O8: fantasy

528 58 0
                                    

Yeji menatap sinis lelaki di depan sana. Kedua tangannya terkepal erat di atas meja. Menahan emosi yang mulai bergejolak. Hyunjin yang berada di sebelahnya hanya dapat menatap bingung.

"Kau kenapa?" Yeji tidak menjawab. Pandangannya masih fokus kearah lelaki itu hingga ia mendudukan diri di bangkunya. "Kau ada masalah dengan murid baru itu?" Yeji berdecak kesal kemudian berdiri dari duduknya. Tanpa permisi, gadis itu beranjak keluar kelas. Panggilan Bu Yuri saja ia acuhkan.

Pertemuan dengan dia setelah sekian lama malah membawa luka lama untuk Yeji. Dia membanting pintu rooftop itu. Menimbulkan debum keras yang memekikkan telinga. Yeji berteriak frustasi di sana.

"Kenapa dia harus kembali? Sial. Sial. Sial." Deru nafasnya mulai tidak beraturan. Iris ghoul miliknya hampir saja nampak.

"Kau harus tenang, Ji. Jangan biarkan kehadirannya mengusikmu. Jangan sampai lepas kendali jika bertemu dengan dia. Kau harus tenang." Ucapnya menyemangati diri sendiri. Dia mendudukkan diri di salah satu bangku yang tidak terpakai.

"Sialan."

••••••

"Kau darimana saja?" Pertanyaan dari Hyunjin adalah kalimat yang pertama kali ia dengar. Gadis itu mendudukkan diri di bangkunya dan menatap Hyunjin.

"Dari rooftop." Jawabnya sembari mendudukkan pantatnya di bangku. Gadis itu mendesah lelah. Hyunjin hanya dapat menatapnya dengan bingung.

"Kau sebenarnya kenapa? Kau terlihat tidak bersahabat dengan murid baru itu sepertinya.

"Yunseong musuhku, Jin." Hyunjin membulatkan matanya. Tidak percaya akan jawaban yang diberikan oleh gadis itu.

"Kau serius Ji? Bagaimana bisa?" Yeji menatap kearah Hyunjin dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. "Ceritanya panjang Jin dan aku belum siap untuk menceritakannya padamu."

••••••

Bel pulang sekolah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Namun Yeji masih enggan untuk beranjak dari kursinya. Ia lebih memilih menyelesaikan tugas dari Bu Yoona. Hyunjin masih setia menemani gadis bermata kucing itu. Ia tidak ingin terjadi apa-apa pada Yeji nanti walaupun lelaki itu tahu jika gadis Hwang dapat menjaga dirinya.

"Kau lebih baik pulang saja dulu, Hyun." Hyunjin yang baru saja menguap langsung menatap kearah Yeji. Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tidak Ji. Aku akan menungguimu di sini. Santai saja."

Baru saja Yeji akan melontarkan balasan, pintu kelasnya di buka oleh seseorang. Yeji langsung memasang wajah datar begitu tahu siapa pelakunya. Berbanding terbalik dengan Hyunjin yang merasa canggung saat ini juga. Pandangan Yeji dan Yunseong beradu. Sarat akan kebencian yang tidak dapat Hyunjin rasakan.

"Tidak kusangka kita akan bertemu lagi di sini, Ji." Yunseong mengulas senyum miring. Membuat Yeji ingin merobek mulutnya saat itu juga.

"Untuk apa kau kemari? Aku tidak pernah mengharapkan untuk bertemu dengan orang sepertimu lagi." Yeji berujar dengan sinis. Gadis itu sempat melihat raut keterkejutan dari Yunseong tadi.

"Alasanku datang kemari adalah untuk menemui dan menjadikan dirimu sebagai milikku Ji." Yeji mendecih jijik mendengar ucapan lelaki itu.

"Aku tidak akan pernah mau menjadi milikmu, dasar bajingan brengsek." Cukup sudah. Emosi gadis Hwang itu mulai terpancing.

"Kasar seperti biasanya. Itu yang kusukai darimu, Hwang Yeji." Yeji membulatkan matanya tidak percaya. Dia melirik sebentar kearah Hyunjin yang terasa bingung dengan perdebatan mereka.

"Kau mempunyai sebuah hubungan dengannya?" Hyunjin berbisik lirih.

"Tentu saja tidak. Aku tidak akan pernah sudi untuk berhubungan dengan dia." Yeji berujar sengit. Membuat sebuah kekehan halus keluar dari mulut Yunseong.

"Benarkah? Bukannya kita dulu adalah sepasang kekasih yang sangat manis, Ji?" Yeji ingin muntah saja rasanya. Gadis itu segera membereskan semua barangnya dan menarik Hyunjin pergi dari sana. Ia menatap Yunseong dengan sengit.

"Semua itu hanyalah masa lalu, Yunseong. Aku tidak akan pernah sudi untuk kembali padamu. Oh ya, perkenalkan. Dia Hwang Hyunjin. Kekasih baruku."

••••••

fancy you || hyunjin yeji (revisi)Where stories live. Discover now