Chapter 23

1K 160 0
                                    





"Jun." -Haechan

"Hmm?" -Renjun

"Mau janji sama gue?" -Haechan

"Janji sama Lo?" -Renjun

"Iya janji. Janjiin gue sesuatu setelah Lo denger cerita gue."  -Haechan

"Apaan sih! Langsung ke intinya aja." -Renjun

"Hehe, iyeiye." -Haechan

Tarikan nafas Haechan membuat Renjun mengerutkan dahi. Tak biasanya dia begitu.

"Gue tau cewek Sticky Note Jun." -Haechan

"Hah? Terus kenapa Lo gak kasi tau gue langsung!" -Renjun

"Denger dulu makanya. Hari itu gue juga maunya gitu, tapi gue mutusin buat cari tau lebih dalem soal cewek itu." -Haechan

"Pokonya ceritain dari awal." Haechan mendengus kesal ia bangkit dari berbaringnya menatap Renjun dengan serius.

"Jun, niat Lo buat cari tau siapa dia buat apa sih? Kalo cuman buat main-main mending gak usah!" Katanya tiba-tiba berubah. Kening Renjun mengernyit heran, ia juga ikut duduk menatap Haechan.

"Lo kenapa sih?" -Renjun

"Pura-pura aja gak tau apapun. Pura-pura aja semua Sticky Note yang cewek itu kirim ke Lo cuman iseng aja. Jangan cari tau siapa dia, jangan dateng ke dia, jangan buang-buang waktu kalo menurut Lo semua tentang dia cuman mainan atau sesuatu yang masih gak penting buat Lo." Renjun menghela nafas sembari memijat pelipisnya yang berdenyut.

"Gue gak ngerti Chan Lo ngomong apa! Yang jelas bisa gak sih!" Katanya yang malah tersulut emosi.

"Dia sakit Jun! Bukan, fisiknya mungkin baik-baik aja. Tapi mental dan hatinya enggak! Maksud gue...." Haechan berhenti sejenak karna tiba-tiba kehilangan suaranya.

"Dia udah nyimpen segala sakitnya selama ini dan kalo Lo dateng ke dia cuman buat main-main setelah itu sakitin hatinya Lo lebih baik gak usah tau dia sama sekali." -Haechan

"Maksud Lo apa Chan?" Dan saat itu Haechan baru sadar, jika raut wajah Renjun juga berubah drastis. Ia tak pernah melihat raut wajah khawatir itu sebelumnya, bahkan ketika mereka dalam keadaan yang begitu genting. Haechan menunduk.

"Gue ketemu salah satu sahabatnya kemarin. Setelah Lo nyuruh gue buat cari tau tentang dia. Gue iseng-iseng tanyak-tanyak salah satu sahabatnya. Sahabatnya namanya Nanis, ternyata dari banyak sahabatnya cuman Nanis yang tau kalo selama ini dia ranjin ngirim Sticky Note ke Lo." -Haechan

"Sejak itu gue jadi temenan sama Nanis karna mau cari tau tentang Y/N. Iya namanya Y/N. Mungkin Lo kira dia seangkatan sama kita, tapi ternyata enggak. Dia adik kelas, Nanis kasi tau gue Y/N sengaja setiap tulis Sticky Note buat Lo gak manggil 'Kak' itu karna dia maunya Lo mikir kalo dia seangkatan sama Lo dan Lo gak mudah cari tau sesuatu tentang dia." -Haechan

"Tapi sama kaya gue yang peringatin Lo tadi Nanis juga lakuin hal yang sama ke gue. Dia minta hal yang sama, biar kalo niat Lo cuman main-main ke Y/N sebaiknya jangan tau apapun tentang dia." -Haechan

"Dan tingkat kepenasaran gue tentang Y/N akhirnya ada di puncaknya. Selasa kemarin gue gak sengaja pulang telat karna nunggu Jeno main basket katanya dia mau pulang sama gue tapi kelamaan jadi gue tinggal. Terus gue ketemu Y/N di parkiran, karna waktu itu udah mendung dan sore banget gue tanyain ke dia mau pulang bareng atau gak. Dia awalnya nolak, ya wajar karena dia belum kenal sama gue." -Haechan

"Tapi gue bilang kalo gue temennya Nanis, saudaranya Bang Jaehyun senior paskibra nya Nanis. Gue bohong bilang kalo dia nyuruh gue anter Y/N. Akhirnya mau gak mau dan karna udah sore Y/N mau dianter sama gue." -Haechan

"Dia gak ngomong apapun sepajang jalan. Gue mikir mungkin anaknya pendiem tapi ternyata gak. Dia agak bawel, seru juga. Pas nyampe rumahnya dia belum bilang apa-apa ke gue. Dan Lo tau apa yang gue denger di sana?" -Haechan

"Y/N lari masuk ke dalem rumah waktu denger suara sesuatu pecah di dalem. Gue gak tau ada apa. Dan bodohnya gue yang penasaran gue sampe tunggu dia keluar dari rumah. Gue juga denger, orang tuanya berantem di sana. Gue bahkan liat Ayahnya yang pergi dari rumah bawak koper." -Haechan

"Dia broken home. Mungkin dia malu saat itu sama gue, pas dia keluar lagi dia liat gue masih didepan rumahnya sambil begong. Gue tau dia mungkin mati-matian nahan tangis, tapi dia malah dateng ke gue dan minta maaf karna lupa sama gue dan main ninggalin gitu aja tanpa makasih." -Haechan



Flashback



"Maaf Kak, g-gue tadi lupak. Makasih udah repot-repot nganterin." Ujarnya sambil tersenyum. Haechan tak bergeming, tapi sedetik kemudian ia mengangguk mengiyakan.

"Lo gapapa?" Tanyanya hati-hati, Y/N malah menunduk. Ia menarik nafas pelan kemudian mendongak lagi menatap Haechan.

"Maaf juga udah buat Kakak liat semuanya." Katanya masih tersenyum dengan mata yang sudah berlinang. Haechan membuang wajah ke lain arah, tak enak rasanya melihat gadis itu saat ia sedang rapuh-rapuh nya.

"Gue balik Y/N. Sama-sama, gak ngerepotin sama sekali dan sorry gue udah denger semuanya." Kata Haechan sambil memakai helmnya. Tapi ia tak langsung pergi melainkan menatap Y/N yang masih berdiri disana menunggu nya.

"Lo kalo mau nangis. Nangis aja, jangan ngerasa terganggu sama kehadiran orang lain. Jangan nahan diri gitu, bersuara kadang buat kita lebih legakan. Gue balik, sampe ketemu lagi." Katanya kemudian ia benar-benar pergi setelah itu.








...

:')

Sticky Note [Huang Renjun]Where stories live. Discover now