Malaikat tak hanya ada di Surga part 9

75 41 0
                                    

Setelah selesai semua itu, gue pun mulai menyusun jadwal hari ini, pertama datang ke kantor cabang yang di sini, cek dan evaluasi laporan-laporan pekerjaan. Habis itu siangnya ke mall buat belanja keperluan selama disini. Dan tujuan terakhir ke rumah sakit tempat papi dirawat sambil konsultasi soal operasinya bisa secepatnya di laksanakan atau tidak.

Sesudah tersusun rapi jadwalnya, gue pun telepon pengelola cabang sini untuk sediakan mobil sekalian sopirnya untuk antar jemput selama disini sambil berjalan menuju lobi apartement menunggu jemputannya.

Berselang waktu 10 menit datanglah mobil BMW hitam dengan plat nomor bersticker perusahaan cabang kantor. Lansung saja gue menuju keluar disambut sopir yang dengan sigap membuka pintu belakang mobil untuk gue. Setelah itu kami lansung menuju kantor dengan lancar dan aman, karena lalu lintas disini tidak sepadat di Jakarta.

Setelah sampai dikantor, gue di sambut oleh pimpinan cabang beserta staf-staf nya dengan meriah. Dan tanpa banyak buang waktu, gue pun lansung menuju ruangan gue di iringi pimpinan cabang sambil menjelaskan situasi kantor saat ini. Sesampainya di ruangan gue, tanpa perlu banyak bicara dengan tegas minta untuk menyerahkan semua laporan yang tertulis selama ini dan harus ada di meja gue 30 menit lagi.

Pimpinan cabang pun bergegas mohon undur diri untuk menyiapkannya. Sambil menunggu, gue pun chat Mas Andre,

"Mas, kamu lagi apa?".

"Ini lagi habis nyuci baju mbak,ada apa ya?" jawabnya 3 menit kemudian.

"Nggak apa-apa kok mas, cuma lagi pengen chat aja." balas gue.

"Hehehe, kangen ya mbak?" godanya.

"Dihh.. Pede sekalii.. Hahaha.."

Gue menjawab dengan senyum-senyum tersipu membacanya.

"Iya harus pede dong mbak, kalau nggak pede nanti di rebut orang..😀😀" godanya lagi.

"Apa'an sih mas... Ya sudah gue mau lanjut kerja lagi ya.." pamit gue.

"Oke princess... Semangat selalu disana.. 😊😊" jawabnya.

Dan ternyata felling gue benar, 5 menit setelahnya, pintunya pun diketuk,

" tok tok tok.."

"Perrmisi bu"

Sapa orang yang tak lain sekertaris gue. Mengintip dari sela pintu yang memang tidak tertutup rapat.

"Iya masuk saja"

Gue menjawab, sekaligus mempersilahkan dia masuk. Lansung sekertaris gue masuk dan menyerahkan berkas laporan kantor. Dia pun menjelaskan panjang lebar soal kemajuan, problem perusahaan, dan lain-lainnya. Gue cuma diam sambil menganggukan kepala merespon penjelasannya.

Akhirnya selesai menjelaskan, sekertaris gue pun pamit dan keluar ruangan. Berdasarkan bahan penjelasannya tadi, gue mulai buka dan koreksi satu persatu berkasnya.

Gak terasa hampir jam makan siang, pekerjaan gue pun sudah tinggal 3 berkas, semoga masih sempat menyelesaikannya dalam waktu 1 jam.

"Hufth... Akhirnya selesai juga." keluh gue

Karena merasakan pegal di pinggang dan punggung, gue punmenggerakkan badan ke kanan kiri,hingga berbunyi,

"Krekk...kreekk..."

Akhirnya lega dan nyaman pinggang gue. Lansung gue telepon sopir untuk mempersiapkan mobil menuju mall terdekat, karena sekarang waktunya wanita shopping. Dan tidak lupa gue pun telepon pimpinan cabang untuk pamit keluar kantor, biar dia bisa handle melanjutkan sisa pekerjaan yang lainnya.

Setelah itu lansung gue keluar kantor menuju mobil yang sudah menunggu di depan dan lansung meluncur ke mall terdekat. Di perjalanan kembali gue kabari Mas Andre lewat chat,

"Jangan lupa makan siang ya mas, ini gue sudah selesai kerja, sekarang lagi ke mall belanja keperluan sehari-hari."

Sambil nunggu balasan, gue pakai headset bluetoth dan mulai nyalakan musik di ponsel. Pas lagi asyik-asyiknya mendengarkan musik, ada WA masuk dan lansung gue baca.

"Iya mbak, ini juga baru saja makan kok.., ya sudah hati-hati dijalan ya." begitu isi chatnya

"Iya siapp mas..." balas gue lagi.

Akhirnya sampai juga di mall. Gue pun turun dari mobil, lansung menuju ke bagian fashion. Biasa naluri wanita, hehehe. Pasti tidak tahan godaan lihat baju, tas, aksesoris dan jam yang bagus-bagus.

Sambil pilih-pilih barang yang memang lagi diskon, gue pun teringat mas Andre. Akhirnya gue putuskan buat beli oleh-oleh baju dan jaket untuknya.

Setelah merasa cukup banyak fashion yang gue beli. Lansung meluncur ke bagian market untuk membeli keperluan dapur dan pribadi. Itu pun tidak butuh waktu yang lama. Setelah menyelesaikan semua tagihan. Gue pun telepon sopir lagi untuk stay di depan. Dan dengan dibantu staf mall, gue mendorong troli belanjaan ke depan.

Sesampai di depan dan barang-barang sudah masuk semua ke dalam bagasi. Lalu gue pun mengambil uang tips dari dompet untuk staf yang bantu-bantu dorong dan menata barang di bagasi.

********************************

"Pak, habis ini lansung kerumah sakit saja ya.." suruh gue.

Dia pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya lalu lansung melajukan mobil sesuai permintaan gue. Di tengah perjalanan, sopir mengarahkan mobil masuk ke pom bensin, dan gue pun paham, lansung mengambil selembar uang sambil bilang ke sopir,

"Pak ini uang bensinnya, kembaliannya simpan saja."

"Iya, terima kasih bu." jawabnya singkat.

Selesai mengisi bensin, kami pun melanjutkan perjalanan. Sebelum sampai di rumah sakit, gue keluarkan uang lagi dari dompet dan berikan ke sopir lagi sambil bilang,

"Pak, ini ada uang saku sedikit buat bapak.. Terus nanti nunggunya jangan jauh-jauh ya pak, biar kalau urgent bisa lansung respon."

Dia pun merespon mengangguk dan menerima uang tanpa menoleh kebelakang, karena pandangannya fokus di jalan.




Malaikat tak hanya ada di SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang