i love you, sorry for the truth

614 48 3
                                    


cklek..

Pintu kamar itu terbuka dari luar, Seokjin berjalan memasuki kamarnya yang temaram.

terlihat Rachel tengah tidur dengan nyaman nya disisi kasur, melirik jam di pergelangan lengannya yang menunjukkan angka setengah dua belas malam.

ia segera membuka jas nya dan berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tanpa ia tahu bahwa sedari tadi Rachel tengah berusaha menahan tangisan nya di balik selimut.

flashback..

"seokjin.."

"apa?"

"Rachel-ya, ada apa? ada apa dengan Seokjin oppa?"
tanya Yasha tak mengerti.

Rachel menghapus air matanya kasar, ia menaruh beberapa lembar uang di mejanya.

"kita pulang.."
ucap Rachel sembari bangkit dari kursinya.

"tunggu, apa?"

"hey, jangan membuat ku bingung.."
ucap Yasha, namun Rachel mengacuhkan nya dan terus berjalan keluar.

Yasha menghela nafas kesal, sungguh ia benar-benar tak mengerti sekarang.
ia pun dengan segera bangun dari kursinya dan berlari kecil mengejar Rachel.

namun belum sempat ia menuruni tangga, matanya menangkap sosok suami sang adik tengah bersama perempuan dengan lengan yang saling bertautan di meja sana.

"sial.."



"junie.."

"junie hyung.."

Yeojun yang terganggu dalam tidurnya pun membuka matanya, melihat sang adik yang tengah menguap sembari menguncang-guncang badannya berusaha untuk membangunkan.

Yeojun menyingkirkan lengan sang adik dari bahu nya, beranjak bangun dari tidurnya.

"jam berapa?" tanya nya.

"jam tujuh pagi.."
ucap Yeojin melihat jam digital di kamarnya menunjukkan angka tujuh.

"apakah kita kesiangan?"
tanya Yeojun.

Yeojin mengedikkan bahunya tak tahu. "Mommy tidak membangunkan kita.."

"ayo mandi!" ajak Yeojun segera diikuti adiknya.

keduanya mandi dengan cepat karna takut kesiangan di hari pertama sekolahnya. berlari kecil dengan handuk di pinggang menuju ke lemari untuk memakai seragam barunya.

"junie.. kancing nya tidak bisa"
Yeojun membantu adiknya yang tampak kesusahan dengan kancing seragam nya.

dan Yeojin pun membantu sang kakak yang kesulitan dengan dasi nya.

tak lama keduanya pun selesai. "ayo turun!" seru Yeojin sembari mengambil tas nya, sedangkan Yeojun masih berkutat dengan sisir di rambutnya, setelahnya ia segera menyusul sang adik untuk turun ke bawah.



"apa kau pikir aku tak tahu!"
pekik Rachel pada suaminya.

"sayang.."

keduanya —Rachel maupun Seokjin, kini tengah saling berdebat.
diawali dengan pagi ini dimana saat Rachel bangun dari tidur nya ia melihat Seokjin dengan nyaman memeluk dirinya.

Rachel menatap Seokjin yang masih terlelap dengan tenang nya, sampai kejadian malam tadi terulang dalam memorinya membuat emosinya benar-benar tak stabil.

menyentak lengan Seokjin hingga sang empunya terbangun dengan wajah kebingungan melihat tatapan kebencian dari sang Istri.

"aku bisa menjelaskan semuanya, tenang lah sayang.."
Seokjin menggapai lengan Rachel yang lagi-lagi di tepis oleh pemiliknya.

[2] Truly Beginning •𝐊𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧Where stories live. Discover now