18. Penjelasan

1.8K 175 5
                                    

Semua anggota basket laki-laki ataupun perempuan sekarang tengah berkumpul diruang tengah untuk mendiskusikan sesuatu. Langit sudah gelap.

Sementara Yura ada di kamarnya dan beberapa perempuan yang statusnya pacar anggota basket laki-laki juga tengah berada di kamarnya masing-masing.

Semuanya membuat lingkaran dan duduknya dicampur. Dan Seungyoun duduk disamping Dahye.

"Gue mau ngomong sesuatu sebelum liburan kita dimulai." Chanyeol mulai berbicara. Semuanya mendengarkan dengan seksama.

"Gue udah bilang kalo ini tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan kita kan? Nah besok kita mulai jalan-jalan, jaga diri kalian baik-baik, yang bawa pacar jagain pacarnya, usahain jangan sendiri kalo pergi. Selalu bawa hp. Kalo ada apa-apa langsung bilang, terutama cewek, kalo ada apa-apa bilang ke anak cowok, disini gue yang tanggung jawab. Kita pergi segini balik harus segini juga." jelas Chanyeol panjang lebar.

"Ada yang mau bilang sesuatu gak? Biar kita semua enak." tanya Chanyeol.

Mendengar itu Seungyoun langsung mengangkat tangannya. "Gue!"

"Apa, ngomong aja sok."

"Sebelumnya sorry nih ya gue bawa Yura. Dan gue mau ngingetin buat Hami, jangan sentuh Yura kalo lo masih gak suka sama dia." Seungyoun menatap tajam Hami, dan Hami langsung membuang wajahnya kesal.

"Tolong, siapa aja. Jangan macem-macem sama Yura. Dia adik gue."

Dan penjelasan itu membuat semuanya memandang kepada Seungyoun.

"Bukannya pacar lo?" tanya Mingyu.

"Bukan. Dia adik gue, adik kandung."

"Woi serius?" Chanyeol bertanya.

"Masa gue boong lah. Dan kenapa pas Hami dulu kaya gitu dan gue marah bukan karena Yura pacar gue, tapi dia adik gue yang harus gue jaga. Jadi sebaiknya kalo ada yang masalah gue bawa Yura, ngomong sama gue dari sekarang biar gue jauhin adik gue dari orang yang gak suka."

"Nah, fakta baru. Bilang aja dari sekarang biar kita selama disini enak gak ada yang punya masalah." Min Yoongi, lelaki berkulit seputih susu berucap.

Semuanya langsung menggeleng, kecuali Hami.

"Hami, lo masih gak suka sama Yura?" tanya Seungyoun langsung ketika melihat Hami hanya diam.

Hami yang ditanya hanya menundukkan kepala.

"Sorry." lirihnya.

"Oke, gak ada lagi?"

"Engga kayaknya."

"Oke, kalo gitu sekarang istirahat aja."

Satu per satu anggota basket mulai kembali ke kamarnya masing-masing.

Sementara Dahye dan Mira langsung mengerubungi Yura saat keduanya memasuki kamar. Yura sendiri yang tengah memainkan ponsel langsung terkejut.

"Ada apa kak?" tanya Yura.

"Lo bukan pacarnya Seungyoun?" tanya Dahye to the point.

"Udah bilang ya ternyata." Yura tersenyum. "Emang bukan kak, gue adiknya."

"Serius? Terus kenapa gak bilang dari awal?" Mari bertanya.

"Hm, gimana ya jelasinnya. Jadi keluarga gue tuh ada sesuatu yang gak ngebolehin status adik kakak kita ketauan, kak. Soalnya takut ketergantungan gitu, nah jadi ya kaya gini, kak Uyon bilang gitu karena dia takut gue disakitin lagi sama kak Hami kaya pas latihan. Jadi dia bilang deh ke kalian biar gak kaya gitu lagi." Yura menjelaskan dan kedua teman kakaknya itu terlihat mengangguk mengerti.

"Nah, sekarang kak Dahye punya peluang." Yura menatap Dahye sambil memiringkan kepalanya.

"Peluang?" Dahye bertanya dengan gugup dan tentu saja Yura dan Mira langsung menyadari itu.

"Gue tau kok, kak. Kak Dahye suka sama kak Uyon kan?"

