0.2. son dong pyo

585 45 0
                                    

"Loh, Pyo? Kok gak bilang-bilang mau kesini?"

Kamu yang lagi asik scroll instagram kaget waktu ngebukain pintu untuk Dongpyo yang dateng bawain setoples besar kukis buatan mamanya dan sekantong plastik yang entah isinya apa.

Dongpyo yang badmood nyelonong masuk langsung naruh semuanya di meja, terus nyenderan di sofa. Mukanya kusam banget. Padahal dua jam sebelumnya Dongpyo ngabarin mau bantu mamanya bikin kukis buat jualan hari ini. Eh tiba-tiba udah di rumahmu.

Dongpyo menatapmu, "Maaf, sayang. Itu aku disuruh bawain kukis buatmu. Kepalaku jadi pusing dengerin mama yang celoteh terus gak ada celahnya, apalagi telingaku. Panasnya udah kayak di gurun sahara. Udah gitu aku malah diusir gara gara salah nuang adonan.."

Kamu ketawa kecil nanggepin dia, "Tumben banget kamu ikutan mamamu di dapur. Biasanya kamu tim colong kukis pas udah mau dijualin, kok tumbenan mau bantu mamamu?"

"Kepengen aja, yang. Biar mama ngasih bonus kukis buatmu heheh.. Tapi sumpah, kepalaku sekarang pusing banget," Dongpyo beralih nyender di bahumu dan meluk pinggangmu.

"Udah makan, Pyo? Itu tadi bundaku masak sup seafood, loh. Mau?"

Dongpyo menggeleng pelan dan makin menyamankan diri di bahumu, "Gak mood makan, sayang."

"Jadi belum makan?"

"Udah, sih. Sarapan tadi, dan masih kenyang. Bentaran lagi deh aku makan, yang."

Kamu ngangguk ngangguk sambil mainin helaian rambut Dongpyo, "Itu kamu bawa apaan?" tunjukmu ke plastik hitam di meja.

Tiba-tiba Dongpyo bangun dari tidurnya, ngambil sekantong plastik tadi, terus dihamburkan semuanya di meja.

"Kok dihambur gitu.."

Kamu bisa liat 2 bungkus sheet mask, beberapa aksesoris rambut seperti bandana atau jepit jepitan, 2 banana milk kesukaanmu, 1 kaleng minuman cincau kesukaan Dongpyo, 5 Pocky rasa Matcha dan 3 Pocky rasa Choco Banana.

Tangan Dongpyo langsung mengambil 2 bungkus sheet mask, "Ta-da! Aku tadi belanja sama mama, terus ngeliat beberapa sheet mask yang lagi rame banget karna kandungannya sebagus itu, jadi aku beli deh. Sama ya itu kamu bisa liat sendiri aku beli apa lagi. Sayang, Kita kan udah lama gak manjain wajah, hari ini kita maskeran, yuk!" ucap Dongpyo semangat.

"Cepet banget sih berubah moodnya, perasaan semenit lalu lemes banget,"

Dongpyo cengengesan gak jelas, "Emmm.. Mau sambil netflix an?"

"No.. Nanti aku cepat ngantuk, Pyo."

"Jangan sampe ngantuk, dong. Kita cuma perlu pake sheet mask selama.. 40 menit doang."

Kamu cuma mengiyakan ucapan Dongpyo.

Sekarang meja kamu tuh isinya laptop yang lagi ngebuka homepage Netflix, terus berbagai jajanan yang kamu punya dan yang Dongpyo bawa, jangan lupa sebotol besar soda dan setoples kukis buatan mama Dongpyo.

Dongpyo masih sibuk ngerapiin bagian sheet mask yang bergelembung di wajahmu, "Wajahmu kecil banget, sayang. Ini maskernya kelebihan banyak,"

"Tapi wajahmu kecil juga, Pyo."

"Iya tetep aja lebih kecil wajahmu."

"Ih kok jadi bahas ukuran wajah, sih."

Setelah selesai dengan urusan sheet masknya, Dongpyo mengambil alih laptop untuk mencari film yang akan ditonton, "Kamu pengen nonton apa? Horror atau Thriller? Atau Pyschopat?"

"Kok genre yang serem serem, sih. Romantis dong, Pyo. Kamu susah banget diajakin nonton film romantis,"

"Big no. Aku gak tertarik sama orang-orang yang romantis. Kalo kamu mau nonton yang romantis romantis, nonton sendiri sana."

Kamu mencebik kesal, "Yaudah terserah."

"Jangan ngambek atau aku gelitikin nih," goda Dongpyo.

Akhirnya Dongpyo menemukan pilihan genre yang dia maksud berjudul Texas Chainsaw Massacre. Feelingmu sedikit gak enak karna ngeliat dari cover film yang creepy.

"Film apa itu?"

"Kemaren Jinwoo sehabis nonton ini malah demam tinggi, aku gak ngerti alasan jelasnya. Makanya aku penasaran, masa iya cuma gara gara film bisa bikin demam tinggi. Keliatannya film lama, ya."

"Demam tinggi? Ih jangan lah kalo gitu, Pyo. Ngapain juga kamu malah ikut-ikutan? Ganti aja yang lain."

"Kenapa? Kamu takut? Bahkan kita aja belum mulai filmnya, loh. Kita gak tau pasti genre jelasnya gimana. Disini tertulis thriller, tapi kok aku gak yakin ya."

"Bukan takut, Pyo. Tapi kalo Jinwoo aja bisa sampe demam tinggi, berarti ada yang salah sama filmnya. Coba kamu liat ratingnya aja gak sebagus itu,"

"Tapi aku penasaran, masa iya cuma gara gara sebuah film, bisa bikin demam tinggi. Kesannya lebay banget,"

Kamu melipat tanganmu di depan dada, "Ya makanya kita gak usah ikut ikutan Jinwoo, kamu tau sendiri dia anaknya nyeleneh, ya jangan diikutin dong. Kok bandel banget dikasihtau."

Mulanya Dongpyo mengerjap, keliatannya kaget karna kamu sedikit menaikkan intonasi bicaramu. Akhirnya Dongpyo naruh laptopnya di meja, "Sayangnya pyo marah? Maaf ya, sayang. Kita ganti film lain aja, mau filmnya siapa? Vin diesel? umm.. Johnny Deep? atau Jennifer Lawrence? aku akhir-akhir ini lagi suka sama akting Chris Evans. Kamu mau nonton apa? "

"Donald duck."

"Hah? Tumbenan mau nonton kartun."

"Maunya itu."

Dongpyo menyender di bahumu, "Yaudah, searching sendiri tapi."

Kamu berdecak sebal, "Udah lah gak usah nonton, aku bad mood."

"Biarin,"

"Minggir, aku mau ke kamar."

Dongpyo menarik pinggangmu lebih dekat, "Gak boleh."

"Lepasin gak?"

"Gak."

"Terserah."

Akhirnya kamu cuma mainin hp dan Dongpyo malah melihatmu lekat-lekat.

Kamu sadar diliatin, "Apa sih yang kamu liatin sampe segitunya?"

"Kamu."

"Aku kenapa?"

"Kamu cantik. Punyanya Dongpyo."

Kamu masih menahan supaya gak senyum mendadak. Kamu berterimakasih karna masker wajah yang kamu pakai justru menutupi semburat di wajahmu.

"Sayangnya Dongpyo~ Mau cuddling.."

"Sama tembok sana."

"Gak mau~" Dongpyomu jadi manja banget meluk-meluk kamu kayak meluk boneka.

x1 imagineWhere stories live. Discover now