❝ 제 1 4 회 ❞

2.8K 420 35
                                    

-ΔΔΔ-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-ΔΔΔ-

" Iiih Liaaa!  Ssst! Jangan bilang - bilang! Uh beneran deh aku malu banget ketauan sama kamu... " Ya,  setelah kejadian itu Aksara ditarik secara paksa oleh Harsa.

Aksara masih terdiam karena terkejut telah melihat sahabat kesayangannya, sudah digigit oleh tupai liar bernama Juna itu. 

" Liiaaaa! Ih jangan cuekkin Harsa! Ayo jawab... Eung? " Ia mengguncang pelan bahu Aksara,  berharap akan mendapat balasan. Namun pemuda itu hanya mengerjapkan mata nya dan menatap Harsa.

" Bibir Harsa gak apa - apa? " Pertanyaan polos itu entah meluncur saja dari mulut pemuda kelinci itu. 

" Eum? M-maksud Lia apa? "

" Aksa tadi liat Harsa digigit Juna! Kenapa Juna gigit Harsa?  Tapi Harsa gak marah? Emang nya gak sakit? "

Harsa hanya bisa menatap datar sahabatnya,  Aksara itu benar - benar polos atau bodoh sih sebenarnya? Ia itu seorang laki - laki tinggi yang sudah pernah berpacaran dengan seorang gadis. Dan terlebih lagi, Harsa pernah memergoki Aksa bersama Bara melihat hal seperti itu. 

Ah, tidak - tidak. Itu hanya Bara yang bersemangat menonton hal itu. Aksa bahkan bertanya mengapa lelaki itu harus pipis setelah menusuk gadis itu, lalu bagaimana bisa gadis itu tak membalas setelah ditusuk. Oh astaga!  Sahabatnya ini benar - benar! 

" Kamu gak tau yang tadi?  Kamu tau ciuman kan? "

" Eum....  Yang nempelin bibir sama bibir kan Harsa? Aksa tau kok kalo itu! Kak Adip pernah-" Pemuda itu dengan cepat menutup mulutnya,  oh tidak. Rahasia nya terbongkar oleh dirinya sendiri.

" Pernah apa?  Ih!! Lia sama Pradipta pernah ciuman?!! "

" Huuuush! Diem - diem! Nggak i-itu aku salah! Udah jangan ngalihin pembicaraan Harsa! Terus tadi Juna kenapa gigit - gigit Harsa? "

Ah, sepertinya kita perlu membiarkan mereka membahas tentang adegan gigit menggigit dari pasangan Juna dan Harsa ini.

Pemuda bersurai biru itu telah menyelesaikan tugas mereka, memasang tenda seperti arahan dari Aksara. Lalu,  kemana pemuda itu?  Kenapa tiba - tiba menghilang? 

" Kafka, gue mau ngomong sama lo. Sebentar. " Gadis bersurai cokelat itu menatapnya dengan kesal.

" Mau ngomong apa lo? "

" Aksa mutusin gue karna lo kan? " Ya,  gadis itu adalah Prisscila, mantan kekasih nya Aksara— pemuda yang akhir - akhir ini memenuhi pikirannya. 

HOMOSAPHIENS!Where stories live. Discover now