duapuluhsatu

7.9K 790 12
                                    

Gadis itu terkesiap dan dengan cekatan langsung menyembunyikan sepasang dalaman yang tengah berada di tangannya ke dalam koper begitu menyadari sosok ahjussi barusaja masuk ke kamarnya.

Kim Taehyung mengambil posisi tepat di samping gadis itu lalu matanya beralih ke koper yang saat ini belum terisi penuh.

"Kau tidak membawa semua pakaianmu?" Tanya Taehyung heran karena yang ia ingat saat itu Bong membuatnya harus menghabiskan lebih dari dua ribu dolar hanya untuk sekali berbelanja pakaian.
Jadi tidak mungkin kan jika hanya ini yang ia miliki?

Gadis itu mengangguk lesu dengan raut yang sama sekali tidak bersemangat. "Tapi ahjussi..."

Ah, Taehyung sangat benci dengan tatapan ini, tatapan memelas yang terkesan polos dan tentunya dapat membuat luluh hati batu Kim Taehyung hanya dalam hitungan detik.

"Tidak bisakah aku tetap tinggal disini saja? Aku tidak ingin pergi, maksudku-" gadis itu kembali menjatuhkan pandangannya. "Aku tidak tahu apakan mereka benar-benar keluargaku atau bukan. Semuanya terasa sangat asing. Aku hanya ingin tinggal disini"

Taehyung lantas tersenyum oleh kalimat yang terdengar tulus itu.
Dia tidak ingin pergi, dia hanya ingin....

"Bong-ah..." Taehyung dengan lembut menjangkau dagu gadis itu, memintanya untuk lembali menegakkan kepala.

"Aku janji tidak akan merepotkan lagi, aku tidak akan makan banyak, aku juga akan membantu membersihkan rumah, pokoknya ahjussi tidak perlu khawatir, mulai sekarang aku akan membereskan semuanya, tapi ahjussi--" aiiisshh...sial, tatapan itu lagi. Tapi kali ini Kim Taehyung benar-benar tidak akan terperdaya. Tidak, lebih tepatnya ia tidak boleh terperdaya.
"Biarkan aku tinggal disini, setidaknya sampai aku mendapatkan kembali ingatanku."

Selanjutnya Taehyung terkekeh oleh perjanjian tiba-tiba yang dideklarasikan oleh gadis itu. Pasalnya selama tinggal disini Taehyung tidak pernah sekalipun mendapatinya melakukan pekerjaan rumah jika saja tidak disuruh terlebih dahulu, itupun hanya akan ia lakukan sekedar, sekedar untuk mematuhi perintah Taehyung.

Justru yang lebih sering terjadi malah sebaliknya, Kim Taehyung dibuat lebih serinh mengurut dada dan membereskan kekacauan yang Bong buat.

Bong mengepalkan tautan tangannya, untuk kesekian kalinya memelas di hadapan Taehyung.

"Tidak!" Jawab Taehyung tegas.

"Ahjussi!!"

"Kau harus pulang ke rumahmu, keluargamu menunggu, bukankah kau juga ingin bertemu keluargamu?"

Gadis itu hanya diam, tidak meng-iya-kan, tidak juga mengelak.

"Maaf Bong-ah, meskipun aku ingin, tapi aku benar-benar tidak bisa menahanmu lagi disini. Kau harus kembali ke keluargamu dan menjalani hidupmu dengan layak, dan juga--"

Bong menghela berat, gadis itu menyerah. Kali ini tak lagi ada celah untuk menyelinap dan meluluhkan hati ahjussi meski dengan bertingkah imut dan semenyedihkan sekalipun. Taehyung benar-benar tegas untuk yang satu ini.

Mendengar suara helaan yang tidak biasa itu, Taehyung lantas mengerutkan keningnya?

"Kenapa? Kau mengkhawatirkanku?"

"Bukan kok"

"Lalu?"

"Bagaimana kalau aku merindukan ahjussi? Bagaimana kalau aku ingin berte-" jawaban spontan itu terputus tatkala ia menoleh dan mendapati ahjussi yang tengah menatapnya cukup dekat.

Sedikit tersadarkan juga, Taehyung lantas menepis perasaan aneh yang kembali datang menghampirinya, menarik wajahnya sedikit menjauh lalu...

"Aahhh..." laki-laki itu mengangguk paham, ia tampak berusaha keras mempertahankan raut wajahnya.
"Kau tenang saja, jarak dari sini ke Seoul tidak begitu jauh kok, aku bisa datang kapanpun aku mau"

"Ne??"

"Oooh.., lagipula-" entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu, Taehyung kembali mendekatlan wajahnya, lebih dekat, dan semakin dekat hingga hampir tak tersisa jarak di antara mereka.
"kau pikir aku akan melepaskanmu begitusaja?"

"Ah-ahju-ssi..."
Bong memarik mundur wajahnya, degup jantungnya kian memacu setiap kali wajah ahjussi semakin dekat. Kalau terus begini ia bisa-bisa mati sebelum sempat bertemu dengan keluarganya.
"Kau...kau masih harus membayar hutangmu padaku" Lirih Taehyung diakhiri dengan senyuman puas sebelum kembali menarik wajah dan tubuhnya menjauh. Ia puas karena membuat gadis itu memerah seperti tomat.

"Hu-hutang? Yaa! Ahjussi!"
Bong tertegun tidak percaya, ia terburu-buru mempersiapkan diri karena perpikir kalau Taehyung akan melakukan hal tidak terduga lagi seperti waktu itu.
Insiden ice cream tentu saja tidak akan pernah ia lupakan.

Tapi ini apa? Hu-hutang?

Aiisshh...bisa-bisanya ahjussi sialan itu mempermainkannya.

"Oooh...kau tidak berpikir kalau kau berhutang banyak padaku? Aku menolongmu, memberikanmu tempat tinggal yang nyaman, membelikanmu banyak pakaian dan juga, ahhh..." Taehyung tiba-tiba mengela nafas lalu memijit pangkal hidungnya. "Kau makan sangat banyak sehingga beberapakali mengosongkan semua isi kulkasku" lanjut laki-laki itu dengan ringannya tanpa memikirkan perasaan gadis dihadapannya.
"Sepertinya aku harus mulai menghitung berapa banyak yang harus kau bayarkan padaku."

Dengan gemertak kesal di wajahnya, Bong tergesa menutup koper pakaiannya.

"Aku akan pergi, alu akan kembali ke keluargaku. Dan hutang?"
Gadis itu menoleh tajam dan tergrlak tidak percaya. "Lupakan saja soal membayarnya, aku tidak punya uang untuk itu."

Tidak ada lagi tatapan memelas, yang jelas saat ini ia benar-benar ingin mengakhiri hidup si ahjussi.
Bisa-bisanya laki-laki itu mengungkit masalah hutang dalam keadaan seperti ini?

Hahh...Bong benar-benar tidak percaya, jadi seperti inilah Kim Taehyung yang sebenarnya?

Lupakan saja soal dia yang akan merindukan Taehyung.
Bong bahkan tidak lagi berniat untuk bertemu laki-laki licik ini.

♡♡♡
Maaf ya membuat kalian menunggu lama hanya untuk yang sedikit ini😄
nantik aku lanjut lagi.

♡♡♡Maaf ya membuat kalian menunggu lama hanya untuk yang sedikit ini😄nantik aku lanjut lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





"Ahjussi!" || K T H✅Where stories live. Discover now