Lihat Dahye sekarang, dia seperti maling yang tertangkap basah.

"Weh beneran? Sejak kapan lo suka dia?" Mira terlihat mengguncang bahu Dahye dengan semangat.

Dahye akhirnya menghembuskan nafas kasar. "Kok bisa ketauan sih." gumamnya.

"Gue baca gelagat lo kak pas di bandara. Keliatan banget curi-curinya." ucap Yura sambil tertawa sedikit. "Tapi tahan dulu ya kak. Kak Uyon belum dibolehin pacaran sama papa sebelum lulus kuliah. Tapi ya kalo kalian pengen deket ya sok aja. Santai kak, gue bukan adik yang overprotektif kok."

"Anjai. Informasi penting ini. Seorang Dahye, kapten basket cewek suka sama AS-nya tim basket cowok. Waduh." Mira menggoda Dahye dan wajah Dahye langsung memerah.

"Udah ah. Ngeselin banget si lo ah." Dahye langsung bangkit dari kasur Yura dan menghempaskan tubuhnya di kasur miliknya.

Yura dan Mira yang melihat tingkah Dahye hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

Yang Mira tahu, Dahye belum pernah sekalipun pacaran atau dirinya yang dekat dengan Dahye mendengar bahwa Dahye menyukai seseorang. Dan tentu saja mendengar kalau sahabatnya menyukai seseorang membuatnya ikut senang.

"Gue keluar dulu ya kak." pamit Yura dan Mira hanya mengangguk.

Yura turun ke lantai bawah menuju dapur untuk mengambil susu pisangnya yang ia simpan tadi.

"Lah mana susunya?" Yura tidak melihat susu miliknya yang ia simpan sebelumnya disana. Yura mencari di bagian atas dan bawah namun tidak ada.

"Nyari ini, dek?"

Yura langsung berbalik badan dan melihat Mingyu yang tengah mengulurkan satu kotak susu pisang milik Yura.

Yura mengangguk. "Kok ada di lo kak?" tanya Yura sambil mendekati Mingyu.

"Gue kira punya siapa jadi gue ambil. Tadi gue liat lo kaya nyari sesuatu gitu dan ternyata nyari susu. Belum gue minum kok, nih." Mingyu memberikan susunya kepada Yura.

"Gak apa-apa kak, kalo lo mau ambil aja."

"Eh engga. Ini kan punya lo."

Yura akhirnya mengambil susu pisang miliknya sambil tersenyum.

"Ngobrol bentar yu? Daripada lo bosen, Seungyoun lagi mandi soalnya." ajak Mingyu dan Yura langsung mengangguk. Keduanya berjalan ke depan vila dan duduk dibangku yang ada disana.

Yura membuka susunya dan meminumnya. Melihat Yura yang sangat menyukai susu pisang, Mingyu hanya tersenyum melihatnya.

"Seungyoun kayaknya sayang banget ya sama lo, dek." Mingyu memulai pembicaraan. Yura langsung menoleh sambil mengangguk kecil membuat Mingyu gemas.

"Ada cowok yang brengsek sama gue aja udah dia hajar, kak." timpal gadis itu.

"Beruntung banget lo."

"Kakak deket ya sama kak Uyon?"

"Ya bisa dibilang gitu. Eh btw, kakak lo itu gak pernah punya pacar atau gimana? Kalo gue tanya dia selalu bilang ada yang dia suka aja, gak pernah bilang kalo dia punya pacar."

"Eh serius? Kak Uyon bilang suka sama cewek?"

"Iya, cuma gak bilang siapa. Katanya dia mau simpen dulu, nahan perasaan sampe lulus."

Yura mengangguk. Ya mungkin saat ini dia memikirkan pertanyaan yang akan ia tanyakan kepada Seungyoun, tentunya lebih untuk memojokkan Seungyoun agar bercerita.

"Gue kaget banget pas dia bilang lo bukan pacarnya. Kalian tuh keliatan banget kaya pacaran."

"Emang gitu. Udah biasa gue dianggap pacaran sama dia."

"WOI NGAPAIN LO?!"

TBC

Sorry ya baru publish. Soalnya udah masuk sekolah dan waktu buat ngetik sedikit. Apalagi ada event disekolah dan gue ikut jadi panitia, jadi sorry kalo slow publish.

X1 FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang