O2: tell me

880 104 4
                                    

Berdiam diri di samping halaman rumah seseorang adalah hal yang tengah dilakukan Yeji sekarang. Lebih tepatnya di samping halaman rumah Siyeon. Sepulang sekolah tadi ia berniat untuk langsung membunuh Siyeon. Dia tidak bisa membiarkan gadis itu mengumbar rahasia Naeun. Karena besar kemugkinan setelah Naeun tertangkap, dia juga ikutan tertangkap. Yeji tidak bisa membiarkannya karena itu sama saja seperti bunuh diri. Aku bersumpah akan membunuh dan mencincang habis tubuhmu itu, Park Siyeon. Batinnya kesal.

Suara pintu halaman yang terbuka, membuat perhatian Yeji teralihkan. Ia bisa melihat Siyeon yang baru saja keluar dari rumah. Ia langsung mengikutinya ketika melihat langkah gadis itu semakin menjauh. Sepuluh menit kemudian, ia berhenti di depan minimarket. Yeji tidak ikut masuk ke dalam. Ia lebih memilih menunggu di luar sembari mengawasi Siyeon.

Dua puluh menit berlalu dan akhirnya dia keluar. Siyeon berjalan melewati Yeji tanpa meliriknya barang sedikitpun. Ia mengikuti Siyeon kembali dari belakang. Baru setelah mereka melewati sebuah gang sempit nan gelap, Yeji langsung membekap mulut Siyeon. Ia menekan sapu tangannya kearah hidung Siyeon dan selang beberapa detik kemudian, ia ambruk ketanah.

••••••

Cahaya remang dari lampu meja memasuki indera penglihatan Siyeon. Ia terkejut ketika melihat tubuhnya di ikat dengan tali tambang diatas kursi. Ia menatap ke sekelilingnya dan hanya ada dinding kayu di sekitarnya. Ia ingin menangis sekarang.

"Kau sudah bangun, hm? Bagaimana? Apa kau tidur dengan nyenyak?" Suara yang barusan bertanya itu terasa tidak familiar di telinga Siyeon. "Siapa kau?" Suara itu tertawa mendengar pertanyaan Siyeon. "Kau tidak perlu tahu aku. Yang perlu kau tahu hanya diam dan rasakan." Siyeon tersentak kaget ketika kursinya ditarik kearah belakang oleh seseorang dan itu membuat badannya nyaris jatuh terjengkang. Ia kaget ketika melihat wajah seseorang yang ia kenali berada tepat di depannya.

"Hwang Yeji." Siempunya nama hanya tertawa melihat ekspreksi kaget Siyeon. "Kenapa? Kau terkejut?" Siyeon masih tidak percaya akan apa yang dilihatnya. Di depannya ini Hwang Yeji kan? Siswi unggulan dari kelas sebelah? Siswi yang selalu dibangga-banggakan oleh semua orang kan? Orang yang telah menculiknya ini, dia kan? "Sejauh mana kau sudah mengetahui rahasia Naeun? Sejauh mana?" Siyeon mengernyitkan dahinya bingung. "Maksudmu?" Yeji emosi mendengar jawaban Siyeon. "Tidak usah pura-pura bodoh begitu. Sampai mana kau tahu jika Naeun itu seorang ghoul. Sejauh mana?" Siyeon mulai paham kemana arah pembicaraan mereka ini.

"Aku tahu semuanya, Hwang Yeji. Naeun, lima guru lainnya, dua puluh siswa kelas X, XI, dan XII lainnya. Serta kau yang ternyata juga seorang ghoul." Siyeon menyeringai lebar tanpa tahu apa yang akan terjadi nantinya. "Kau mau apa setelah tahu kami ini adalah ghoul?" Siyeon terlihat berpikir sebentar. "Aku akan melaporkannya ke AGO." Yeji yang mendengar penuturan Siyeon menjadi marah. "Kau mau memusnahkan kami?" Tanya Yeji emosi. "Memangnya kenapa? Apa salah jika kami melaporkan kalian ke AGO? Sampah seperti kalian tidak ada gunanya. Kalian hanya dapat membuat kekacauan di mana-mana. Keberadaan kalian juga tidak ada untungnya bagi kami. Bukankah itu malah sebuah hal yang baik?" Jawaban Siyeon membuat gadis itu tersulut emosi. Ia berusaha mengendalikannya karena tidak berkeinginan untuk membunuh gadis didepannya dengan cepat.

"Tarik kata-katamu itu, Siyeon. Kau tak tahu apa-apa tentang kami." Ucap Yeji dengan nafas menderu. "Tak tahu tentang kalian, katamu? Aku tahu tentang kalian. Kalian adalah para monster yang menganggap kami ini makanan.
Mendekati kami dengan dalih ingin berteman padahal ingin memangsa. Bukankah itu menjijikan heuh?" Mendengar ucapan Siyeon yang menghina kaumnya membuat Yeji marah. Ia menendang kursi yang tengah diduduki Siyeon dan membuat gadis itu jatuh terembab ke belakang. "Jangan salahkan aku jika kau tidak bisa melihat mentari esok lagi." Yang terdengar selanjutnya adalah pekik kesakitan dari Siyeon.

fancy you || hyunjin yeji (revisi)Where stories live. Discover now