Sosok Misterius

316 77 52
                                    

Lima menit sudah insiden yang dialami Alicia berlalu, tapi tubuhnya masih tetap gemetaran dan sesekali gadis itu mengusap lehernya yang masih terasa sakit akibat cekikikan dari bayangan hitam tadi.

Alicia ingat bahwa bayangan yang mencekiknya tadi tidak dapat disentuh, tapi anehnya bayangan itu bisa menyentuhnya.

"Nggak punya wujud tapi cekikannya sakit juga," gerutu Alicia.

Setelah merasa hawa di sekitarnya kembali normal, gadis itu menghela napas lega lalu kembali memainkan ponselnya. Bahkan tubuhnya juga sudah kembali rilex dan tidak gemetaran lagi.

Mata Alicia sukses membulat saat melihat foto wallpaper ponselnya tiba-tiba berubah, padahal baru beberapa menit yang lalu Alicia melihat kalau foto wallpapernya masih foto rerumputan yang diambilnya beberapa hari lalu tapi sekarang sudah berubah menjadi foto menyeramkan. Ya, foto sebelah tangan manusia yang berlumuran darah dan di setiap jari-jari tangannya tidak memiliki kuku serta di jari jempol tangan itu bertuliskan 'Kau Adalah Milikku'.

Alicia menggeleng tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan. Apakah ini ulah dari bayangan gila itu? Siapa sebenarnya dia? Dan apa tujuannya melakukan ini semua?

Banyak pertanyaan yang bermunculan di pikiran Alicia, tetapi gadis itu tidak berani menanyakannya. Jangankan untuk bertanya, Alicia bersumpah jika ia tidak ingin bertemu lagi dengan makhluk mengerikan yang hampir membunuh nyawanya itu.

Alicia terdiam saat matanya menangkap sileut seorang lelaki berpakaian hitam tengah mengamatinya dari atap sekolah.

Gadis itu memicingkan matanya agar bisa melihat lebih jelas tetapi lelaki itu tiba-tiba menghilang.

"Apa dia terjatuh?" batin Alicia penasaran.

Alicia mengerutkan keningnya. "Aneh, jika dia manusia maka tidak akan bisa menghilang secepat itu, lagipula bagaimana caranya dia sampai di sana? Bukankah gerbang sekolah itu cukup tinggi?"

Alicia berusaha untuk tidak peduli. Terserahlah, siapapun lelaki itu kan bukan urusannya juga.

Alicia kembali melihat ponselnya dan ajaib, wallpaper ponselnya sudah kembali seperti semula, foto rerumputan yang sangat indah.

Dengan perasaan takut Alicia kembali melihat ke arah atap sekolah, tempat lelaki itu tadi berada. Dan ya, lelaki itu ada di sana, sedang tersenyum ke arah Alicia.

Alicia tidak dapat melihat wajahnya karna kegelapan malam dan juga minimnya cahaya lampu tetapi yang Alicia tau, mata lelaki itu berwarna merah, semerah darah.

* * *

Tenggorokan Alicia tercekat saat menyadari jika sekarang ia berada di tengah kuburan. Tubuhnya bergetar hebat saat melihat seorang lelaki berpakaian hitam berdiri di depannya.

Alicia mencoba untuk berlari tetapi kakinya tidak bisa bergerak, seperti telah melengket dengan tanah pijakannya.

Lelaki berpakaian hitam itu semakin mendekat, Alicia bahkan sampai menahan napas saat bau anyir dari lelaki itu mulai memasuki indra penciumannya.

Alicia terus mencoba untuk menggerakkan kakinya tapi kaki sialan itu tetap tidak bergerak sedikit pun.

"Kaki gue kenapa nggak bisa gerak?" lirih Alicia. Keringat dingin semakin bercucuran di dahinya.

Gadis itu sangat ketakutan. Apakah tidak cukup hanya bayangan hitam saja yang mengganggunya sampai lelaki berpakaian hitam ini ikutan menganggunya juga?

Alicia mengamati lelaki itu, wajahnya tertutup masker berwarna hitam, hanya mata merahnya saja yang kelihatan dan seluruh tubuhnya juga dibalut dengan pakaian berwarna hitam. Tapi, saat mata Alicia melihat ke arah kaki lelaki itu tubuh Alicia langsung meremang saat kaki lelaki itu tidak menyentuh tanah.

My INDIGO Girlfriend [ON GOING]Where stories live. Discover now