第四集 Episode 4 [It's Still You]

127 45 12
                                    

Now playing: Wo Ke Yi Wang Ji Ni 我可以忘记你 by JC

Seperti yang sudah Chen Xin duga, Li Cheng akan kembali menyerahkan dokumen berbahasa Prancis kepada Wang Yi. Wang Yi dapat menyelaraskan tulisan Prancis dengan Tionghoa yang struktur kalimatnya jelas berbeda. Itulah yang menyebabkan terjemahan Wang Yi mudah dimengerti. Dan ... itulah alasan mengapa Li Cheng seharusnya bersikap profesional dalam menghadapi Wang Yi.

Chen Xin baru datang ke BeLook sekitar dua tahun lalu. Ia langsung mendapat posisi ini karena ia sudah pernah bekerja sebagai sekretaris di perusahaan fashion lain yang lebih besar. Karena masalahnya berlangsung empat tahun silam, Chen Xin tidak mengerti pasti mengenai apa yang terjadi dengan Li Cheng. Menurut Chen Xin, jika Li Cheng ingin mengembangkan koneksinya dengan berbagai perusahaan Prancis secara maksimal, seharusnya pria itu dapat bersikap profesional terhadap Wang Yi.

Suara pintu yang didorong terbuka menyadarkan Chen Xin dari pikirannya. Ia segera berdiri untuk menyambut siapa pun yang datang. Ketika orang tersebut masuk, Chen Xin langsung menurunkan bahunya malas, lalu kembali duduk.

"Selamat pagi, Xiao Xin. Eh ... kau datang pagi sekali." Pria itu melirik arlojinya, kemudian pandangannya kembali pada Chen Xin. Ia menaruh tas di samping meja kerjanya, lalu menarik kursi dan duduk di sebelah Chen Xin.

"Bagaimana mengatakannya, ya? Xiong Yi, jujur saja, aku masih merasa lucu jika kau memanggilku dengan sebutan Xiao Xin. Kesannya aneh," ujar Chen Xin sambil tertawa kecil.

"Tidak apa-apa. Itu lucu. Jadi, jika kau sedang terancam bahaya, aku akan berteriak: 'Xiao Xin, xiǎo xīn!'" canda Xiong Yi sambil tertawa terbahak-bahak. Tawa Xiong Yi yang lepas akhirnya juga menular ke Chen Xin.

Setelah berhasil menetralkan ekspresinya, Chen Xin segera kembali fokus. "Baiklah. Sana, cepat kembali bekerja. Kau sudah cukup mengubah mood pagiku, Xiong Yi," ujar Chen Xin.

Xiong Yi berdiri tegak dan berkata, "Siap, Sekretaris Chen." Pria itu mengerlingkan sebelah mata, lalu mengambil sebuah map dan berjalan memasuki ruang Li Cheng yang terletak di belakang ruang sekretaris.

Xiong Yi adalah asisten Chen Xin. Sebenarnya, kinerja pria itu sangat bagus. Malah lebih bagus dari Chen Xin. Tetapi, pria cerdas, percaya diri, dan cepat tanggap itu hanya berstatus asisten sekretaris, karena Li Cheng lebih menyukai sekretaris wanita. Bagi Xiong Yi, itu bukan masalah besar. Porsi kerjanya memang tidak sebanyak Chen Xin, tetapi pekerjaannya jelas lebih melelahkan. Xiong Yi lebih sering mengurusi hubungan Li Cheng di luar kantor, jadi tidak bisa dipastikan ia berangkat kerja setiap hari.

Xiong Yi adalah pria matang berusia 29 tahun, seumuran dengan Li Cheng, dan berarti satu tahun lebih tua daripada Chen Xin. Tetapi, Xiong Yi lebih suka jika Chen Xin langsung memanggilnya dengan sebutan nama saja. Katanya, supaya suasananya lebih santai. Xiong Yi selalu menyukai segala sesuatu yang santai-santai.

🍪

Hari itu, Li Cheng masuk kerja pukul 10.00 a.m. karena ia mempunyai jadwal meeting pagi dengan salah satu klien di café. Ketika memasuki ruang kantor, matanya langsung tertuju pada setumpuk map baru yang diletakkan di pinggir mejanya. Li Cheng membuka salah satu map teratas, dan ia segera mengetahui bahwa itu adalah dokumen yang sudah diterjemahkan. Ribuan kata, tabel, dan grafik telah diterjemahkan Wang Yi dalam waktu singkat. Dengan hasil yang memuaskan pula. Li Cheng tidak pernah menemukan penerjemah lain yang kerjanya sebagus ini.

Li Cheng menghela napas sambil memandang langit-langit. Ada berapa penerjemah Prancis tersumpah di China? Mengapa aku tidak dapat menemukan orang lain yang kinerjanya sebaik dirimu, Wang Yi?

Li Cheng menutup map tersebut, lalu duduk di kursi. Baru saja hendak merebahkan tubuhnya, terdengar suara ketukan dari pintu. Li Cheng berdecak, lalu berkata, "Qǐng jìn."

