Tigabelas

9.4K 1.4K 144
                                    

Akhirnya api pun berhasil dipadamkan oleh para pilar.

"Akhirnya padam, huftt..."

Karna kelelahan, para pilar tidak kembali ke kamarnya, mereka langsung tidur di ruang kumpul bersama-sama, dengan Sanemi, Giyuu dan juga Shinobu yang basah kuyup karna air.

Pagi telah tiba, semua pilar sudah bangun kecuali Rengoku dan (y/n), posisi tidur Rengoku bersandar di tembok, sedangkan (y/n) bersandar dibahu Rengoku.

Hal itu membuat semua orang merasa gemas, kecuali si pemilik banyak luka tentunya.

"(y/n)-chan, Rengoku-san ayo bangun!"

Suara dari Shinobu membuat (y/n) dan Rengoku terbangun dari mimpi indah mereka masing-masing.

"Sudah pagi ya?" Tanya Rengoku dengan suara khas orang bangun tidur.

"Iya! Paginya sudah daritadi tahu!" Ketus Sanemi.

(y/n) bangun dari duduknya dan berjalan menuju arah kamarnya, tetapi jalannya masih agak sedikit sempoyongan, karna belum mengumpulkan seluruh nyawanya setelah bangun tidur:v.

"Aduh!" Kata (y/n) mengaduh saat dirinya menabrak seseorang didepannya.

"Gomen." Ucap (y/n) lagi tanpa melihat orang yang ia tabrak, dan langsung melesat menuju kamar.

(y/n) kini berada di teras dan sudah siap dengan baju pemburu iblisnya dengan haori pertama yang ia kenakan di dunia ini.

"Kwakk! Isi di kaki bukit yang berada di selatan dari sini! Kwak!" Ucap burung gagak kasugai milik (y/n) yang bernama Chenko.

"Bisakah kau tidak mengagetkan ku?" Protes (y/n) yang akhir-akhir ini selalu kaget.

"Cepat, kwak!!" Kata Chenko sambil mematuk kepala (y/n) berkali-kali.

"Iya-iyaa!" Ucap (y/n).

Saat hendak berangkat, ada yang memanggil (y/n), dan ternyata itu adalah Sanemi.

"(y/n)! Mau menjalankan misi kah?"

"Iya, dah sampai jumpa!" Ucap (y/n) lalu ia melambaikan tangannya pada Sanemi.

(y/n) pun berjalan dengan santai menuju tempat yang diberitahu kan oleh gagak miliknya. Dia pun beristirahat sejenak di dekat kaki bukit sambil menunggu datangnya malam.

"Uhh, dimana iblisnya?! Aku bisa mati karna bosan disini."

Srekk..srekk..

"Ehh! Akhirnya datang ya!" Ucap (y/n) lalu ia bersiap-siap.

(y/n) mendekati arah dari suara tersebut, dengan langkah pelan mencoba untuk mengungkap siapa yang berada di balik semak. Dan, dibalik semak itu hanya kucing kecil berwarna oranye yang sepertinya sedang terluka.

"Anak kucing! dia sedang terluka, ahh kasihan." Ucap (y/n) yang iba dengan anakan kucing tersebut. (y/n) lalu mengambil dan menggendong anak kucing tersebut.

"Me-ow"

"L-lucuu! Aku akan mengurusnya!!" Kata (y/n), lalu ia membalikan badan dan mendapati iblis.

"Padahal aku hanya iseng berjalan disini, nona." Ucap iblis tersebut.

"Sebentar, aku akan mengurusmu nanti." Ucap (y/n) tenang, lalu ia berjalan menuju bawah pohon.

"H-heii! Kau mengacuhkan ku!?" Kata iblis tersebut tidak terima saat diacuhkan oleh (y/n). (y/n) terus saja mengobati luka anak kucing tersebut walaupun iblis terus menyerangnya. Kesal karna terus diserang, (y/n) langsung membuat cahaya biru berbentuk horizontal dan mengarahkannya pada sang iblis.

Kimetsu no Yaiba x Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang