EPISODE 36 S.2

460 102 3
                                    

Sudah beberapa minggu semenjak Lunetta bertarung dengan seorang ranker yang dapat membaca pikirannya, Shouf. Sejak saat itu juga ia mendapat latihan khusus dari Hansung, karena Hansung merasa Lunetta belum cukup kuat

Malam ini ia akan kembali menjalankan misi, sudah tidak terhitung berapa banyak misi yang ia laksanakan setiap malamnya, dan ia masih saja setia pada FUG. Bahkan dirinya tidak ada niat untuk kabur sama sekali

Baginya, FUG adalah satu-satunya hal yang dapat membantunya. Meskipun FUG memperlakukannya dengan tak adil, ia tidak dapat melawan, karena ia membutuhkan FUG

Begitu juga dengan FUG. Lunetta adalah salah satu dari aset yang sangat penting dan berpengaruh untuk melawan Jahad.

●●●

"Target kalian hari ini adalah seorang ranker yang baru saja menyelesaikan menara"

Hansung mengirimkan sebuah gambar pada lighthouse Astur

"Kalian tidak perlu membawanya hidup-hidup," jelas Hansung "bahkan akan lebih baik jika kalian membuangnya saja setelah dia mati"

"Baik" ucap Astur dan Hazen kemudian menundukan tubuh pada Hansung

Mereka bersiap pergi melaksanakan misi, namun Hansung memanggil Lunetta. Membuat mereka terhenti

"Lunetta, kau tidak ikut melaksanakan misi untuk malam ini" ucap Hansung

Astur, Hazen, dan Lunetta saling bertukar tatapan. Kemudian Lunetta kembali menghampiri Hansung, membiarkan kedua rekannya pergi melaksanakan misi

"Ada apa?" Lunetta bertanya

"Kau harus berlatih"

"…"

Hansung berjalan dengan di ikuti Lunetta di belakangnya menuju tempat latihan

○○○

DHUARR!!

DIESSHH!!

Lunetta menjaga jaraknya dari Hansung. Di tubuhnya terdapat banyak luka, keringat pun membasahi dahinya, dan tak lupa dengan nafasnya yang tersenggal

Berbeda dengan Lunetta. Hansung tampak baik-baik saja, terlihat ia berdiri dengan anggun ditempatnya, namun ekspresinya tidak dapat ditebak

"Lihat? Bahkan kau kesulitan hanya untuk melukaiku" ucap Hansung

Lunetta hendak akan kembali menyerang Hansung, namun Hansung menghentikannya

"Cukup" Hansung menatap Lunetta

Lunetta menenangkan dirinya, kemudian menunggu Hansung untuk melanjutkan perkataannya

"Ada yang ingin ku beritahukan padamu, Lunetta"

"Kemarilah"

Lunetta berjalan mendekati Hansung yang sedang menatap langit bertabur bintang. Jangan lupakan juga kehadiran bulan putih yang sangat besar pada malam itu

"Bulannya indah, bukan?" Hansung menatap bulan tersebut

"…"

"Itu adalah bulan mu"

Lunetta segera mengalihkan pandangannya pada Hansung,  menatapnya dengan bingung

"Kau seorang Klan Levana, kan?"

"…"

"Walaupun begitu, kau tidak tahu menahu mengenai kekuatan Klan mu sendiri"

"Padahal kau adalah seorang klan inti. Ayah mu adalah Raja dari Klan Levana dan tentu ibu mu adalah Ratunya"

"Kau-"

"Tidak. Aku tidak tahu dimana orangtua mu berada dan siapa mereka" Hansung memotong pertanyaan Lunetta

"Tapi, sudah dipastikan bahwa kau adalah Putri Klan Levana"

"Kau tahu betapa kuatnya dirimu? Di dalam tubuhmu berlimpah banyak kekuatan yang menunggu untuk digunakan"

"…"

"Kau pasti tidak mengetahui mengenai hal ini, karena tidak ada seorang pun yang tahu mengenai kekuatan klan mu kecuali Jahad dan para Kepala Keluarga Agung"

"Tapi, satu ada hal yang ku ketahui,"

Lunetta semakin penasaran atas apa yang ingin Hansung sampaikan padanya

"Kau lihat bulan diatas sana?"

Hansung menatap bulan putih yang berada di langit, membuat Lunetta ikut menatap bulan tersebut

"Itu adalah sumber kekuatan Klan Levana"

Lunetta menatap bulan tersebut dengan seksama

"Dengan mata mu itu, kau dapat mengeluarkan kekuatan asli mu. Kau akan berkali-kali lebih kuat dari dirimu yang sekarang"

"Karena mata Klan Levana dan bulan saling berhubungan. Tentu hanya bekerja untuk seorang Klan Inti"

Penjelasan Hansung membuatnya terdiam. Ia memejamkan matanya untuk sesaat, kemudian membukanya kembali, lalu menatap bulan dengan seksama

Namun tidak terjadi apapun

"Tentu tidak akan langsung terhubung" ucap Hansung "berlatihlah seperti ini setiap malam. Kau tidak perlu menjalankan misi untuk sementara"

Hansung pun pergi meninggalkan Lunetta

"…"

●●●

Bulan sudah hampir berganti dengan matahari. Namun, Lunetta masih tetap berdiam diri di posisinya yang sedang menatap bulan

"Akan lebih efektif jika bulan masih berada diatas"

Konsentrasi Lunetta hancur, disebabkan oleh Hansung yang sedang berjalan menghampirinya

"Istirahatlah"

Lunetta menundukan kepalanya. Kemudian ia beranjak dari tempatnya dan segera pergi menuju kamarnya. Seperti yang Hansung perintahkan, ia akan beristirahat

Namun saat akan membuka pintu kamar. Seseorang memanggil namanya, membuatnya terhenti

"Lunetta!"

Astur dan Hazen berjalan menghampiri Lunetta

"Apa misinya berhasil?"

"Ya. Walaupun sedikit sulit karena kau tidak ada" Astur menjawab "hmm? Kau terlihat kelelahan, Lunetta"

"Apa yang kau lakukan kemarin malam?" Hazen bertanya

"…latihan"

"Begitukah? Kalau begitu kau harus beristirahat. Maaf jika kami menganggu, dah~!"

"Dah…"

Dengan begitu, Astur menarik tangan Hazen dan pergi meninggalkan Lunetta

Ia memasuki kamarnya, kemudian mengistirahatkan tubuh dan pikirannya

'Berkonsentrasi ternyata sangat melelahkan…'











-To Be Continued-

Yoo! Wassup? Hehe

Btw pasti pada bingung ya,

What is Klan Levana?

Hehe

Nanti author jelasin di…

*Lalunapedia*

Yeeeey

Paan sih awokwokwokwok

VOTEE~!!

LA LUNA (Tower of God fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang