21. Girlfriend

2.9K 299 15
                                    

Nandara berjalan menuju kamarnya dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Ia tidak peduli jika dianggap gila. Toh, orang jatuh cinta terkadang memang suka gila, kan? Sungguh, ia tidak bisa mendeskripsikan rasa bahagianya. Ia juga tidak tahu kenapa sebahagia ini. Bahkan Xilon tidak melakukan hal yang romantis saat meminta Nandara jadi pacarnya.

Nandara yakin Xilon belum memiliki perasaan padanya. Namun, istilah 'cinta datang karena terbiasa' cukup menjadi penyemangat. Ia sudah bertekad untuk membuat Xilon jatuh cinta padanya.

Kali ini Nandara mengakui jika dirinya jatuh cinta pada Xilon. Ia paham kenapa Camellia dan Valeria kesulitan mendeskripsikan cinta. Karena sebenarnya cinta itu memiliki arti yang berbeda pada setiap orang.

Nandara bahkan tidak sebahagia ini saat Zuma menyatakan perasaannya. Lagipula, Zuma saat itu terlihat sepertu iblis. Nandara bahkan masih menjaga jarak dengan Zuma.

"Jangan terlalu kesenengan, ntar patah hati baru nyesel," celetuk Oktan yang entah sejak kapan berdiri di belakang Nandara.

Nandara berdecak kesal dan menjitak kepala adiknya. Ia tidak peduli dengan ringisan Oktan. Ia tidak suka dengan ucapan Oktan yang terlihat tidak mendukungnya sama sekali. Oh ya, emangnya Oktan tahu apa tentang kebahagiaannya?

"Jaga ucapan lo," peringat Nandara dengan nada mengancam.

Oktan bersedekap dada, ia memandang kakak perempuannya dengan tatapan menantang.

"Gue tau apa yang lo gak tau, Kak. Lo terlalu keras kepala. Gue udah peringatin lo buat nggak jatuh cinta sama Bang Xilon. Tapi, lo kayaknya gak peduli," sinis Oktan.

"Mulai sekarang gue gak peduli dengan apapun rahasia dia. Toh, selama gue gak tau apa itu dan gue rasa baik-baik aja, gue akan tetap ikuti naluri gue.

"Terserah lo. Kalau gitu, nikmati kebersamaan lo sama Bang Xilon selagi bisa."

Selagi bisa. Nandara terfokus pada kedua kata itu. Suara debuman pintu menyadarkan Nandara bahwa tinggal dirinya di sana. Oktan sudah masuk ke kamarnya. Nandara terpaku.

Bahkan kebahagiaannya belum mencapai 24 jam, haruskah ia gelisah hanya karena ucapan Oktan yang tidak jelas itu?

Oktan bangsul!

Nandara memilih masuk ke kamarnya. Ia melempar tas sembarangan tempat lalu dihempaskan tubuhnya di atas kasur empuk. Dia lelah seharian ini. Apalagi kalau bukan untuk menghindari Zuma. Namun, setidaknya ia bahagia karena hari ini dia menjadi pacar Xilon.

Nandara mengambil tas yang tergeletak di sudut kamar. Ia mengambil handphone-nya. Si kembar harus tahu mengenai hal ini.

Trio Pecinta Cogan

~JustYourMine
Gue pacaran sama Kak Xilon.

~VallinLove
Gimana bisa oi?

~CameToMe
2

~JustYourMine
Gue ceritain besok.

~VallinLove
Gue tagih besok

~CameToMe
2

Nandara berencana mematikan handphone-nya. Ia yakin si kembar pasti akan menghujaninya dengan pesan-pesan bak jurnalis. Namun, tidak jadi begitu ia mendapat sebuah pesan.

~ Tuan Balsam
Nite❤

Hanya satu pesan singkat, Nandara langsung berguling-guling di kasurnya. Ia sangat bahagia mendapat pesan dari Xilon. Fokusnya pada emot hati yang dikirim Xilon. Beginikah rasanya punya pacar?

Jasmine Addict (Tamat)Where stories live. Discover now