O5: so lovely

701 88 1
                                    

Empat puluh menit telah berlalu dan selama itulah Yeji dan Hyunjin sibuk menata barang. Yeji juga mengeluarkan beberapa benda yang sekiranya sudah tidak terpakai di kamarnya. Kamarnya jadi nampak lebih rapi sekarang. "Aku mau mandi sekarang." Ucap Yeji sembari berjalan ke arah almarinya. Ia mengambil pakaiannya dan langsung berjalan kearah kamar mandi. "Hey, Hyunjin." Yang di panggil pun menoleh kearah Yeji. "Jangan mengintip." Lanjutnya yang membuat kedua pipi Hyunjin bersemu merah.

••••••

"Kau sudah makan belum?" Tanya Yeji selepas keluar dari kamar mandi. Hyunjin menggelengkan kepalanya. "Aku langsung kesini ketika Tante Naeun menyuruhku." Yeji mangut-mangut mendengar ucapan Hyunjin. Ia tidak mempunyai makanan yang 'normal' untuk disajikan. "Aku akan ke supermarket dulu. Kau mandi saja sana." Yeji segera menyambar dompet dan berjalan keluar dari apartemennya. Diam-diam Hyunjin tersenyum atas sikap Yeji.

••••••

"Yang mana ya? Aku tidak tahu makanan jenis apa yang disukainya." Yeji tengah bingung sekarang. Dia berdiri di depan rak makanan instan. "Mie ini atau yang ini?" Kedua tangannya sibuk memilih makanan yang akan di masak Hyunjin nantinya. "Beli saja semua lah." Putusnya. Ia memasukkan beberapa mie kemasan dalam jumlah yang berbeda. Setelah itu, ia berjalan ke rak minuman dan mengambil beberapa minuman untuk Hyunjin. "Oh ya, kopi." Dia baru terpikirkan sekarang. Dengan segera ia mengambil beberapa botol. "Ini sudah cukup."

••••••

"Maaf membuatmu menunggu. Tadi antrinya sungguh sangat lama." Ucap Yeji penuh penyesalan. "Tidak apa. Santai saja Yeji. Harusnya aku yang minta maaf. Karena aku, kau jadi repot begini." Ucapnya sembari menggaruk tengkuk belakangnya. "Santai saja. Tidak merepotkan sama sekali." Yeji menyerahkan kantong kresek belanjaannya tadi. "Aku tidak tahu makanan apa yang kau suka jadi aku membelikanmu itu." Ucap Yeji yang membuat Hyunjin agak cengo. Ia tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Yeji. Gadis itu tersenyum membalas ucapan Hyunjin.

Sepertinya mempunyai seorang roommate tidak akan buruk juga.

••••••

Yeji menunggui Hyunjin yang tengah memasak sekarang. Ia tidak bisa memasak jadi dia hanya dapat memandangi lelaki itu dari meja makan. Sepuluh menit kemudian Hyunjin selesai memasak dan membawanya ke meja makan. "Aku makan dulu ya, Ji." Ucap Hyunjin yang di angguki oleh gadis itu. "Maaf jika aku menganggu." Sambungnya dengan perasaan tidak enak. "Tak apa, Hyunjin. Santai saja." Ucap Yeji sembari mengibaskan tangan di depan wajah.

Setelahnya, hanya hening yang menguasai atmosfir mereka. Tidak ada yang berani untuk mengawali pembicaraan. Hanya dentingan peralatan makan yang mengisi atmosfir mereka. Aku benci situasi ini. Batin Yeji dengan kesal. "Hyunjin." Panggilan itu membuat perhatian siempunya teralihkan. "Ada apa?" Tanya Hyunjin. "Aku mau bertanya." Jawabnya. "Bertanya apa?" Tanya Hyunjin lagi. "Bagaimana rasa makanan yang sebenarnya? Aku pernah mencoba memakannya namun rasanya membuatku mual. Tapi jika kalian yang memakannya mengapa hanya terlihat biasa saja?" Tanya Yeji. Hyunjin nampak berpikir sebentar. Dia harus berhati-hati menjawab pertanyaan ghoul di depannya agar tidak menyinggung perasaannya.

"Rasanya bermacam-macam Ji. Kita dapat menemukan sejuta rasa yang berbeda dalam sebuah makanan. Misalnya, kue. Kue itu terasa manis saat kita memakannya. Terus bbudae jjigae itu rasanya pedas. Garam terasa asin di indera pengecap kita. Kemungkinan kau merasakan rasa yang berbeda itu mungkin dari indera pengecapmu. Indera pengecap ghoul dan manusia itu beda. Setidaknya itu yang kudapat dari siaran televisi kemarin." Jawab Hyunjin panjang lebar. Yeji tersenyum miris mendengarnya. Ia pun langsung beranjak meninggalkan Hyunjin.

Apa perkataanku menyinggungnya? Batin Hyunjin bertanya. Ia langsung beranjak dan mengejar Yeji. "Ji!" Panggil Hyunjin yang membuat langkahnya terhenti. "Ada apa?" Tanya Yeji. "Maaf jika perkataanku tadi menyinggungmu." Jawab Hyunjin sembari menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal. "Perkataanmu tidak menyinggungku. Santai saja." Ucap Yeji sembari tersenyum. Hyunjin menghela nafas lega. "Lalu, kau tadi mau kemana?" Tanya Hyunjin penasaran. "Aku mau pergi tidur." Jawab Yeji yang membuat Hyunjin salah tingkah. "Ku...kukira tadi kau marah padaku." Yeji tertawa mendengar ucapan Hyunjin. "Untuk apa aku marah Hyunjin. Tidak ada gunanya juga kan." Yeji berucap sembari tersenyum. Hyunjin hanya menatap punggung Yeji yang menghilang dibalik pintu.

••••••

fancy you || hyunjin yeji (revisi)Место, где живут истории. Откройте их для себя