0.1 song hyung jun

805 57 0
                                    

"Astaga!"

Kamu menyentak kaget waktu ada yang memeluk pinggangmu dari belakang, dan ada tumpuan di bahu kamu. Kebiasaannya Hyung jun banget.

"Sayang ih, bersuara dikit kek."

Hyungjun masih nyamanin diri di ceruk lehermu, "Wanginya sayang aku~"

Kamu ketawa pelan sambil jewer pelan telinga Hyungjun, "Gantian mixer in dong~ pegel tanganku, Njun."

"Nggak ah. Udah biarin aja kali, yang. Lagian kenapa juga repot-repot bikin kue tar kalo bisa dibeli?"

Ini tuh hari ulang tahun kamu + anniversary kalian yang ke 3 tahun. Nah di hari spesial ini, kamu pengen coba hal yang baru. Bikin kue tar sendiri.

"Ya kan pengen gitu bikin-bikin sendiri, sekalian belajar. Jadi nambah pengalaman juga,"

"Entar kalo bantet gimana? Sayang tuh duitnya."

"Gak urus ya, Njun. Udah sana kamu duduk aja," Kamu berusaha menjauh dari Hyungjun, tapi Hyungjunnya malah ngeratin pelukan.

"Aduhai wanginya~ Candu akunya." Hyungjun gak berhenti dari aksi nyium pelipismu lanjut ke rambutmu.

"Ih geli, Njun. Lepas ih."

"Kenapa ya setiap hal dari kamu itu bikin candu? Suaramu, omelanmu, senyummu, aromamu, bahkan kehadiranmu aja bikin candu. Setiap harinya itu ngga mungkin aku gak candu. Setiap harinya kamu penuh pesona di mataku dan aku gak pernah bosan sama kamu. Kamu tuh terlalu indah untuk dipandang. Aku yakin mataku gak pernah bohong soal keindahanmu,"

Kamu nahan senyum, "Gak, itu mah kamunya aja yang udah jadi budak cinta. Jangan alay deh, Njun. Aku gaplok nih pake mixer,"

Tiba-tiba mixernya dimatiin, disingkirin dan Hyungjun langsung balik badan kamu, mengangkatmu untuk duduk di meja dapur.

"Eh, Njun ih.. Apaan tiba-tiba gini?"

Hyungjun natap kamu intens, badannya sedikit condong ke depan, jagain kamu yang berupaya untuk turun dari meja dapur.

Hyungjun miringin kepala sambil menyelipkan sebagian rambutmu ke belakang, "Yup. Aku memang sebucin itu sama kamu. Sekeras apapun aku mikir, kamu emang sempurna di mata aku. Kamu orang pertama yang bikin aku tergila-gila sama semua hal tentang kamu. Kamu orang pertama yang ngajarin aku cara mencintai secara sederhana itu gimana. Kamu orang pertama yang ngenalin aku suatu hal yang belum aku kenal sebelumnya. Kehadiran kamu dalam hidup  aku tuh bawa pengaruh besar bagi aku. Kehadiran kamu harus aku syukuri, harus aku banggain. Dan aku mau bales semuanya dengan menjadi sosok yang bisa kamu banggain juga, bisa kamu syukuri juga. Terlebih lagi, bisa bahagiain kamu."

Kamu senyum manis terus ngalungin tangan di leher dia, "Gak usah sok sok romantis, kamu gak cocok soalnya."

Hyungjun bales senyuman kamu terus tiba-tiba mencolek adonan kue tar tadi ke mukamu, yang bikin senyummu luntur seketika.

"Bagus ya. Itu adonan cape cape dibikin, malah dimainin."

Hyungjun masang ekspresi ngejek habis itu malah nyolek lagi, "Makanya, mending beli aja. Lebih enak dan lebih terjamin gak akan bantat."

"Yaudah sana kamu pulang aja. Gak usah ganggu aku yang pengen bikin kue tar sendiri. Sana, lepasin aku, Njun."

Tapi karna Hyungjun menatapmu kelewat dalam, bikin kamu salah tingkat dibuatnya, "Apaan sih.."

Hyungjun meluk pinggang kamu, nyanyiin sepenggal lagu selamat ulang tahun selembut mungkin. Kamu menikmatinya dengan menutup matamu leluasa. Sebenernya Hyungjun suaranya gak sebagus itu, tapi punya ciri khas tersendiri yang bikin kamu tau kalo ini memang Hyungjun.

"Happy birthday, sayang. Panjang umur ya, sehat selalu dan diberi kemudahan di setiap ujiannya. Selebihnya udah aku kirim ke Tuhan, kok. And finally, anniversary day again. Untuk hubungan kita, banyak banget sih yang pengen aku ucapin, tapi aku kirim ke Tuhan aja deh."

"Tetep jadi sayangnya aku yang begini terus ya? Jadi sayangnya aku yang suka bikin aku candu sama kamu. Jadi sayangnya aku yang suka buat aku terpesona sama kamu. Jadi sayangnya aku yang suka manjain aku, rawat aku, peduliin aku. Jadi sayangnya aku yang aku cinta. Jangan bosen ya sama hubungan kita, i love u very much much much." habis itu Hyungjun cium pipi kamu lama banget.

"Hadiah ulang tahun ada di kamar, ya."

Kamu memiringkan kepalamu, "Hadiah?"

Tanpa basa basi kamu langsung bergegas menuju kamarmu dan dikejutkan dengan boneka Panda yang super jumbo seukuran badan Hyungjun.

"Ih lucu!!!" terjangmu langsung memeluk boneka itu terlampau erat.

Hyungjun yang bersender di pintu pun berdecak, "Kok aku gak pernah ya dipeluk kayak gitu? Masa aku kalah sama boneka,"

Kamu gak gubris ucapan dia, masih sibuk memeluk gemas boneka panda super jumbo yang diberikan Hyungjun sebagai hadiah ulang tahunnya.

"Njun, makasih!!! I love it!!!" kali ini kamu memeluk erat Hyungjun yang hampir saja oleng kalo tidak cukup kuat menahanmu.

"Kamu belinya gimana? Bawa kesininya gimana? Itu besaaaaarr banget, pasti berat kan?"

Hyungjun membelai rambutmu lembut, "Gak lah, berat dari mana? Cuma butuh 3 orang yang bawa dari toko ke sini,"

Kamu mempoutkan bibirmu, "Dasar~"

x1 imagineWhere stories live. Discover now