part 8

698 34 1
                                    

Malamnya setelah teman-teman Bilqis pulang dan Firas masih menemani Bilqis di ruang tengah menikmati jamu agar tubuh Bilqis kembali fit.

Suara bantingan pintu terdengar hingga dua kali. Bilqis, Firas dan mama Yunita langsung menuju ke atas. Ternyata ayah Abdi yang membanting pintu kamar kak Angga yang sedang menangis dengan penuh sesal

"Kenapa ayah?" Tanya Bilqis dengan panik.

"Ayah sudah gagal" jawab ayah Abdi dengan pasrah dan wajah yang menyimpan murka.

"Maksud ayah apa?" Tanya mama Yunita.

"Ayah menemukan ini di kamar Angga" jawab ayah penuh menahan emosi.

Ayah lalu menyodorkan kantong plastik hitam. Mama Yunita mengambil plastik itu lalu membukanya perlahan.
Tak lama, tangan mama Yunita gemetar dan wajahnya langsung pucat.

"Kamu! Kamu bisa-bisanya menyimpan barang haram ini!" Teriak mama Yunita kepada kak Angga.

"Ayah ini tentara, Angga! Ayah bingung harus bagaimana. Bisa-bisa ayah di pecat" ucap ayah Abdi.

"Ayah akan segera menelepon om Bayu, biar kamu di tangkap" lanjut Ayah.

"Ayah jangan ayah! Tolong maafin Angga. Angga janji Angga tidak akan menyentuh itu lagi" jawab kak Angga memohon kepada ayah.

"Ayah tidak pernah mendidik kamu menjadi pengecut yang lari dari kesalahan" bentak ayah Abdi.

"Kenapa kakak kayak gitu? Bilqis kecewa sama kakak" ucap Bilqis.

"Bilqis, kakak baru satu bulan mengkonsumsi sabu-sabu. Waktu itu kakak stres karena usaha kakak bangkrut, kakak juga terancam di do, dan Amanda, pacar kakak selama 6 tahun itu tiba-tiba meninggalkan kakak demi orang yang baru dia kenal" penjelasan kak Angga yang dibarengi tangisan.

Firas bingung, ia harus bagaimana.

Suasana pecah, saat tiba-tiba ayah Abdi berdiri dan memukul wajah kak Angga hingga pojok bibir kak Angga berdarah.

Firas langsung menenangkan ayah Abdi dan mengantarnya duduk di sofa bersama mama Yunita dan Bilqis.

"Ayah, maaf bukan maksud Firas ikut campur. Tapi, ini semua sudah terjadi pada kak Angga. Akan lebih baik ayah, mama Yunita dan kak Angga bicarakan ini semua dengan kepala dingin" ucap Firas dengan terbatah-batah.

"Firas, kamu antar Bilqis ke ruang tengah. Bilqis belum minum obat kan? Ayah, mama dan Angga akan membicarakan ini" lanjut ayah. 

30 menit kemudian, kak Dewi datang dengan wajah cemas. Ia tak menyangka kakaknya bisa terjerumus barang haram.

Tak selang berapa lama kemudian,  ayah turun dari lantai atas. Dan meminta kak Dewi untuk menelpon om Bayu, adik mama Yunita yang menjadi polisi.

Langkah kak Dewi semakin berat saat berjalan menuju telepon rumah yang berada di sebelah televisi. Ia syok dan hampir tidak percaya dengan apa yang di alami kakaknya itu. Hanya beberapa langkah ia berjalan, tubuhnya lemas dan akhirnya ia pingsan.

Semua panik melihat kak Dewi yang tergeletak di lantai ke kamar kak Dewi. Dan dengan cepat, Bilqis menelpon dokter untuk datang ke rumah serta mama Yunita, mengusap-usap kening kak Dewi dengan minyak angin sembari menunggu dokter tersebut datang.

                       ∆∆∆

"Maaf kalau boleh saya tau, kesibukan mbak Dewi saat ini apa ya?" Tanya dokter kepada semua orang yang sedang berkumpul di ruang tengah menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.

"Kak Dewi sih katanya lagi sibuk sama tugas akhir sebelum wisuda, emang kenapa ya dok?" Terang Bilqis.

"Apa ada hal yang membuat mbak Dewi syok hari ini?" Tanya dokter untuk kedua kalinya.

Ayah, mama, Firas ataupun Bilqis kompak melihat kak Angga. Tanpa menjawab pertanyaan dokter. 

"Em... Baik. Mbak Dewi ini jangan sampai kecapekan apalagi syok. Karena ia sedang mengandung dan usianya baru menginjak 4 Minggu. Itu sangatlah rawan" penjelasan dokter membuat semua yang berada di tempat tersebut kaget sekaligus syok dengan apa yang telah terjadi.

                         ∆∆∆

"Siapa yang menghamili kamu, siapa!" Tanya ayah Abdi dengan keras.

"Le.. Leo" jawab kak Dewi dengan takut dan terbatah-batah.

Tanpa pikir panjang, tangan ayah Abdi menampar pipi kanan kak Dewi.

"Ini semua juga karena ayah, kalau ayah merestui aku dan Leo, pasti kejadiannya nggak kayak gini!" bela Kak Dewi pada dirinya sendiri.

"Ayah tidak merestui kamu dan Leo karena kalian itu beda agama! Dan asal kamu tau, meskipun kamu mengandung anak dari Leo, sampai kapanpun ayah tidak akan merestui kamu dan Leo. Itu berarti anak kamu akan lahir tanpa seorang ayah, paham!" Tegas ayah.

"Jangan salahkan ayah. Terserah kamu mau membenci ayah! ayah lebih baik dibenci, dari pada ayah harus di bakar di api neraka karena gagal mendidik dan mempertahankan anak Ayah untuk tetap di jalan Allah" lanjutnya ayah.

"Ayah istighfar ayah" ucap Bilqis.

Tak lama kemudian, suara sirine mobil polisi terdengar.

"Angga, polisi sudah menjemputmu" kata ayah.

Kak Angga terdiam dan menitihkan air mata.

"Firas, jaga keluarga gue ya. Bahagiain Bilqis dan jangan kecewain ayah. Gue yakin lu bisa" ucap kak Angga untuk Firas saat kak Angga akan di borgol oleh polisi.

                       ∆∆∆

Tengah malam. Setelah Firas  pulang dari rumah Bilqis, Firas merenung. Ia takut suatu saat nanti hal yang ia sembunyikan akan terungkap dan ayah pasti akan kecewa padanya. Mungkin bukan hanya ayah namun juga Bilqis, perempuan yang ia jaga dan ia inginkan selama kurang lebih 5 tahun itu.

Ia mengingat kembali semua kejadian tadi dan kalimat yang diucapkan kak Angga olehnya.

Firas menatap langit gelap yang dihiasi kerlipan bintang kecil dari jendela kamarnya. Tak sadar, air bening yang keluar dari pojok matanya keluar membasahi pipi.

"Biar pun aku menyembunyikan pengakuan ini, aku sadar cepat atau lambat. Kamu akan tetap tau nantinya. Jadi, sebelum itu semua terjadi. Aku berjanji akan membahagiakanmu agar suatu saat nanti, kamu akan tetap mengingatku biarpun aku dicap sebagai laki-laki brengsek" ucap Firas saat menatap wajah Bilqis di figura kecil berwarna putih yang ada di samping tempat tidurnya.

#TBC
Uhuuuyyyy gimana ni guys. Penasaran sama kelanjutan kisahnya? Terus baca dan kasih bintangnya ya.....
Jangan lupa kritik dan sarannya agar admin bisa memperbaiki terus cerita ini.

Ig : kartikaisyah_

Antara Tasbih & Rosario [REVISI & TAMBAH PART]Where stories live. Discover now