AKD - 25 - POMEGRANATE, HYPNOTIZED, FELINE

452 35 0
                                    

-◎◎ Rean ◎◎-

Vita mengajakku pergi ke berbagai tempat di dunia manusia. Dia membeli apa pun sesukanya dengan benda yang biasa dia sebut sebagai 'kartu ajaib'.

Vita bilang, dia tidak bisa berhenti shopping, jika sedang berlibur seperti saat ini. Dia memintaku untuk menemaninya kemana pun dia pergi.

Ketika berpapasan dengan teman-temannya, dia memperkenalkanku pada mereka. Dia bilang, aku pacarnya.

Mereka tampak terkagum-kagum dan iri. Mereka kadang bertanya langsung padaku seperti, ada akun media sosial? Ada kontak? Boleh bertukar nomor?

Aku rasa, Vita bukan gadis yang pandai memilih teman. Teman-teman Vita bukan orang baik. Mereka semua seolah sama-sama bersaing.

Mungkin mereka ingin saling menjatuhkan.

Kenapa bisa begitu?

Apa semua manusia begitu?

Kasihan.

Sepulang dari mall dan tempat lainnya, Vita melihat-lihat informasi perkuliahan lewat 'talenan ajaib' miliknya. Pacarku ini selalu bertanya pada orang yang tidak memiliki tubuh dan muka. Dia biasa dipanggil Google oleh Vita.

Aku yakin, Google itu perempuan. Kenapa? Aku pernah mendengar suaranya ketika menjawab pertanyaan Vita.

Dunia manusia memang dipenuhi keanehan. Aku rasa, dunia manusia lebih ajaib dibandingkan dengan dunia drucless.

Meskipun mereka tidak terlahir dengan kekuatan, manusia mampu menciptakan kekuatan untuk melengkapi hidup mereka.

Itu bagus, bukan?

Aku sangat iri pada mereka.

Vita menoleh padaku. "Kemarilah, jangan berdiri di sudut kamar. Kau bukan pot bunga."

Aku merasa nyaman dan sudah terbiasa berada di sudut kamar. Memang sulit menghilangkan kebiasaanku ini.

Aku pun naik ke ranjang dan duduk di sampingnya. Gadis itu memberikan 'talenan ajaib' miliknya padaku.

"Rekomendasikan tempat yang bagus untuk kuliah," ujarnya.

Aku mengernyit. "Kenapa bertanya padaku? Yang mau kuliah 'kan kau."

Vita mengangguk. "Aku hanya meminta saran."

Aku pun mengucapkan kalimat pencarianku, "Tempat romantis untuk berkuliah."

Kulihat ekspresi Vita menjadi bingung. "Kau mencari tempat kuliah atau tempat berbulan madu?"

"Kau bisa kuliah sekalian berbulan madu bersamaku," jawabku.

Vita tertawa. "Dasar kau."

Tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar. Kami pun menoleh berbarengan ke pintu.

"Vita?" Itu suara ayahnya Vita.

"Sutttss." Vita beranjak dari tempat tidur menuju ke pintu. Kulihat, mereka berdua terlibat percakapan sebentar.

Setelah itu, Vita kembali duduk di sampingku.

"Apa yang dikatakan ayahmu?" Tanyaku.

"Hanya bilang mau pergi ke luar kota sore ini." Vita terlihat malas.

Meskipun aku bukan drucless yang bisa membaca pikiran, aku mengerti perasaannya. Dia hanya gadis muda yang menginginkan perhatian dari seorang ayah.

"Bagaimana jika aku membawamu ke suatu tempat yang menyenangkan?" Tanyaku.

Kulihat ekspresi Vita berubah riang. "Ada tempat bagus? Di mana? Kau akan membawaku ke mana?"

AMETHYST : Kekasih DruclessWhere stories live. Discover now