Sepuluh

10.8K 1.6K 337
                                    

"Baiklah, ayo kita pulang!" Ucap (y/n) berjalan duluan meninggalkan Sanemi.

Sudah beberapa hari setelah (y/n) menjalani misi pertamanya. Ia kini sedang berjalan menuju kediaman Oyakata-sama bersama Sanemi.

Entah karena apa Oyakata-sama memanggil semua pilar dan (y/n) menuju ke kediamannya.

"Maaf karena memanggil kalian secara mendadak, tapi aku punya permintaan khusus untuk kalian semua."

"Permintaan apa Oyakata-sama?" Tanya Himejima.

(y/n) kini celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang, Shinobu yang melihat itu pun lantas bertanya pada (y/n).

"(y/n)-san kau sedang mencari siapa?"

"Ehh, ano aku tidak melihat Rengoku-san disini."

"Ohh, dia masih harus menjalankan misinya."

DEG.

'Mungkinkah sekarang? Aku harus menyelamatkannya!' Batin (y/n).

(y/n) yang tiba-tiba berdiri membuat semua orang langsung menatapnya.

"Maaf, Oyakata-sama aku harus segera menyelamatkan Rengoku-san!" Ucapnya lalu langsung melesat menggunakan pijakan yang terbuat dari cahaya birunya.

"(y/n)-san!" Teriak Shinobu.

"Menyelamatkan Rengoku? Apa maksudnya?" Ucap Uzui bingung.

Sanemi dengan cepat melangkahkan kakinya mengikuti (y/n), dan berkata. "Aku akan mengejarnya!"

'Aku harus cepat sampai kesana!' Batin (y/n) lalu menambah kecepatannya.

Ditempat lain, Rengoku sedang bertarung melawan Akaza, dengan Rengoku yang dipenuhi darah dimana-mana dan mata kiri nya hancur

"Seberapa besar usahamu, manusia tidak akan pernah mengalahkan iblis." Ucap Akaza.

"Akan ku penuhi tugasku! Aku tak akan membiarkan siapa pun mati disinii!" Ucap Rengoku.

"Sungguh semangat bertarung yang hebat!Meskipun tubuhmu di penuhi luka. Kau memang seharusnya menjadi iblis Kyoujurou! Mari bertarung sampai akhir!" Kata Akaza sambil mengaktifkan jurus penyebarannya.

"Ku no kata: Rengoku!" Lalu Rengoku melesat cepat sampai-sampai Tanjirou dan Inosuke tidak bisa melihat pergerakannya.

Tempat Rengoku dan Akaza tertutupi debu yang berterbangan, setelah debunya menghilang, terlihat dada Rengoku yang ditusuk oleh Akaza menggunakan tangannya sendiri.

"Kau akan mati! Kau akan segera mati Kyoujurou!, jadilah iblis, katakan jika kau ingin menjadi iblis! Kau salah satu yang terkuat yang terpilih!" Ucap Akaza yang masih membujuk Rengoku agar menjadi iblis. Lalu, Rengoku mengangkat nichirinnya dan menebaskannya pada leher Akaza.

'Dia masih punya kekuatan?!' Batin Akaza.

Rengoku menahan semua pergerakan Akaza, Rengoku ingin Akaza terkena sinar matahari agar dapat menghanguskannya.

"Arghhhhh!" Teriak Akaza dan Rengoku bersama.

"Inosuke pergi! Pergi menuju Rengoku-san!" Ucap Tanjirou keras.

Inosuke pun langsung berlari menuruti perintah Tanjirou. Lalu, Inosuke berhasil memotong tangan Akaza dengan jurus pertamanya. Akaza pun langsung masuk menuju hutan supaya ia tidak terkena sinar matahari.

Tak lama, (y/n) pun datang dan langsung menghampiri Rengoku yang sedang terduduk, ia menangis.

"R-rengoku-san." Ucap (y/n) dengan suara gemetar, merasa namanya dipanggil, Rengoku pun menoleh kearah (y/n).

"Kau harus tetap hidup dengan penuh semangat ya (y/n)-san, aku senang bisa kenal denganmu." Kata Rengoku dengan senyumnya.

(y/n) seketika memeluk Rengoku, ia pun menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Rengoku.

"Kau harus tetap hidup Rengoku-san!, ini perintah!" Ucap (y/n) yang masih menangis.

"Maaf, tapi, aku tidak bisa mengikuti perintah mu." Ucap Rengoku lemah.

