i love you, but now i doubt it

525 50 10
                                    


Rachel berjalan menaiki anak tangga utama Mansion besar ini, ia hendak menuju kamar kedua putranya dengan membawa dua gelas susu dikedua tangannya.

"jinnie.. junie.."
Rachel mendorong pintu yang tertutup rapat itu dengan tubuhnya.

"mom.."
Yeojin menghampiri Rachel membukakan pintu kamarnya lebih lebar.

"sudah selesai beres-beres nya?"
tanya Rachel sembari meletakan gelas susu di meja samping tempat tidur keduanya.

"sudah mommy.. aku sudah membereskan buku, meraut pensil dan menyimpan nya dengan rapih!"
seru Yeojun.

"jinnie juga.."

Rachel tersenyum lembut.

"besok mommy akan mengantar kami dengan papa kan?"
tanya Yeojun.

"tentu saja.. papa juga sudah berjanji bukan?"
ucap Rachel diangguki keduanya.

Besok adalah hari pertama keduanya memasuki tahun ajaran baru, mereka akan pergi ke sekolah baru di sekolah dasar.
Keduanya benar-benar kegirangan menanti hari esok.

"sekarang habiskan susu kalian, dan segera pergi tidur, kalian harus bangun pagi besok.."

dan keduanya pun meminum susunya sampai habis, sembari sesekali saling bercanda satu sama lain.



"Rachel-ya.."
panggil Yasha saat melihat Rachel baru saja menuruni anak tangga.

"hmm.. Seokjin oppa belum pulang kan?"
tanya Yasha.

"belum, dia bilang akan ada pertemuan malam ini dengan kolega, ada apa?"

"tiba-tiba aku merasa lapar, aku ingin makan seafood sekarang"
ucap Yasha setengah merengek.

"lalu..?"

"aku ingin mengajak mu keluar untuk mencari seafood, ya ya.. antar aku ya"
mohon nya.

"lagipula Taehyung juga belum pulang, ia akan lembur malam ini"
lanjut Yasha.

Rachel melirik jam besar di ruang keluarga, menunjukan angka setengah sembilan malam.

"Sora sudah tidur?"
tanya Rachel dibalas anggukan Yasha.

"hmm.. baiklah, lagipula aku juga merasa bosan, tunggu aku akan mengambil mantel ku dulu"

"baiklah, akan ku tunggu di mobil"



seorang lelaki dengan berpostur tubuh tegap dengan balutan jas hitam nya memasuki area restoran bintang lima ini,
mengikuti pelayan didepan nya yang akan mengantar kan nya pada meja private di lantai atas.

"meja vip, pesanan atas nama nyonya Irene.. silahkan tuan"
lelaki itu berjalan menghampiri perempuan yang kini menatapnya dengan tatapan malas.

"maaf membuat mu menunggu.."
ucapnya sembari mendudukan diri dihadapan Irene.

"bukan masalah"

"haruskah kita memesan makanan?"
tanya nya.

"aku sudah memesan, silahkan kau pesan sendiri.."
acuh Irene.

lelaki itu mendengus. "kau tak pernah berubah"

lelaki itu membuka-buka buku menu dan setelahnya memanggil waiters untuk mencatat pesanan nya.
dan setelahnya ia kembali fokus pada Irene dan lelaki disamping perempuan itu.

Irene yang memperhatikan gerak-gerik lelaki dihadapannya ini berdehem pelan.

"aku tak ingin basa basi lagi suho-ssi.."

[2] Truly Beginning •𝐊𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧Where stories live. Discover now