0.1. kim yo han

1.6K 100 0
                                    

"Duh yohan kenapa ngangenin banget sih."

Kamu uring-uringan sendiri ngeliatin video-video Yohan yang kamu simpan di hp kamu. Biasanya kamu gak sekangen ini, tapi gak tau kenapa hari ini kamu kangen banget sama Yohan.

Belakangan ini Yohan sibuk latihan taekwondo buat perlombaan nasional nantinya. Jadinya, komunikasi kalian berkurang banyak. Yohan biasanya ada waktu luang di jam-jam kamu udah istirahat, itupun gak nentu. Gak terkecuali di hari ini, hari jadi kalian. Harusnya kalian ngerayain bareng, agak kecewa sih kamu, tapi ya mau gimana lagi.

"Kangen~" Kamu makin uring-uringan. Ngeliat video-video justru gak mengurangi rasa kangenmu. Kira-kira Yohan kangen juga gak ya?

Kamu berniat makan siang, sebelum akhirnya kamu kaget tiba-tiba ada panggilan video dari Yohan yang harusnya sibuk latihan di jam segini.

Begitu kamu angkat, yang pertama kali kamu liat bukan dia, tapi langit-langit ruang latihannya mungkin?

"Han?" Kamu merhatiin setiap sudut di layar hapemu yang jelas banget nunjukkin langit-langit ruangan.

"Han?" Kamu manggil lagi, masih dengan was-was.

"Halo sayangnya aku.. Kok cantiknya makin nambah, ya? Lagi ngapain sekarang?" cuma suara Yohan yang bisa kamu denger.

"Mukamu mana, sih?"

Setelahnya, Yohan ngasih liat mukanya yang keliatannya lagi berbaring di satu tempat, "Kangen gak sama aku?"

Kamu ngangguk sekilas, "Kamu gak latihan?"

Yohan terdiam sesaat dan tiba-tiba mengubah arah kamera menjadi kamera belakang, dan kamu bisa liat sebelah kaki Yohan yang udah bengkak.

"Han, kamu kenapa? Kok bisa bengkak begitu?"

"Iya gimana lagi, sayang. Namanya juga belajar taekwondo, kayak gini mah umum. Aku dipulangin buat istirahat sampe bisa lanjut lagi."

Kamu turut sedih karna denger suara Yohan yang lirih, "Aku jemputin ya? Aku antar kerumah,"

"Gak usah, yang. Tuh Yuvin mau anterin aku, aku kerumah kamu gak papa?"

Kamu langsung ngangguk, "Hati-hati ya, Yohan."

Dengan perasaan gelisah gundah merana, kamu nungguin dia bolak-balik liat lewat jendela.

Begitu dia dateng, ternyata kamu liat bengkaknya jauh lebih parah dari sebelumnya. Kamu natap dia prihatin.

"Mau ke rumah sakit aja, Han? Keliatannya kalo dibiarin gak baik.."

Yohan yang sibuk mengotak atik isi tasnya menggeleng, "Gak usah lah, yang. Repot lagi urusan. Ini aja aku belum kasih tau keluarga. Malas aku kalo repot sana sini."

"Tapi kakimu bengkak loh, Sayang."

"Kan ini bukan sekali dua kali, gak papa. Namanya juga latihan bela diri, sesekali kesalahan dalam gerakan juga wajar."

Kamu ngangguk-ngangguk aja dengerinnya. Sementara Yohan ngerentangin tangannya ingin memelukmu.

"Peluk~"

Kamu senyum malu dan masuk ke pelukan besarnya dan merasa nyaman disana, "Miss u, bunny."

"Miss u more, monkey."

"Oh kamu manggil aku monyet?"

Yohan hanya tertawa kecil, "Kalo kaki aku belum membaik sampai 3 hari kedepan, maybe aku bakal dimundurkan dari lomba nasional nanti.."

Kamu mendongak natap dia, "Seriusan?"

"Iya, serius. Padahal lomba ini pun bakal jadi lomba yang bersejarah di karir taekwondo aku, siapa yang bakal ngira kalo nyatanya hari ini aku salah gerakan dan bikin kaki aku jadi keseleo."

Kamu senyum manis, "Yang penting kamu udah berusaha keras. Aku yakin kamu akan dapat kesempatan lain, dan bikin orang tua kamu bangga sama kamu, Han.  Dan yang paling penting sekarang cedera kamu harus sembuh. Pasti sakit, ya."

Yohan bawa kamu supaya duduk disampingnya, "Sakitnya itu gak seberapa. Jujur, aku kecewa sama diri sendiri. Kenapa harus di hari hari kayak gini dibandingkan hari biasa saat aku gak ada lomba mendatang."

"Udah ih, Yohan. Kan aku bilang fokus ke cedera kamu dulu."

Yohan ngangguk-ngangguk, "Sayang?"

"Hm?"

"Tadi pagi ada alarm di hp aku, tapi aku yakin gak pernah buat alarm itu. Ada judulnya, Special Day. Aku bingung ini hari spesial apa emangnya? Ini tanggal merah?"

Ada perasaan kecewa di hatimu, tapi gak papa. Yang lebih penting Yohannya lagi cedera.

"Itu.. Aku sengaja ngatur di hpmu, itu hari kita harus barbeque bareng. Tapi udah, lupain aja."

"Masa iya?" Yohan malah natap kamu intens. Dan bikin kamu juga balik natap Yohan.

Kamu ngalihin pandanganmu, habis itu sewaktu kamu denger Yohan ketawa puas, kamu noleh.

"Lucu banget, monyetnya aku ini~ Aku tuh inget tau, cuma pura-pura lupa doang."

Setelahnya Yohan nangkup pipimu dan membelainya lembut, "Happy anniversary, sayangnya Yohan. Makasih ya sayang, udah mau nemenin susah senangnya Yohan selama 4 tahun ini. Gak banyak kok yang aku mau, tetep disamping aku untuk waktu yang gak ada batasnya. I love u, monkey."

Dia ngecup bibirmu sekilas sambil malu-malu.

x1 imagineWhere stories live. Discover now