09. White Christmas (ft. Bokuto, Koutarou)

260 31 0
                                    

Aku ingin menikmati salju bersamamu selalu❞―by; Bokuto Koutarou


.

.

.

"K-KOU-CHAN..."

"Hmh."

"Lepaskanlah sudah!" (Name) berusaha mendorong dada Bokuto.

"Gak mau." Bokuto justru memeluk (Name) semakin erat.

"Ayo, tapi kita 'kan mau berkumpul dengan yang lainnya," keluh (Name).

Hari itu malam Natal. Sebenarnya, bisa saja mereka berdua berjalan keluar layaknya pasangan kekasih biasanya dan berkumpul dengan teman-teman. Namun sisi cuddly Bokuto muncul saat melihat (Name) yang mengenakan sweater oversized yang manis dengan celana jins panjang.

Bokuto lantas menaruh (Name) di pahanya, memeluknya dan membenamkan wajahnya di bahu (Name). Sesekali dia mengecupi pipi (Name) dan bermain dengan rambut (Name).

"Kou-chan, ayo. Nanti kita terlambat!"

"Gak mau~"

"Kou­-chan!"

"Gak."

"Ko-"

"Gak."

"..."

"..."

"... Aku tak akan memberi jatah kue kepadamu."

Lantas, Bokuto bangkit dari tempatnya dan mengambil mantelnya. Dia mengikat syal di lehernya. "Ayo, (Name)."

(Name) mengambil mantelnya dan dengan cepat memakainya. Tak lupa dia mengambil sebuah beanie dan memasangnya dikepalanya.

Dalam perjalanan, Bokuto tampak memasang wajah cemberut karena harus melepaskan pelukannya dalam waktu yang singkat.

(Name) terkikih melihat wajahnya. "Kou-chan marah sama aku?"

Bokuto mengerucutkan bibirnya. "Enggak..."

(Name) merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah candy cane yang dia bawa untuk jaga-jaga. "Kou-chan."

Bokuto menoleh, dan (Name) memasukkan permen itu ke dalam mulut Bokuto.

"Nah, sudah senang?"

Bokuto mengangguk. Dia kembali memasang wajah cerianya yang seperti biasa.

***

KINI mereka berada di rumah Kuroo. Mereka sedang mengadakan pesta Natal kecil yang dihadiri oleh teman-teman dekat mereka. Dan kini, sebuah lingkaran mereka ciptakan di tengah ruangan untuk bermain dare or dare.

"Kalau begitu, aku akan memutar botolnya," ucap Kuroo.

Mulut botol itu lalu mengarah ke Bokuto.

"Hmm..." Kuroo berpikir sejenak.

"Oi, oi. Jangan yang aneh-aneh loh!" ucap Bokuto.

Kuroo memasang sebuah senyuman licik. "Pakailah kostum rusa ini. Lalu nyanyikan White Christmas kepada (Name)."

Lingkaran itu bersiul-siul ke arah (Name).

"OK!" Bokuto berucap dengan penuh percaya diri. Dia bangkit dari tempatnya dan mengambil kostum rusa tergeletak di sofa. Setelah mengenakannya, dia berdiri di depanmu sembari bernyanyi White Christmas.

I'm dreaming of a white Christmas
Just like the ones I used to know
Where the tree tops glisten
And children listen
To hear sleigh bells in the snow, oh, the snow

Setelah selesai, Bokuto hendak membuka kostum rusa-nya namun (Name) mencegatnya.

"Kamu tampak manis. Jadi... jangan dilepas," ucap (Name).

Melihat wajah (Name) yang sedikit memerah, sisi cuddly Bokuto kembali muncul. Dia memeluk (Name) dari belakang. "Tapi aku akan memelukmu terus loh!"

"Wakkata," ucap (Name), menurut.

"Sakit hati jomblo-ku..." gumam Kuroo. "OK, lanjut."

***

MEREKA saling bergenggaman tangan saat kalian sedang berjalan. Saat itu sudah nyaris tengah malam. Udara terasa sangat dingin namun belum ada tanda-tanda salju yang akan turun.

"Dingin sekali..." gumam (Name).

Bokuto, tanpa disuruh lagi, melepaskan syalnya dan mengikatnya di lehernya. "Kou-chan! Kamu tak perlu memberiku syal!"

"Tidak. Katanya, jika cewe mengatakan dia kedinginan, artinya dia meminta jaket atau syal," ucap Bokuto.

"Yah, tapi aku tidak!" (Name) hendak membuka syal itu. Namun Bokuto justru mengikat syal itu.

"Turuti saja."

"Tapi nanti Kou-chan kedinginan..." gumam (Name).

Bokuto menghelakan napasnya. Dia membuka ikatan syal dan mengikat setengah dari syal itu kelehernya. (Name) beruntung tingginya dan Bokuto tak begitu jauh, sehingga syal itu dapat membungkus mereka berdua dengan sempurna.

Tak butuh waktu lama hingga mereka sampai di pusat kota. Sebuah pohon yang telah dihiasi oleh lampu dan ornamen berdiri dengan kokoh. Disekitar pohon itu ada beberapa pasang kekasih yang bermesraan.

Salah satunya adalah mereka.

"Jika salju turun, pasti akan menjadi white Christimas," ucap (Name).

"(Name)."

"Hm?" (Name) menoleh ke arah Bokuto.

Bokuto mengecup pelan bibir (Name). "Mungkin ini dapat sedikit menyenangkan hatimu karena tak dapat melihat salju."

Wajah (Name) menjadi merah padam sampai-sampai dia tak dapat berkata.

"Oya? Kamu tak apa, (Name)?" ucap Bokuto.

"Kou­-chan, baka!" gumam (Name).

Bokuto terkekeh. "Oya, oya. Kamu ngambek?" Bokuto merangkul bahu (Name). "Kawaii."

"Mou! Baka!" (Name) memukul-mukul dada Bokuto, sedangkan Bokuto hanya terkekeh melihaya. Namun tangan (Name) berhenti memukul Bokuto kala setitik salju jatuh di permukaan tangannya. "Salju..."

(Name) mendongak ke langit.

"Kirei..." ucap (Name).

"Yuki ga daisuki,"

(Name) mengangguk."Watashi mo," ucapnya,

"Tapi..." Bokuto menoleh ke arah (Name), (Name) juga menoleh ke arah Bokuto. "Aku lebih suka dirimu yang diterpa salju. Aku lebih suka, melihat salju denganmu, (Name).

"Kou-chan..."

Bokuto mengecupkan bibirnya ke bibir (Name). "Merry Christmas, (Name)."

---

A.N

Author publish sekarang karena nanti malam author ada acara Natal. Author sengaja buat agak pendek dan gak ada konflik biar gak pusing lagi mikirin.

Segini saja dulu ya!

Happy Holidays, minna!

-Mochii

Haikyuu!! Character × ReaderWhere stories live. Discover now