Tiba-tiba saja, cahaya biru milik (y/n) menyelimuti mereka berdua, cahaya itu menyembuhkan luka-luka Rengoku yang sudah sangat parah. Bahkan Rengoku bisa menggunakan mata kirinya yang waktu tadi hancur karna pertarungan melawan Akaza.

(y/n) masih menangis dalam pelukan Rengoku, dan ia terus menggumamkan kata-kata yang sama.

"Ini salahku! Ini salahku!" Gumamnya.

Rengoku membalas pelukan (y/n) dan berkata kalau tidak ada yang salah disini. (y/n) tidak menyadari jika luka Rengoku sudah pulih berkat cahaya birunya, alhasil ia terus menangis.

"(y/n)!" Teriak Sanemi yang baru tiba.

(y/n) yang mendengar itu pun lantas melepas pelukannya dan menatap ke arah Sanemi.

"S-shinazu-san, tolong bantu Rengoku-san! Aku mohon!" Teriak (y/n) yang masih mengeluarkan air mata.

Sanemi pun berlari mendekati tempat Rengoku dan (y/n) berada.

"Tidak usah, aku, sudah pulih." Kata Rengoku yang mengagetkan (y/n), Tanjirou dan Inosuke.

"Apa maksudmu!? Kau terluka parah!" Ucap Inosuke.

"Tidak Inosuke, Rengoku-san benar, ia sudah pulih, pendarahannya terhenti dan ia juga bisa menggunakan mata kirinya yang seharusnya hancur!" Timpal Tanjirou.

(y/n) pun menatap keadaan Rengoku lagi, benar saja, pendarahannya terhenti dan matanya sembuh kembali.

"B-bagaimana bisa?!" Ucap (y/n).

"Aku juga tidak tau, tetapi setelah cahaya biru mu bersinar, aku tidak merasakan sakit lagi."

"Cahaya biru ku?" Ucap (y/n) sambil melihat tangan kanannya.

"Cahaya biru mu berevolusi (y/n)-chan." Ucap Blute yang tiba-tiba muncul mengagetkan semua orang.

"Ha! Ada kucing yang bisa berbicara!" Teriak Inosuke.

"Berisik kau babi!" Ucap Blute.

"B-blute!? Apa maksudmu berevolusi?!" Tanya (y/n).

"Aku juga tidak mengerti sih, selain untuk menyerang, cahaya biru mu juga bisa untuk menyembuhkan."

"Begitu ya, untung saja!" Ucap (y/n) yang kembali menangis.

"(y/n)-san, berhenti lah menangis." Ucap Rengoku.

"A-aku takut k-kau akan mati, aku t-takut kehilanganmu." Ucap (y/n) yang membuat Rengoku sedikit kaget dan langsung merona hebat.

Setelah mendengar penuturan dari (y/n), Rengoku lalu mendekap tubuh (y/n) kembali, Sanemi yang melihat itu entah kenapa langsung pergi menjauh.

Rengoku, (y/n) dan Sanemi sudah kembali ke kediaman Oyakata-sama, sedangkan Tanjirou, Zenitsu dan Inosuke kembali ke kediaman kupu-kupu untuk mengobati diri.

"Aku dengar dari Sanemi, kau terluka parah Rengoku! Apa itu benar?!" Tanya Uzui.

"Ya, itu benar."

"Lalu, dimana luka-lukamu?" Tanya Uzui lagi sambil memutar tubuh Rengoku mencari luka ditubuh sang pilar api tersebut.

"Uzui-san, kau bisa membuat Rengoku-san pusing." Ucap Kanroji.

"Ahh, maaf Rengoku."

"Engh, tidak apa, luka ku sudah sembuh berkat cahaya biru milik (y/n)-san, jika tidak ada (y/n)-san aku pasti akan mati."

"Jadi, (y/n)-san menyelamatkan mu dua kali yaa." Katanya pelan.

"Cahaya biru milik (y/n)-san sangat berguna untuk Rengoku-san, tapi tidak untuk Sanemi-san." Ucapan Muichirou langsung membuat sebuah urat menonjol di pelipis Sanemi.

"Pfftt, betul juga! (y/n)-san bisa kah kau membuat Sanemi terikat lagi?" Kata Uzui yang membuat semua menahan tawa dan Sanemi melihat sinis ke arah dirinya.

TBC.
G ituu bngett:v
Jangan lupa untuk ngevote sama komen ya minna.
Maapin kalo ga seru:(
Dah, sampai jumpa di chapter berikutnya

Kimetsu no Yaiba x Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang