❝ 제 1 회 ❞

15K 966 83
                                    

                            -ΔΔΔ-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                            -ΔΔΔ-

Pagi ini cerah sekali, ini minggu pertama setelah gue dilantik jadi ketua osis sekolah.

Gue, Aksara Jingga Liandra. Panggil aja gue Aksa, cowo tampan, pinter, atitude? Bagus, kesayangan guru. Fans? Jangan ditanya. Resmi menjabat sebagai ketua osis sekolah gue, Bighit International School.

Seharusnya hari ini hari yang bahagia karena sekarang waktu piket jaga gue pertama kali setelah menjabat, seharusnya sih. Karna sialnya gue ketemu orang paling nyebelin yang pernah ada di hidup gue.


Kafka Abriansyah Pradipta, berandal sekolah 24/24  dengan tingkat ke mesuman yang tak bisa di defenisikan, dan mungkin bisa dikatakan sebagai fakboi ?


-ΔΔΔ-

' Hap! '

Ia melompati dinding belakang sekolah, merasa senang karena tidak ketahuan.

" Lompatin pagar, baju keluar, pakai piercing, rambut diwarnain. Pengurangan point buat Kafka Abriansyah Pradipta. Kelas 12 IPS 2 ."

Tentu saja Kafka terkejut, bagaimana bisa dia tiba - tiba datang?

" Ck, bangsat. " Ia mengambil catatan pemuda itu dan melemparnya hingga jatuh ke dinding luar sekolah.


" Heh?!! Catatan gue!! " Aksa meneriaki pemuda itu yang tampak tak peduli dengan teriakan nya, bahkan ia berjalan santai meninggalkan Aksa yang tengah mengumpat dalam hati.


Oh tentu dalam hati, kalau diucapkannya bisa - bisa ia mendapatkan pengurangan point.

Memang, sekolahnya menerapkan sistim point bagi para siswa nya, untuk satu tahun masa sekolah mereka akan diberikan lima puluh point. Jika point itu habis, para siswa akan di drop out secara paksa dari sekolah nya. Mengerikan memang.


" Ambil lagi gak catatan gue?! " Iya dia mengejar pemuda itu dan menarik tas nya hingga Kafka hampir kehilangan keseimbangan.


Ia menatap Aksa dengan menaikan salah satu alisnya, sedangkan pemuda yang ditatap menatap nya dengan tajam. Jujur, itu tak membuat seorang Kafka takut. Bahkan Aksa terlihat sangat menggemaskan dengan mata yang sengaja dibesarkan.


" Masalahnya sama gue apa? "

" Ya masalah lo lah!! Udah telat, manjat dinding sekolah, rambut di cat, make piercing, baju keluar. Plis deh, ini itu hari pertama gue piket. "

Kafka seratus persen tak peduli dengan ocehan pemuda yang baru saja menjadi ketua osis, yang ditakuti para temannya. Terkadang ia heran, ditakuti darimana nya sih Aksara? Lemah, keras kepala terlebih lagi. Bacot.



-ΔΔΔ-

Aksara berjalan ke kelas sambil menghentakan kaki nya, teman seduduk nya —Harsa Narayana—
Biasanya pemuda itu dipanggil dengan panggilan Harsa, menatap jengah Aksa.

" Napa lagi sih ketua osis? Baru satu hari piket udah mesem aja tuh wajah? " Aksa menatap temannya, sumpah demi apapun. Jika ia punya kekuatan, Aksa akan memilih teleportasi. Ia biar bisa men teleportasikan Kafka dari bumi.


" Kafka bangsat itu loh!! Aaargh!! "


" Bahasa Sa, kedengaran sama anak mpk mampus lo. Lagian dari kelas sepuluh juga berantem mulu. Jodoh baru tau rasa. " Aksa menatap Harsa dengan tatapan tidak suka.


" Dih? Lo kira gue homo? Ogah! Najis! "

" Kemakaan omongan sendiri mampus! Udah ah kesel. " Harsa mengalihkan pandangannya kembali chattingan dengan pacarnya— Arjuna Mahawira — Anak kelas 11 IPS 2, circle nya musuh abadi seorang Aksara, siapalagi kalau bukan Kafka?

-ΔΔΔ-

__________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________________________________

[] Segitu dulu ah, lagi buntu sama ruang rindu 😔

HOMOSAPHIENS!Where stories live. Discover now