part 10

504 25 2
                                    

"Assalamualaikum" ucap Bilqis dilanjutkan membuka pintu rumah dengan lesu.

"Ayah, ayah kok udah pulang?" lanjut Bilqis sembari mencium tangan ayah Abdi.

"Ayah dipecat, nak. Ayah dituduh menyembunyikan kakakmu dan menutupi kesalahannya" jawab ayah Abdi dengan lemas.

"Dan kita akan segera meninggalkan rumah ini" lanjut ayah Abdi.

                        ∆∆∆

Sorenya,
Saat ayah Abdi, mama Yunita, kak Dewi dan Bilqis berkemas-kemas untuk meninggalkan rumah dinas. Tiba-tiba ada seseorang yang menggedor pintu rumah dengan keras.

Bilqis membukakan pintu,

"Permisi, apa benar ini rumah dari Malik Angga Saputra?" Tanya salah seorang pria yang berpakaian rapi saat Bilqis membukakan pintu.

"Iya benar. Tapi kak Angga nggak ada di rumah"

Tak lama kemudian Ayah Abdi dan mama Yunita datang,

"Ada apa ya?" Tanya mama Yunita.

"Saya kesini mencari saudara Malik Angga Saputra, karena beliau melakukan peminjaman uang di bank dan ini sudah mencapai batas pengembalian yang di janjikan. Ini sebagai bukti bahwa saudara Angga melakukan peminjaman" ucap pria itu sembari menyodorkan sebuah kertas yang berisi perjanjian dan tanda tangan Angga.

"500 juta!" Kata ayah dengan syok.

Pria itu hanya mengangguk.

Bagaimana bisa, anak laki-laki satu-satunya  yang ayah Abdi percaya bisa mengikuti jejaknya, malah membuat masalah besar.

Napas ayah terengah-engah, badannya lemas, tak lama kemudian ayah Abdi terjatuh pingsan. Semua orang syok dan segera membawa ayah ke rumah sakit.

                          ∆∆∆

"Keluarga bapak Ahmad Abdi" ucap dokter yang menangani ayah Abdi.

"Iya saya, pak" lanjut mama Yunita.

" Pak Abdi terkena serangan jantung, kondisinya sekarang kritis. Tapi kami tetap akan mengupayakan kesembuhan bapak Abdi semaksimal mungkin, mohon dibantu dengan doa ya," penjelasan dokter, membuat Bilqis dan mama Yunita takut. 

Tak lama kemudian ada suster yang  memanggil dokter tersebut karena keadaan Ayah Abdi memburuk.

Selama kira-kira 4 jam lamanya dokter memeriksa ayah Abdi.

Bilqis berusaha untuk menghubungi Firas bermaksud ingin memberitahu keadaan ayah Abdi.
Saat dirinya akan membuka ponselnya, tiba-tiba ada pesan masuk. Ternyata Firas telah mengirim pesan WhatsApp untuk Bilqis.

Firas📱 cinta, aa' seneng banget akhirnya setelah 2 pekan berturut-turut tanding dan baru kali ini club aa' menang melawan SMA utama bangsa. Besok aa' harus tanding Futsal lagi untuk perebutan juara 1 nya.

Bilqis📱 Alhamdulillah. Bilqis ikut seneng.

"Mending aku nggak usah kasih tau Firas dulu" batin Bilqis.

Firas📱 oh iya, selama latihan untuk perebutan juara 1 besok, aa' nggak boleh bawa hp. Biar fokus latihannya, Kira-kira satu Mingguan. Cinta nggak papa kan?

Bilqis📱 iya, Bilqis nggak papa kok.  Semangat ya

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dimana ayah di rawat dan akhirnya memperbolehkan Bilqis dan Mama Yunita masuk menemui ayah Abdi.

"Ayah, ayah baik-baik aja?" Tanya Bilqis,

"Bilqis jagain mama dan kak Dewi ya. Ayah tau, Bilqis itu anak yang kuat. Pasti Bilqis bisa laluin ini semua" ucap ayah Abdi dengan terbata-bata sesekali Ayah Abdi memegang dadanya dengan tangan gemetar.

Tiba-tiba, suara defibrillator yang berada di samping ayah berbunyi dibarengi dengan garis lurus yang ada di layar.

Mama Yunita menjerit dan menangis dengan histeris.

Dokter dan beberapa perawatan dengan cepat melakukan tindakan agar Ayah dapat terselamatkan.

                              ∆∆∆

Bendera kuning terpasang di pagar dan suara mobil ambulan nyaring terdengar menuju rumah yang seharusnya sudah tak boleh di tinggali karena ayah telah di pecat,

Air mata terus mengalir membasahi pipi. Bilqis bingung harus bagaimana.

Ayah dan kak Angga, dua pria yang ia pikir akan terus menjaganya kini tak ada di dekatnya. Hanya Firas, yang saat ini ia andalkan karena bagaimanapun juga seorang wanita pasti akan membutuhkan laki-laki untuk berada di sampingnya.

TBC

maap seribu maap yaah gaes, udah lama bgt ga upload karena kemarin ada kesibukan.

Ig : kartikaisyah_

Antara Tasbih & Rosario [REVISI & TAMBAH PART]Where stories live. Discover now