11. I Want (ft. Oikawa, Tooru)

316 47 3
                                    

Aku ingin kamu, aku tak ingin kamu milik orang lain.... apakah itu tak boleh?❞―by; Oikawa Tooru


.

.

.


OIKAWA membanting wajah indahnya di atas meja disaat bel homeroom berdentang pelan. Dia baru saja selesai latihan voli pada pagi itu berhubung kejuaraan musim semi sudah mendekat.

"Iwa-chan, aku capek sekali!" keluh Oikawa.

"Kalau kamu capek, mati saja sekalian, Sampahkawa!" gerutu Iwaizumi.

"Tapi aku belum mau mati~ Aku belum bisa mati dengan tenang jika Shiratorizawa belum bisa kita kalahkan~" ucap Oikawa.

Iwaizumi memilih untuk tidak menanggapi Oikawa sambil berdoa dalam hati supaya wali kelas mereka cepat-cepat datang.

"Iwa-chan~."

"..."

"Iwa-chan?"

"..."

"Iwa-chan!"

Iwaizumi melemparkan sebuah penghapus ke kepala Oikawa. "Diam!"

Oikawa meringis. "Kamu jahat sekali, Iwa-chan." Oikawa bangkit dari kursinya, hendak memungut penghapus Iwaizumi yang setelah memantul di kepala Oikawa, melayang dan jatuh di depan pintu.

Disaat Oikawa mengambil penghapus itu, disaat yang sama pintu kelas terbuka. Posisi Oikawa masih berjongkok, dan kala dia melihat sepasang kaki, dia mendongak untuk melihat seorang gadis dengan surai coklat.

Sejenak, gadis itu berkedip. Namun wajahnya langsung memerah sembari menutup rok-nya.

"M-mesum!" seru gadis itu.

Oikawa lantas bangkit, sedikit kelalapan atas ucapan gadis itu. "Astaga! Bukan, aku hanya mengambil penghapus yang dijatuhkan Iwa-ch-"

Brak!

Kali ini, Iwaizumi melemparkan dua buah buku paket yang memilikki tebal 400 halaman lebih ke kepala Oikawa.

"Hidoi yo, Iwa-chan~" rengek Oikawa.

"Kembali ke kursimu!" geram Iwaizumi.

Oikawa mengerucutkan bibirnya. Dia menoleh ke arah gadis itu. "Maaf ya, aku sama sekali tak berniat untuk mengintip. Aku hanya ingin mengambil penghapus."

Gadis itu menggeleng. "Tak apa."

Oikawa lalu duduk di kursinya. Dia melihat ke arah gadis itu. Mengapa selama ini dia tak pernah memerhatikannya ya? Padahal manik biru jernih milik gadis itu tampak begitu mencolok.

"Ne, Iwa-chan. Siapa gadis itu?" tanya Oikawa, menunjuk ke arah gadis itu.

"Dia gadis yang baru pindah kemarin, saat kau sedang sakit. Kalau tak salah, namanya (Surname) (Name)," jawab Iwaizumi. "

"He~eh," gumam Oikawa.

***

"(NAME)-CHAN!"

(Name) tersentak sejenak mendengar ucapan Oikawa. "(N-Name)-chan?"

"Tidak apa 'kan, kalau aku memanggilmu seperti itu?" tanya Oikawa, tersenyum kecil.

(Name), yang baru saja bersiap untuk pulang menggeleng kecil. "Tak apa. Aku hanya, sedikit kaget..."

"Oikawa Tooru," jawab Oikawa. "Terserahmu mau memanggilku apa."

"Kalau begitu... Oikawa-kun," ucap (Name).

Melihat tingkah (Name) yang dandere, Oikawa benar-benar gemas  sehingga ingin mengerjai gadis itu.

"(Name) manis sekali, ya~"

Wajah (Name) menjadi merah, terutama dengan kulitnya yang putih pucat, semburat itu tampak dengan jelas di wajahnya. "A-ano... uhm..."

"Kalau kamu ada waktu, apakah kamu mau melihat tim voli-ku berlatih?" tanya Oikawa.

"Uhm... tapi..." (Name) tampak sedikit ragu. Dia tak biasa akrab dengan seseorang semudah ini. Sebenarnya, dia mau saja. Hanya dia malu.

"Kamu... tak mau ya?" tanya Oikawa dengan suara memelas.

"Bukannya tak mau," ucap (Name). "Tapi, aku sedikit... malu."

"Kawaii," kikih Oikawa. "Kamu menarik, (Name)-chan. Aku suka itu."

Wajah (Name) memanas. 

"Kalau begitu, ayo. Tak usah sungkan-sungkan," ucap Oikawa.

"I-iya."

***

"SUDAH berapa tahun sejak kita berkenalan?" tanya Oikawa saat dia dan (Name) sedang berjalan di koridor kampus.

(Name) berpikir sejenak. Dia berusaha menghitung tahun dengan jemarinya. "Sekitar... lima tahun?"

"Artinya sudah cukup kan?"

(Name) mengerutkan keningnya, menoleh ke sahabat sejak SMA-nya itu. "Apa yang cukup?"

"Sudah cukup lama aku mengenalmu, jadi kalau aku jadi pacar (Name)-chan, boleh kan?" tanya Oikawa dengan senyuman yang mampu membuat wajah (Name) memanas.

"Oikawa-kun, apa maksudmu?" tanya (Name).

"Yah, aku suka samamu, (Name). Tak boleh ya?" suara Oikawa memelas.

Sejak SMA, (Name) tak pernah tahan bila Oikawa membuat suara memelas seperti itu. Terdengar manis dan lucu.

"Boleh," ucap (Name). "Soalnya, aku... suka Oikawa-kun."

-

A.N

Makin ke sini author habis ide.

Apalagi udah gak ada request yang bisa dipenuhi. Hmph.

Oh iya, hari terakhir pada tahun 2019 nih. Udah buat resolusi belum??

-Mochii

Haikyuu!! Character × ReaderWhere stories live. Discover now