Chapter 9

1.2K 184 0
                                    

Tak seperti biasa hari berikutnya Renjun tak menemukan apapun diatas mejanya. Tak ada sesuatu yang mencolok terlihat disana, tak pula juga ada selembar kertas seperti biasanya. Renjun berdiri tepat di depan mejanya. Ia kembali menoleh kesana kemari seolah mencari sesuatu, kemudian menoleh kearah Jeno. Rasanya seperti dè jàvu, ia juga pernah melakukan hal yang sama waktu itu.

"Jen-..."

"Gak ada, gue gak liat siapapun sumpah!" Belum juga Renjun bertanya, Jeno sudah menjawabnya dengan cepat.

"Emang gak ada, elah." Akibat itu Renjun jadi ikut kesal pada Jeno. Jeno menoleh dengan cepat kearahnya yang sudah duduk, lalu beralih pada meja Renjun yang kosong.

"Eh bener, gak ada apa-apa hari ini." Katanya yang juga ikut terkejut. Renjun tak menanggapi, ia mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya bersamaan dengan Earphone yang ia sambungkan dengan ponsel kemudian membaca buku tersebut tanpa menghiraukan Jeno.

"Tumben, bosen kali dia." Kata Jeno yang juga ikut kembali pada aktivitas nya tadi. Tak beberapa saat mereka hanyut dalam kegiatan mereka masing-masing, di luar terdengar berisik karna beberapa siswa siswi baru saja datang. Disana lewat beberapa orang yang berjalan bersama menuju kelas sebelah. Yang lainnya tampak bercanda ria kecuali satu orang, ia menoleh ketika melewati kelas tempat Renjun. Tatapan matanya tak lepas dari sosok Renjun yang sedang fokus dengan buku-bukunya.

"Masih gak mau disapa?" Seseorang disampingnya membuat ia terkesiap, ia menoleh lalu menunduk memperbaiki tataan rambutnya.

"Gue belum punya cukup keberanian." Gadis di sampingnya mengangguk, ia mengelus surainya.

"Terserah Lo aja, selama itu gak buat Lo ngerasa tertekan. Lo harus baik-baik aja, oke?" Gadis itu tersenyum mendengar ucapan temannya, ia mengangguk menjawab. Barulah saat itu mereka benar-benar berlalu dari depan kelas Renjun.





...

Next:')

Sticky Note [Huang Renjun]Where stories live. Discover now