part 2

1.7K 65 0
                                    

Jarak antara Jakarta hingga Bandung sekitar 150 km

Di perjalanan, Bilqis hanya diam. Jakarta, untuk Bilqis Jakarta tidak hanya sebatas ibu kota saja namun juga tempat ia tumbuh dan terluka. Hingga kini ia menemukan versi terbaik dirinya.

Setelah sampai di rumah dinas yang berada di Bandung. Bilqis langsung menghubungi pacarnya.

Bilqis📱 Mas, besok dateng ke rmh dinas, jl kemanggis no 36. Gang yg sampingnya cafe Epllero Bandung.

Firas📱 ada apa ayang?

Bilqis📱 ayah di tugas kan ke Bandung,  mulai hari ini. Besok ada open house di rumahku. Mas dateng yaaa...

Membaca pesan dari Bilqis, Firas Al-Firdaus -cowok dengan hidung mancung dan mata coklat serta tubuh yang kini kekar-  sangat bahagia karena ldr yang ia jalani bersama Bilqis selama empat tahun itu akan usai, "yes!! Akhirnya. Setelah sekian lama, gue ketemu Bilqis lagi!"

Firas menjatuhkan tubuhnya, ia memejamkan mata. Pikiran nya sedikit menyetel ulang rekaman video saat ia bersama Bilqis, satu-satunya perempuan yang bisa menaklukkan hati Firas yang seperti es batu. 

"Hari ini nyuci motor terus ke barbershop. Biar ayang pangling liat gue yang tambah ganteng!" Ucap Firas yang bersuara berat dengan percaya diri.

•tasbih&rosario•

"Nak, mejanya di pasangin taplak ya. Biar kelihatan rapi kalau tamu-tamu kesini" seru mama Yunita pada Bilqis yang sedang sibuk membenahi jilbab pasminanya.

"Iya ma"

Saat Bilqis sedang sibuk menata taplak meja, tiba-tiba ada seseorang yang datang.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap seorang laki-laki yang mengenakan baju batik dengan masker berwarna hitam.

Spontan Bilqis langsung menoleh ke laki-laki tersebut, seseorang dengan suara berat yang nampak tak asing baginya meski hanya Bilqis dengar lewat telepon saja.

"Mas?"

Langsung saja Firas memalingkan wajahnya agar Bilqis semakin penasaran dengan laki-laki yang tiba-tiba menawarkan bantuan untuknya.

"Ini Mas Firas kan?"

Perlahan, Firas membuka masker yang ia kenakan.

Mata Bilqis berbinar menatap cowok yang ada di depannya,

"Ayang..." sapa Firas kepada ayangnya itu.

"Kamu dari kapan dateng? Kok nggak ucap salam. Coba kalo ada ayah, pasti kamu udah dimarahin" kata Bilqis dengan suara sedikit genit.

"Aku dateng di kehidupan kamu udah lama ayanggg. Lagian juga ayah udah percaya aku bisa jaga kamu. Selamanya!" Nada lembut Firas dan matanya yang tajam membuat Bilqis yakin akan penantiannya selama ini tak sia-sia.

Firas dan Bilqis saling berdansa hanya dengan bertemu nya sepasang bola mata saja. Meskipun saling menyentuh masih haram hukumnya, namun hanya dengan kontak mata, sel cinta mereka kembali aktif.

Waktu serasa berhenti beberapa detik, sebelum Ayah Abdi sengaja berdehem saat melihat mereka saling tatap.

Tak lama, Mama Yunita dan Ayah Abdi menghampiri Firas dan Bilqis, "Eh... Ada mas Firas to" Teriak Mama Yunita,

"Wah... Firas. Tente pangling liat kamu. Ganteng dan keren banget kamu sekarang. Dulu, waktu kelas satu SMP kamu masih keliatan cupu" lanjut Mama Yunita,

Firas hanya menunduk, ia tersipu malu.

"Wah... Sudah keren kamu sekarang. Badan kamu juga udah berisi, kalau anak jaman now bilang. Sixpack!" Puji Ayah Abdi sembari mempersilakan Firas untuk duduk bersamanya.

"Ah, ayah bisa aja. Ayah juga tambah keren kumisnya" jawab Firas meringis.

"Bilqis, buatkan minuman buat calon anak ayah ini" lanjut ayah.

"Mungkin, bukan aku aja yang rindu mas Firas. Tapi ayah juga" gumam Bilqis sembari tersenyum dan pergi menuju dapur.

"Firas, ayah tu berterima kasih sekali dengan mu, nak... Berkat kamu dulu mau ngajarin Bilqis belajar ngaji, sekarang Bilqis sudah hebat lho ngaji nya. Dia sudah menjadi anak ayah yang muslimah. Maklumlah, mama Yunita kan mualaf jadi mama belum bisa mengajarkan anak-anak nya ngaji sedangkan ayah sibuk tugas. Alhasil dari ketiga anak ayah, cuma Bilqis yang bisa ngaji" ucap Ayah Abdi sembari menepuk-nepuk pundak Firas.

Kalimat itu, sukses membuat Firas terpaku. ia hanya membalas ucapan ayah Abdi dengan senyuman yang harus ia paksakan.

"Ayah jadi yakin, sama kamu. Cuma kamu lho yang ayah ijinkan dekat dengan Bilqis. Yang lain, ketemu kumis ayah aja langsung ketakutan" lanjut Ayah yang berusaha menghidupkan suasana dengan humor khas laki-laki paruh baya, karena sebenarnya ayah sadar dengan ekspresi Firas yang tiba-tiba merasa tidak nyaman.

Firas terus terdiam dan menunduk. Sesekali ia tersenyum.

Ayah Abdi yang merasa ada sesuatu dengan Firas, meninggalkan Firas begitu saja.

Tak lama kemudian, Bilqis datang dengan mangkuk berisi sup buah ditangannya dan senyum manis di bibirnya.

"Ayah mana?" Tanya Bilqis,

"Kamar mandi sebelah mana?" Tanya Firas balik.

"Pojok, deket ruang makan" 

Langsung saja, dengan cepat Firas ke kamar mandi meninggal Bilqis yang masih memegang mangkuk untuk Firas.

•tasbih&rosario•

Surya perlahan menghilang, jarum jam menunjukkan pukul 17.00 WIB.
Tamu-tamu yang datang satu persatu telah pulang.

"Ayah, mama. Saya ijin pulang dulu ya. Sudah petang"

"Hati-hati ya..." Ucap mama Yunita saat Firas mencium tangannya.

Setelah Firas mencium tangan Ayah Abdi, ia merangkul tubuh Firas dan berbisik, "Firas, ingat! ayah udah percaya dengan kamu. Jangan sekali-kali mempermainkan kepercayaan ayah. Paham?"

"Apapun keadaannya, saya akan berusaha membahagiakan anak ayah" jawab Firas dengan tegas, membuat ayah Abdi semakin yakin akan keseriusan Firas.

"Mas, nanti kalau udah sampai rumah. Jangan lupa kabarin Bilqis ya..."

"Iya ayanggg..." Sahut Firas sembari mengedipkan mata sebelah kanannya.

"Ehm!" Deheman ayah, membuat Firas sadar untuk segera pulang.

#TBC
Langsung cusss ke cerita selanjutnya yukkk

Antara Tasbih & Rosario [REVISI & TAMBAH PART]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora