第五集 Episode 5 [Equal]

116 30 18
                                    

Now playing: Fan Xing Si Yue by Tu Zi Ya

Dalam kehidupan orang dewasa, peluang cinta tersebar di mana-mana. Melalui reuni dengan teman sekolah, percakapan dengan barista, kegiatan travelling, proses kerja dengan teman kantor, dan di berbagai tempat lainnya. Cinta itu bisa muncul pada pandangan pertama, tetapi bisa juga karena terbiasa bersama. Menurut Wang Yi, cinta yang sesungguhnya muncul dari perasaan nyaman dan terlindungi.

Sebagian orang tahu, bahwa cinta dapat membuat seseorang melakukan hal-hal gila. Seorang pria yang dingin bisa merencanakan hal-hal konyol untuk menembak wanita pujaannya—dengar-dengar, surat Dear John bohongan bahkan sering digunakan pria untuk mencuri perhatian pujaannya. Seorang wanita ekspresif bisa saja mengirimkan surat-surat kaleng kepada pria idolanya. Di antara hal gila itu, dunia masih punya pengecualian. Wanita bermartabat biasanya masih akan menjaga harga dirinya ketika menyukai seorang pria.

Sejak masuk kembali ke BeLook, Wang Yi masih sering meragukan keputusannya. Ia terlihat labil. Ini bukan kepribadiannya. Wang Yi tidak biasanya mau kembali mengusut suatu masalah, setelah orang yang bersangkutan menyalahkannya tanpa bukti. Apalagi, Wang Yi masuk ke perusahaan yang sudah mengeluarkannya empat tahun lalu. Ini gila!

Semua orang lihat, 'kan? Li Cheng sama sekali tidak menyambutnya. Ia bahkan diancam dipotong gajinya bahkan sebelum ia sempat melakukan apa pun. Pria itu hanya menyuruhnya menerjemahkan di forum rapat, meskipun pada akhirnya Li Cheng tetap memberikan dokumen Prancis kepada Wang Yi. Namun, sisi lain dirinya berpikir, apa salahnya memperbaiki hubungan dengan seseorang? Toh tidak seharusnya hubungan itu rusak.

🌱🌱🌱

Wang Yi berdiri di depan printer sambil mengaduk seduhan kopi instan. Ia sedang menunggu hasil terjemahannya tercetak dalam lembaran kertas. Setelah ini, dengan berat hati, ia harus mengantarkan dokumen ini ke ruangan Li Cheng. Hei, awalnya Wang Yi memang berniat merekonsiliasi hubungannya dengan baik. Tetapi jika sambutannya sangat buruk, siapa yang tidak kesal?

"Hei, apa kau wanita yang dipanggil Wang Yi?" Wang Yi spontan menoleh ke arah sumber suara yang ditujukan kepadanya.

"Ya. Ada apa?" tanya Wang Yi bingung.

"Ooo ... kau penerjemah baru yang katanya langsung menerima pemotongan gaji dari Bos Li?" Pria tersebut mengatakan hal itu dengan santai, seolah-olah kenyataan itu sebuah lelucon.

Wang Yi tersenyum kecut sebelum menjawab, "Kuakui itu dengan terpaksa."

Pria itu mengangguk-angguk santai, lalu menyunggingkan senyum geli. Ia berjalan menuju dispenser dan mengambil sesachet kopi.

Wang Yi menaikkan alis bingung melihat reaksi pria itu. "Siapa kau?"

Pria itu berbalik, lalu menunjuk dirinya sendiri sambil menaikkan alis. Wang Yi pun mengangguk pelan.

"Aku Xiong Yi, asisten sekretaris Direktur Li."

Mendengar itu, Wang Yi melirik ke arah printer yang sedang mencetak halaman terakhir terjemahannya. Ia pun meletakkan cangkir kopi di meja konter terdekat, lalu cepat-cepat merapikan lembar-lembar kertas di atas printer dan memasukkannya ke dalam map.

"Asisten Xiong, kupikir kau dapat membantuku," ucap Wang Yi sambil berjalan mendekati pria itu. "Bisakah kau membawa dokumen ini ke kantor Bos Li? Aku masih punya banyak pekerjaan lainnya, jadi akan sangat merepotkan jika aku harus naik ke lantai delapan. Setelah minum kopi, kau akan kembali ke ruanganmu di depan kantor Bos Li, kan?"

Xiong Yi tidak langsung menjawab. Ia mengulum bibir, seperti menimbang-nimbang sesuatu. "Bisa saja," ucap Xiong Yi sambil tertawa pelan. Ia menerima map dari Wang Yi, lalu melanjutkan ucapannya. "Hukum balas budi berlaku."

Vow of Heart [DITERBITKAN]Where stories live. Discover now