjasa di hidup kita. Bagaimanapun ayah kita, beliau tetaplah sosok terpenting. Jangan pernah melawannya. Terus doakan yang terbaik untuk ayah kita. -

- Apapun yang terjadi, semua sudah kehendak Tuhan. Kita sebagai manusia harus bisa ikhlas menerimanya. Karena semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. -

Bekasi, 11 November 2019

Fina_Kochan
Sang Penulis Kacangan✍🌰

12 : 12 (RAWSFestival2019)Where stories live. Discover now