EPISODE 9

903 163 18
                                    

Yuga mulai menjelaskan apa itu shinsu pada para regular. Seluruh regular pun mendengarnya dengan seksama

Ia juga menjelaskan mengenai perjanjian yang dibuat dengan penguasa lantai agar dapat leluasa menggunakan shinsu

"Tuan Lauroe, anda sudah membuat perjanjian dengan penguasa lantai ini, 'kan?" Tanya Yuga

"…Mmm, sudah"

"Yah, baiklah. Kurasa tak ada satupun, selain Tuan Lauroe yang berasal dari keluarga agung, yang sudah membuat perjanjian dengan penguasa…" Lunetta memicingkan matanya saat mendengar pernyataan guru posisinya

"Jadi ayo kita belaja-"

Lunetta mengangkat tangan kanannya, membuat Yuga berhenti berbicara dan segera melihat kearahnya

"Ya? Ada apa, Regular Lunetta?" Tanya Yuga, berusaha untuk tenang karena Lunetta memotong ucapannya

Lunetta menurunkan tangan kanannya lalu mengarahkannya pada Yuga "aku bisa melakukan ini,"

Cahaya putih mulai berkumpul ditelapak tangan Lunetta, cahaya tersebut mulai membuat sebuah bola shinsu besar lalu,

SYUSSSSSSHHH!!!

Lunetta menembakan shinsunya pada Yuga, seluruh regular terkejut melihatnya

DHUAAARR!!

Lalu seluruh ruangan dipenuhi oleh asap yang dihasilkan dari shinsu Lunetta

Setelah itu asap pun mulai menghilang, dan memperlihatkan Yuga, guru posisi mereka masih berdiri tegak setelah terkena serangan shinsu yang dahsyat milik Lunetta

Tetapi. Lantai, tembok, dan furnitur lain yang berada diruangan tersebut hancur dan retak, efek shinsu milik Lunetta

"Aku dapat melakukannya, jadi apa aku masih perlu membuat perjanjian tersebut?" Lunetta menyeringai

"Hihihi…" Yuga tertawa membuat para regular merinding "tentu kau harus melakukan perjanjian tersebut, Regular Lunetta"

●●●

Setelah semua membuat perjanjian dengan penguasa lantai, kelas dibubarkan. Tapi, para reguler terlihat masih betah untuk diam dikelas

"Fyuhh…selesai juga" lalu Bam melihat kearah gadis disampingnya

"Anu…Lunetta, tadi itu keren sekali!" Lunetta hanya diam dengan posisinya yang tertidur dimeja

"Tadi itu memang keren, tapi kenapa kau melakukannya?"

Lunetta mengangkat kepalanya lalu melihat kearah Bam

"Aku hanya bertanya sebagaimana murid bertanya pada guru" jawaban Lunetta membuat Bam bingung, orang kuat memang beda, pikirnya

"Kelihatannya kau lelah, Tuan Bam" ucap seorang gadis dengan tanduk lalu duduk disamping Bam

"Perkenalkan, namaku Hoh. Senang berkenalan sama kalian!!"

"A-aku Bam"

"…"

"Siapa juga yang ingin berkenalan dengan mu?" Ucap Lunetta melihat kearah Hoh

"Hahah" Hoh hanya dapat tertawa canggung

"No-nona Lunetta, jangan seper-"

"Bam. Sudah kubilang, jangan panggil aku dengan embel-embel nona" Lunetta memotong ucapan Bam lalu kembali menenggelamkan kepalanya ditumpukan tangannya

Kemudian Bam dan Hoh mulai berbincang mengenai sulitnya mempelajari shinsu dan sebagainya

"Omong-omong, Lunetta sangat kuat dan berani, ya!" Ucap Hoh, membuat Lunetta yang sedaritadi diam menyimak mengerutkan dahinya

"Hey," panggil Lunetta pada Hoh "jangan sok dekat dengan ku" lalu Lunetta kembali pada posisinya yang sebelumnya

Dan mereka mulai berbicara tentang kemampuan masing-masing. Dan saat Hoh menunjukan kemampuannya Bam terpukau

"Wahh~! Keren sekali!" Puji Bam dengan mata berbinar

"Sama sekali tidak. Inilah batasanku, ini tidak dapat digunakan dipertarungan, ini terlalu lemah" jelas Hoh "benarkan, Tuan Lauroe? Lunetta?"

"Hoaahm…benar sekali" jawab Lauroe, sedangkan Lunetta memilih untuk menyimak

"Oh! Tidak! Aku tidak berpikir demikian!" Balas Bam "kau pasti punya bakat-"

"Tidak" potong Lauroe

"A-apa?! Bukankah kau terlalu kasar, Tuan Lauroe?!" Ucap Bam sedikit terbawa emosi

Lauroe berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Bam

"Hei, dik. Kemarikan tangan mu"

"Begini…?" Bam menyodorkan telapak tangannya

"Ya. Dan sekarang bayangkan seluruh dunia ada ditangan mu, membentuk lingkaran"

"…"

Triing!

Lalu muncul bola shinsu berwarna kuning cerah pada tangan Bam, membuat Hoh dan Bam sendiri terkejut

"A…apa ini?! Ah! Lenyap!! Cahaya apa tadi!!"

"Itulah namanya bakat" Lauroe berjalan melewati Bam dam Hoh

Bam menatap Lauroe dengan bingung, sedangkan Hoh hanya bisa melongo melihat apa yang baru saja terjadi

Lauroe melanjutkan jalannya, namun ia sempat terhenti melihat Lunetta yang sedang tertidur dikursi

●●●

"Ahh~!! Lelahnya~!!!" Eunjeong menghempaskan tubuhnya diatas kasur

"Kudengar terjadi sesuatu dikelas wave controller," Eunjeong pun mengubah posisinya menjadi duduk "apa yang terjadi?"

"Dia yang terjadi" jawab Hwaryun sembari menunjuk Lunetta disampingnya

"Apaan?!" Lunetta terkejut

"Kau menyerang ranker dengan shinsu mu"

.

.

.

"HAAAAH?!!" Kaget Eunjeong

"Dia menyerang guru posisi lalu bilang 'aku dapat melakulan ini, apa aku masih harus membuat perjanjian' " jelas Hwaryun dengan nada datar

.

.

.

"AHAHAHAHAHAHHAHAHHAHAHA~!!!"
Eunjeong tertawa terbahak-bahak, diikuti Hwaryun yang tersenyum meledek

"Kau tahu? Saat dikelas tadi, aku berusaha untuk menahan tawaku" jelas Hwaryun

"AHAHAHAHAHHAHA AKU BISA BEGINI JADI AKU TIDAK PERLU MEMBUAT PERJANJIAN AHAHAHAHA" Ejek Eunjeong

"Ugh…kalian…!!"









-To Be Continued-

Ik this is fucking short just like Levi Heichou

I'm sorry!

Vote! Vote! Vote!

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Where stories live. Discover now