Pintu pun terbuka, dan terlihat Chen Xin memasuki ruangan. Wanita itu berjalan cepat ke arahnya sambil membawa map.

"Mengapa kau tergesa-gesa begitu?"

Chen Xin menegakkan punggungnya, lalu berdeham. Ia membuka map yang dibawanya dan mulai berbicara. "Aku nyaris panik ketika kau tak kunjung sampai di kantor ketika pukul 10.00 pagi, Bos. Anda punya jadwal rapat lagi dengan perusahaan Prancis pukul 11.00 siang. Ketika kemarin Xiong Yi mengatur jadwal pertemuan, kau bilang kau bisa hadir pukul sekian. Astaga! Waktumu sedikit lagi," ujar Chen Xin cepat.

Li Cheng membelalak, lalu melihat arloji. Sudah pukul 10 lebih beberapa menit. "Baiklah. Aku benar-benar lupa jika kau tidak mengingatkan. Oh, ya! Kau harus memanggil Wang Yi secepatnya. Bilang saja ada rapat dadakan."

"Baiklah."

🍪

Hari itu, perusahaan Nona Scarlett dan Tuan Hébert sudah membawa sketsa desain mereka. Rapat kali ini berlangsung lebih intens dari biasanya, karena mereka sudah mulai membahas rancangan produksi. Li Cheng bersyukur ia sudah mendapatkan penerjemah yang dapat berbicara dengan baik, meskipun tak yakin apakah ia dapat memercayai wanita itu. Sebenarnya, berada di posisi ini sangat menyiksa.

"Bahan untuk pakaian ini paling baik menggunakan katun Australis. Bahannya nyaman dipakai, selain itu akan sangat fleksibel jika dipadukan dengan pola ini," jelas Nona Scarlett.

Wang Yi berdeham pelan sebelum mulai berbicara. "Bahan untuk pakaian ini bagusnya menggunakan katun dari Australia. Tidak hanya nyaman dipakai, bahannya juga sangat fleksibel dipadukan dengan pola ini."

Li Cheng mengangguk sembari memikirkan sesuatu. "Saya menyukai gagasan Anda untuk menggunakan katun berbahan nyaman. Tetapi, pada proses pemasaran, apakah harganya dapat bersaing dengan produk-produk Asia lainnya? Mungkin itu tidak akan banyak berpengaruh di Prancis, karena kurs Euro jelas lebih tinggi daripada Dolar Australia. Tetapi, dari Euro ke RMB, selisih kursnya jelas berbeda jauh. Dan lagi, tingkat konsumtif orang Asia jelas berbeda dengan orang Eropa," ucap Li Cheng.

Li Cheng menoleh ke arah Wang Yi yang menggerak-gerakkan mulutnya tanpa bersuara. Wanita itu sedang menyusun kalimat atau mengumpatnya karena berbicara terlalu panjang? Li Cheng berharap Wang Yi sedang melakukan asumsi pertamanya.

"Monsieur Li menyukai gagasan perusahaan Anda untuk menggunakan katun. Tetapi, menurut Monsieur Li, produk ini mungkin akan sulit bersaing dengan produk buatan Asia lainnya yang harganya pasti lebih murah. Perubahan kursnya akan menyebabkan produk Anda akan menjadi lebih mahal ketika didistribusikan di Asia. Dan lagi, gaya konsumtif orang Asia berbeda dengan orang Eropa," ucap Wang Yi.

Rapat hari itu berhasil menemukan solusi yang memuaskan. Untuk pertama kali setelah empat tahun, Li Cheng tidak perlu menyudahi rapat dengan memberikan PHK atau menceramahi penerjemah. Yang paling penting, ia tidak harus menanggung malu di depan kliennya karena miskomunikasi akibat penerjemah yang tidak terampil.

Namun, penerjemah cerdas itu masih adalah Wang Yi, wanita yang pernah mengkhianati kepercayaannya empat tahun silam. Li Cheng tidak menyukai kenyataan ini.

🍪

Footnote:

Dalam Bahasa Mandarin, sebutan 'Xiǎo' 小 (artinya: kecil) yang diikuti dengan nama belakang digunakan untuk memanggil orang akrab yang lebih muda. Chen Xin ('xin' 心 artinya: hati) tidak suka dipanggil Xiao Xin, karena 'xiao xin' artinya 'berhati-hati'.

Qǐng jìn 请进= [Bahasa Mandarin] Silakan masuk

RMB= singkatan dari rénmínbì 人民币 (arti: mata uang rakyat) adalah mata uang resmi Republik Rakyat Tiongkok

🍪

大家好! (Hello, everyone!)
Terima kasih sudah mampir sebentar menyaksikan perjalanan Li Cheng.

Oh, ya. Episode ini, aku gak ada niat ngasih bonus, ya🤣. Bonusnya buat Episode 5 yang bakal diupload hari Senin.

Cihuyy!!
谢谢大家。再见。(Thank you. See you.)

Vow of Heart [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang