part 6

748 40 0
                                    

Suasana terik di hari Senin, membuat banyak siswa yang didominasi kaum hawa itu pingsan saat upacara. Termasuk Bilqis. Ia tak sarapan karena mama Yunita sedang tidak enak badan. Ditambah sengatan Surya yang menusuk. Segera petugas PMR SMA membawanya ke UKS menggunakan drag bar.

Di barisan IPS, Firas yang melihat Bilqis pingsan langsung berlari bermaksud membantu Bilqis. Namun, jarak yang agak jauh membuat guru yang bertugas mengawasi di belakang melihat. Guru itu menstop Firas dan memintanya untuk kembali, karena sudah banyak orang yang membantu Bilqis.

Firas yang dengan jelas melihat Marvin ikut mengangkat Bilqis sangat marah, napasnya naik turun dan terengah-engah hingga wajahnya merah.

∆∆∆

Jam istirahat telah tiba

Firas berlari dengan cepat menuju ke UKS untuk melihat keadaan Bilqis.

Firas membuka pintu UKS namun kosong, tidak ada orang di ruangan itu. Ia langsung berlari untuk kedua kalinya menuju kelas Bilqis.

Saat ia masuk kelas, ia melihat Bilqis duduk di samping Marvin. Tak lama, Firas langsung membanting pintu kelas. Semua yang berada di kelas terkejut dan takut, karena Firas terkenal akan ke garangan nya.

Ia langsung mengangkat kerah baju Marvin, matanya tajam melihat Marvin, tangannya mengepal bersiap untuk menonjok mukanya, "Lu inget ya! Gue nggak akan tinggal diam kalau lu! Berani deketin cewek gue!"

"Maksudnya apa? Gue nggak tau Jo!" Jawab Marvin dengan kaget.

"Stop! Firas kamu apa-apaan sih!" Sambung Bilqis yang terlihat syok.

"Selama kurang lebih lima tahun kita pacaran. Aku belum pernah sedikitpun berani sentuh kamu. Tapi dia, dia yang belum ada satu bulan kenal kamu. Dia udah berani cari kesempatan dalam kesempitan. Dia udah berani bopong kamu saat kamu pingsan, Bil" penjelasan Firas membuat Bilqis terdiam. Ia berlari meninggalkan Marvin, Firas dan semua yang mengerumuni mereka.

Saat Bilqis akan masuk kamar mandi, tiba-tiba ada dua cewek dan salah satunya menyenggol lengan Bilqis.

"Aw!" teriak Bilqis sambil mengelus lengannya.

"Lu tu belum ada satu bulan ke sini, udah bisa aja deketin Marvin sama Jojo. Lu tau ga sih! Marvin tu cowok paling cakep di MIPA. Sedangkan Jojo itu cowok paling keren di IPS. Semua cewek di sekolah ini, berjuang dan bersaing dapetin Jojo ataupun Marvin. Tapi, tiba-tiba lu kesini dan sambet mereka berdua. Enak banget lu ya! Direbutin sama arjunanya SMA. Pake susuk apa!" Kata cewek itu dengan nyaring, namanya Popy -berambut panjang se pundak dan bibir yang tipis-

"Maksutnya apa? Aku nggak tau. Jojo tu siapa sih?" jawab Bilqis dengan ketakutan.

"Halah nggak usah sok polos deh!" Jawab Cassandra, cewek keturunan bule.

"Iya tuh, pake jilbab tapi mau pacaran sama non-muslim!" Sambung Popy.

Bilqis diam, ia bingung dengan yang dikatakan Popy. Tak lama kemudian, Popy mendorong Bilqis hingga jatuh ke kamar mandi, dan Cassandra mengunci pintu kamar mandi.

Kondisi Bilqis yang belum stabil karena baru sadar dari pingsan, membuat tubuh Bilqis lemas, pandangannya kabur dan tubuhnya tak seimbang. Ia jatuh pingsan untuk kedua kalinya dalam keadaan di kamar mandi dan pintu terkunci.

Semua orang mencari keberadaan Bilqis termasuk Marvin dan Firas. Dari ujung hingga ujung sekolah.

"Udahlah Jo, kita pulang aja. Udah jam tujuh malam ini" ujar Rio.

"Enggak! Gue yakin Bilqis masih di sini. Gue nggak akan enak-enak tidur di rumah sedangan Bilqis hatinya masih terluka di sekolah. Gue sama Bilqis dari dulu udah komitmen. Kalo kita berantem jangan sampe lebih dari sehari belum baikan" jelas Firas pada Rio.

∆∆∆

Bilqis terbangun dari pingsannya dengan badan lemas dan kepala masih pusing. Seharian ini, ia belum makan sama sekali. Tak lama, tubuhnya menggigil karena pingsan beberapa jam di lantai.

Bilqis melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Ia mengingat-ingat kejadian apa yang membuatnya bisa seperti ini.

Bilqis menangis dan berusaha membuka pintu namun tak bisa. Tubuhnya tak punya tenaga untuk mendobrak pintu

"Tolong! Tolong! Ini Bilqis!" Teriak Bilqis dengan suaranya yang mulai serak.

Ia sudah berkali-kali berteriak minta tolong. Namun, tidak ada jawaban dan pertolongan dari siapapun. Handphonenya pun di ambil oleh Cassandra dan Popy sebelum ia mengunci pintu kamar mandi.

Bilqis menangis sejadi-jadinya. Ia hingga tak habis pikir dengan segala yang terjadi hari ini.

∆∆∆

"Udah malem ini, gue takut. Gelap, sepi, ihhhh serem banget Jo!" bujuk Rio pada Firas agar mau pulang dengan membawakan tas ransel Bilqis.

"Liat tuh, penjaga sekolah juga udah kecapekan bantuin elu nyari Bilqis. Gue pikir, mungkin setelah kejadian itu, dia langsung pulang deh Jo" katanya sambil menunjuk penjaga sekolah yang juga sedang mencari Bilqis.

Namun Firas mengabaikan kata-kata sahabatnya dari kelas VIII SMP itu.

"Jo! Gue takut banget Jo! Lu denger nggak ada suara isakan tangis! Astaghfirullah. Allah Allah Allah hu Akbar!" Teriak Rio.

"Ayo kita cari suara itu!" Ucap Firas dengan wajah serius.

"Ah... Lu mah ada-ada aja. Setan lu samperin. Pacar sendiri lu biarin pas dia lari! Repot kan kalo kayak gini jadinya. Pokoknya kalo gue di ambil Wewe atau kuntilanak atau setan wadon atau kuyang atau---" lanjut Rio,

"Stttttttt! Diem! Lagian kuyang dari Kalimantan. Kejauhan kalo sampe sini!" Sambung Firas.

Mereka mencari sumber suara tangisan itu dan berhenti di depan kamar mandi.

"Ada orang di sini?" Kata Firas dengan pelan mengetok pintu kamar mandi yang terkunci.

"Tolong aku, aku dikunci" jawab Bilqis dengan suara pelan karena ia sudah tak punya tenaga untuk berteriak.

Rio membawakan tas serta jaket milik Firas. Dan Firas, mendobrak pintu beberapa kali hingga pintu itu terbuka.

Firas dan Rio terkejut mendapati bahwa Bilqis yang ada di sana. Ia bersander di dinding dengan posisi terduduk. Mukanya pucat dan berkeringat, jilbabnya terlepas dan badannya bergetar hebat.

"Bilqis" ucap Firas.

"Jangan-jangan dia bukan Bilqis. Tapi setan jadi-jadian yang berubah jadi Bilqis. Liat tuh, mukanya pucet" lanjut Rio yang sama sekali tak digubris Firas.

"Sayang! kamu kenapa" kata Firas dengan syok.

Firas yang melihat jilbab Bilqis berada di lantai,

"Jilbabnya di pake lagi ya, rambut kamu keliatan, sayang" lanjut Firas sembari memakaikan jilbab segi empat berwarna putih yang sudah nampak kotor itu.

"Kamu juga pake jaket ku ya" lanjutnya sekali lagi dengan nada lembut.

Bilqis yang masih lemas itu, akhirnya dirangkul oleh Firas untuk pertama kalinya.

"Maaf ya, aku rangkul kamu. Aku takut kamu jatuh" ucapnya sembari merangkul badan Bilqis yang tertutup oleh jaket Firas.

Bilqis hanya mengangguk.

Rio pun memesankan taxi online karena perintah dari Firas untuk Bilqis.

#TBC
wih... Gimana ni ceritanya?

Seru atau kurang greget?
Jangan lupa kasih kritik dan saran yang membangun ya. Serta bintangnya. Biar aku, tambah semangat untuk menulis.

Ig : kartikaisyah_

Antara Tasbih & Rosario [REVISI & TAMBAH PART]Where stories live. Discover now