5. Ancaman

12K 1.6K 64
                                    

Seperti biasa, gue ke sekolah bareng Renjun. Renjun bilang, dia punya hadiah buat gue, dia gak kasih tau hadiahnya apa. Katanya surprise.

"Gue ke kelas dulu ya Ra." katanya seperti biasa sambil ngacak rambut gue pelan.

Gue ngangguk. "Eh Jun. Pulangnya bareng gak?"

"Gue liat nanti deh. Soalnya gue ada kumpul OSIS buat serah terima jabatan." balasnya.

"Ah, iya kalau gitu." Setelah itu Renjun ngusap kepala gue lagi, dan pergi ke kelasnya.

Ketika gue masuk kelas, Ryujin belum datang. Jadi gue main handphone dulu. Sambil chat dia masih dimana.

"Ra— ra." Lia panggil gue sambil ngos-ngosan.

"Tenang dulu Lia. Ada apa sih?" Gue jadi ikut panik.

"Itu lho, anu— aduh. Susah jelasinnya." Lia terbata-bata.

Gue jadi bingung. "Pelan-pelan aja jelasinnya, ada apa?"

"Lo tau Heejin IPS 1?!" tanyanya.

"Ya gue tau lah, itu mantannya Renjun. Kenapa?"

"Aduh gawat Ra! Tadi dia cari-cari lo!!"

Gue mengerutkan kening. Ngapain dia cari gue. Kenal aja enggak.

Ya maksudnya cuma kenal selewat gitu, gak terlalu kenal.

"Ngapain dia cari gue?"

"Banyak nanya lo, cepet ngumpet. Heejin bakal cari lo sampai ketemu. Tadi dia juga bareng geng nya." gerutu Lia.

Gue terkejut. "Apa?! Lia, gue takut."

Kalau sama geng nya, berarti masalah besar. Jadi takut gue.

"Ngumpet kek dimana gitu."

Gue mondar-mandir panik. "Iya ngumpet dimana?!"

Lia sempet berfikir. "Toilet. Yuk ikut gue." Lia narik tangan gue keluar kelas. Tapi, terlambat—Heejin datang.

Tamatlah.

"Heh,  lo. Lee Soo jin kan?!" Gue ngangguk. Mencoba melawan rasa takut gue.

Heejin tertawa kecil, setelah itu dia menatap gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin tertawa kecil, setelah itu dia menatap gue. Tatapan penuh kebencian?

Gak lama— Heejin dorong gue. Untungnya gue pegang papan tulis, jadi gak jatuh.

"Dasar PHO!" ucap Yiren. Salah satu anggota geng nya.

"Gak tau malu ya lo?" Yeji dorong bahu gue.

"Udahlah percuma kita ngomong sama dia. Gak bakalan ngerti dia. Gue cuma mau ngingetin lo, hubungan gue sama Renjun putus gara-gara lo ya." tegasnya.

Gue mengerutkan kening. "Maaf, tapi gue sama sekali gak ambil Renjun dari lo ya."

"Halah. Pokoknya inget ya, kalau gue liat Renjun bareng lo, atau temen-temen gue juga liat. Lo tau kan akibatnya? Lee Soo jin?" Heejin bicara tepat di depan mata gue.

Fierce • Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang