i love you kim seokjin

1.1K 61 2
                                    


❣️

Seokjin melangkah memasuki mansion, berjalan menuju ruang makan untuk menemui Rachel.
namun belum sampai langkah Seokjin menuju ruang makan, terlihat disana Rachel baru saja keluar dari ruang makan.

"Rachel-ya.."
panggil Seokjin.

Rachel menatap pada Seokjin yang berjalan menuju dirinya.

"kali ini, kumohon.. kita bicarakan baik-baik"
pinta Seokjin.

Rachel menatap sejenak mata sang suami sebelum mengganguk mengiyakan.



"hari itu, pertama kali aku bertemu dengannya di cafe kita.. Appa memperkenalkan kami, aku tak memiliki firasat apapun padanya, awalnya aku memang kagum, karna ia sudah sangat sukses diusianya yang masih muda ditambah dia seorang perempuan.."

keduanya kini tengah duduk berdua di balkon kamar dengan lengan yang bertautan, Seokjin tengah berusaha untuk menceritakan segalanya mulai dari bagaimana awal mula ia dan Irene bisa memiliki perjanjian pura-pura tersebut, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

dan Rachel ia bersandar dengan nyaman pada tubuh Seokjin, ia pun berusaha untuk mendengarkan dan sebisa mungkin menekan emosinya, ia sudah lelah jika harus terus marah-marah menguras emosinya.

lagipula sudah hampir seminggu dan ia tak ingin masalah ini semakin berlarut-larut.

"seminggu setelah aku memegang alih perusahaan appa, ia datang ke perusahaan, ia bercerita masalah dirinya yang di jodohkan bersama pilihan orangtuanya..
dan disitu ia meminta padaku untuk menjalin hubungan pura-pura dihadapan orangtuanya, awalnya aku ingin menolak tapi ia terlihat putus asa.. kau tau bukan, aku paling tak bisa menolak permintaan seseorang, yah meski aku tau dalam hal ini berbeda.."

Seokjin memperhatikan raut wajah Rachel, ia berharap tak ada satupun perkataannya yang menyinggung istrinya itu, lagi.

"saat itu ia belum mengetahui bahwa aku telah menikah bahkan memiliki dua orang anak.. di hari pernikahan jimin, disitu ia baru tahu bahwa kau adalah istriku, dan saat itu juga ia sempat bilang padaku untuk mengakhiri kepura-puraan kita, namun di waktu yang bersamaan ia mendapat kabar bahwa perjodohannya akan di percepat. akhirnya aku menolaknya dan kala itu aku berbicara dengan ayahnya di telpon.."

Rachel melirik pada Seokjin, dahinya mengerut dalam.
namun tak sepatah katapun ia lontarkan.

"dengar sayang.. ayah nya menelpon dan disitu aku berusaha meyakinkan ayahnya bahwa irene telah memiliki kekasih dan berharap agar perjodohan itu di batalkan, hanya sebatas itu.."

Rachel mendengus pelan dan kembali menyamakan dirinya dalam pelukan Seokjin.

"sayang.. aku tak pernah memiliki niat apapun atau perasaan apapun itu pada nya, aku benar-benar hanya mencoba untuk membantu, tulus membantu tanpa ada embel-embel perasaan apalah itu..
aku sudah memiliki mu, memiliki twins itu sudah lebih dari cukup.."
Seokjin mengeratkan pelukannya.

"kau tau, saat malam itu dipertemuan, saat aku harus mengakui diri sebagai tunangan orang lain, aku juga merasa amat sangat bersalah.. aku mengingat kalian, kau dan twins, aku terus menerus mengucap kata maaf dalam hatiku.. maaf, aku tau meski aku berniat membantu tapi itu sangat tak pantas, aku salah yakan?"

Rachel membuang nafasnya pelan. "kau tau, sebenarnya aku tahu bahwa antara kau dan perempuan itu tak ada apa-apa.. aku tahu bahwa kau hanya berniat membantunya tanpa didasari rasa apapun.. tapi aku terlanjur kecewa, aku kecewa padamu yang tak bisa tegas menolak pada seseorang, aku kecewa bahwa selama ini kau berbohong padaku, aku kecewa saat mengetahui kenyataannya.."

[2] Truly Beginning •𝐊𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang