第十一集 Episode 11 [Wrong Moment]

52 15 2
                                    

Now playing: Zen Me Le (What's Wrong) by Eric Chou

Sesampainya di depan Café del Volcan, Wang Yi menyunggingkan senyum. Dinding yang membatasi area café dengan jalanan terbuat dari kaca, sehingga orang luar dapat melihat desain interior café itu yang estetis dan berkelas. Arsitektur café itu membuat Wang Yi teringat dengan masa mudanya yang lincah dan penuh semangat selama ia berkuliah di Prancis.

"Wang Yi," panggil Chen Xin iseng. "Bagaimana? Kau suka cafénya?"

"Hmm ... sepertinya sangat suka. Suasananya mengingatkanku pada masa-masaku yang sangat bersemangat," ucap Wang Yi, masih sambil tersenyum.

Wang Yi pun mendorong pintu café, lalu matanya bergerak menyapu seisi ruangan, memperhatikan setiap ornamen di pojok-pojok ruangan.

"Oh, ya? Apakah itu masa ketika kau menghabiskan waktumu belajar di Prancis?" Chen Xin masih melanjutkan percakapan dari topik yang tadi.

"Hu-um." Wang Yi mengangguk. Ia berjalan menyusuri meja barista untuk melihat menu dan paket yang di-highlight. Ketika masuk ke restoran Eropa, Wang Yi biasanya selalu melakukan hal ini sebelum memutuskan untuk duduk atau keluar lagi. Ketika tengah mengamati ruangan, tiba-tiba pandangan Wang Yi berhenti di satu titik.

Wang Yi menyentuh lengan Chen Xin, lalu berbisik dengan gelisah, "Chen Xin, apa itu Bos Li? Mengapa ada Bos Li di sana?"

Chen Xin lantas mengikuti arah pandang Wang Yi. Li Cheng duduk di pinggir kiri baris kedua dari depan. Sempurnanya lagi, Li Cheng duduk menghadap meja barista, sehingga pria itu pasti bisa melihat semua orang yang masuk.

Kentut! Mengapa Li Cheng duduk di tempat yang strategis sekali? rutuk Chen Xin dalam hati. Rencananya adalah ia ingin membawa Wang Yi datang secara tiba-tiba dan tak tersengaja. Namun, berdasarkan letak tempat duduknya yang Li Cheng pasti sudah melihat Chen Xin dan Wang Yi tadi-meskipun sekarang Li Cheng terlihat sedang bercakap-cakap dengan Liang Lei. Kalau sudah ketahuan, apanya yang tiba-tiba dan tak tersengaja?

"Eh ... aku juga tidak tahu. Mungkin kebetulan saja," ucap Chen Xin pura-pura polos.

"Bagaimana bisa kau tidak tahu? Kau sekretaris pribadinya." Wang Yi memutar bola mata kesal.

"Sebentar, biar kuingat-ingat." Chen Xin menggigit bibir bawah sambil mencari alasan. Namun, ia tak kunjung menemukan alternatif selain berkata jujur. "Oh, ya. Sepertinya Bos Li mempunyai jadwal kencan siang ini."

"Jadwal kencan? Kencan terjadwal? Kencan apa itu? Bos Li sudah memiliki pacar?" tanya Wang Yi beruntun.

Chen Xin menggigit bibir bawah sambil menggaruk belakang telinganya yang tiba-tiba terasa gatal.

Menyadari bahwa itu bukan hal utama yang harus diketahuinya, Wang Yi segera mengalihkan pertanyaan. "Baiklah. Aku tak peduli kencan apa pun itu. Kau sudah tahu ia mempunyai jadwal di sini, mengapa kau mengajakku ke café ini?"

Kali ini, Chen Xin menyadari betapa hebatnya Wang Yi dalam memojokkan orang dengan pertanyaannya. Untungnya, kali ini Wang Yi tidak berhadapan dengan orang yang sensitif. Chen Xin hanya mendengarkan ucapan tersebut melalui telinga kanan, lalu membiarkannya berlalu lewat telinga kiri.

"Ehm ... aku tahu Bos Li mempunyai jadwal kencan. Tetapi aku tidak tahu ia kencan di mana. Aku tidak mengikutinya dalam urusan kencan pribadi. Lagipula, aku sudah memberitahumu dari awal bahwa kita akan makan di sini. Jadi, percayalah Wang Yi. Aku tidak merencanakan pertemuan ini." Chen Xin memasang wajah memelas, sementara jarinya membentuk huruf V yang berarti swear.

Mendengar perkataan Chen Xin yang sepertinya meyakinkan, Wang Yi memutuskan untuk melupakan hal ini. "Baiklah. Lupakan saja. Aku tahu kau yang terbaik." Wang Yi menyunggingkan senyum sekilas, lalu mengalungkan lengan di belakang leher Chen Xin.

Vow of Heart [DITERBITKAN]Where stories live. Discover now