11. Yura

2K 224 6
                                    

Hari ini sekolah seperti biasa. Seungwoo dengan sabar menurunkan semua adiknya satu per satu seperti biasa. Dan sudah biasa bagi Yura menerima pandangan yang intens dari para siswi disekolah.

Yura memasuki kelasnya. Dimana semua mata siswa mengarah tidak enak kepada Yura. Yura hanya diam dan duduk dengan tenang dibangku kesayangannya.

Yura melihat beberapa anak yang berbisik sambil sesekali melirik padanya.

"Apa kalian gak bisa buat gak ngurusin hidup orang lain? Urusin aja idup kalian sendiri." Yura benar-benar lelah, dia sudah cukup sabar dengan semua gosip tentangnya.

"Kalo memang kalian gak suka sama gue ya ngomong langsung. Kalian pikir gue gatau apa yang kalian gosipin? Gue tau kok. Ternyata gini ya yang namanya temen kelas. Semuanya emang punya 2 muka, mungkin lebih kali ya. Cukup tau gue. Kalian gatau apa-apa tentang hubungan gue sama mereka tapi kalian seenaknya nyimpulin sesuatu dan nyebarin yang engga-engga. Please, kalo ada yang kalian gasuka sini ngomong, gue bahagia kalo yang gasuka sama gue ngomong langsung." Yura berbicara panjang lebar dan siswa kelasnya hanya diam sambil sesekali melirik Yura yang terlihat menyeramkan saat itu.

Kelas mendadak hening, tidak ada yang berbicara. Dan tidak lama Junho dan Eunsang memasuki kelas. Kedua kakak Yura tersebut hanya memasang wajah bingung melihat semua orang diam, dan ekspresi adik mereka yang jarang terlihat.

Ketua kelas masuk disaat bersamaan.

"Ada tugas dari bu Lee, dia tidak akan masuk jadi ada tugas. Tolong dikerjakan dan dikumpulkan."

Yura membuang mukanya karena sudah sangat kesal. Karena itu pula emosinya keluar begitu saja.

.....

Malam hari semua berkumpul diruang keluarga untuk bermain. Ada yang main game, tidur, melihat televisi, fokus ke ponsel, bahkan ada yang saling jahil. Semuanya lengkap. Namun tidak ada sosok Yura disana.

"Kak, Yura masih belum bisa ditelepon." Yohan melapor kepada Seungwoo.

"Yura ada ijin ga ke kalian?" Seungwoo bertanya. Minhee yang sedang tidur juga langsung dibangunkan oleh Hangyul. Dan semuanya menggelengkan kepalanya.

"Sekarang jam 8, nanti lewat jam 9 kita cari. Coba Eunsang sama Junho tanya ke temen kelas kalian ada yang tau Yura engga."

"Hm, kak." Junho bersuara.

"Ya?"

"Hubungan Yura sama anak kelas sebenernya ga terlalu baik. Soalnya yang aku denger mereka pada iri sama Yura gara-gara deket sama kita-kita." Junho menjelaskan. Dan semuanya mendengar itu.

"Kadang Yura juga diomongin sama mereka, bahkan ada juga adik kelas yang ga suka sama Yura. Sebelumnya aku liat Yura lagi ngomongin adik kelas yang lagi marah sama dia." lanjut Eunsang.

"Kenapa kalian ga bilang sama kakak?"

"Aku kira Yura udah bilang sama kakak jadi kita diem, soalnya Yura keliatan baik-baik aja."

"Denger ya. Yura itu meskipun keliatan baik-baik aja, dia udah dapet banyak omongan ga enak dari cewek-cewek yang deket sama kalian. Yura pernah cerita ke gue kalo dia sering kaya gitu. Dan inget umur Yura itu masih muda, jangan sampe mentalnya down gara-gara kaya gitu." Seungyoun berucap sambil melirik adik-adiknya.

"Meskipun kalian jaga jarak sama Yura, gue harap yang satu sekolah sama Yura bisa jaga dia baik-baik." lanjut Seungyoun. Semuanya mengangguk setuju.

Dan tidak lama jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih dan Seungwoo langsung membagi adik-adiknya untuk mencari Yura. Seungwoo sendiri mencari Yura bersama dengan Junho dan Eunsang sambil bertanya tentang hubungan Yura dan temannya disekolah.

"Kak!" tiba-tiba saja Junho memanggil Seungwoo yang sedang menyetir.

Junho menelpon seseorang dan membesarkan suaranya.

"Coba jelasin."

"Pas pulang sekolah gue liat Yura diajak sama Yohae gatau kemana. Dan gue liat Yura kaya dipaksa gitu, terus gue liat ada 3 cowok yang maksa Yura biar masuk ke mobil. Gue gatau mereka pergi ke mana tapi keliatan lagi buru-buru."

"Lo ada no Yohae? Kirim sekarang."

"Oke."

Setelahnya panggilan terputus.

"Penculikan." Junho berucap.

"Cek dulu. Coba tanyain dulu itu lagi ada dimana. Eunsang coba chatt ke grup buat suruh semuanya kumpul dirumah." Seungwoo langsung memutarkan arah untuk kembali ke rumah.

......

Seungwoo sudah mengirimkan no ponsel tadi dan punya Yura kepada temannya yang ahli dalam IT untuk melacak ada dimana si penggunanya.

Dan saat ditelepon oleh Junho, Yohae mengatakan dirinya ada di perpustakaan, namun saat hasil lacak sudah keluar terbukti jika Yohae sedang ada di suatu tempat di daerah perumahan yang sudah tidak digunakan oleh orang-orang. Dan milik Yura juga terlihat ada disana.

"Junho, Eunsang, Hyeongjun, Minhee, Dongpyo, sama Dodo tetep dirumah. Jangan ada yang ikut. Aku, Seungyoun, Wooseok, Yohan, Hangyul bakal nyari Yura. Dengerin ya. Jarak dari rumah ke tempat itu 30 menit, kalo kita lebih dari 1 jam disana kalian telepon paman Geon." Cha Yungeon adalah paman mereka, kakak dari ayah mereka sekaligus seorang detektif Korea. Seungwoo menjelaskan.

"Bagi 2 mobil ya. Ambil senjata." Seungwoo menunjuk salah satu pintu yang ada ruang keluarga itu. Didalamnya terdapat beberapa senjata. Kata ayah mereka, mereka itu banyak dan perlu perlindungan, setidaknya jika adik-adik dalam bahaya para kakak bisa menggunakan senjatanya. Ada pisau, pistol, bahkan sniper milik ayahnya. Ayah mereka itu adalah seorang kepala divisi bagian pengintai dan pemburu penjahat dulu, jadi senjata yang dia miliki aman dari perijinan negara.

"Jangan menggunakan senjata sembarangan. Dengerin dulu aba-abanya. Inget mereka itu cuma anak sma."

"Oke."

Dan para kakak langsung pergi.

Ayah pernah mengajarkan para kakak latihan tembak. Sebenarnya dulu hanya untuk mengisi waktu senggang saat ayah mereka masih bekerja sebagai pengintai. Dan sekarang pelatihan itu berguna.

Adik mereka, Yura. Jika memang benar ini adalah penculikan, Seungwoo sudah memutuskan untuk membawa pelakunya ke kantor polisi untuk ditindak lanjuti karena jika hanya dengan alasan iri atau cemburu itu sudah sangat melewati batas.

TBC

Woi, jangan jadi siders, itu gak baik, dosa!

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang