Chapter 22

988 159 3
                                    


"Haechan kemana?" - Renjun

"Kamar Lo." -Jeno

"Ngapain?" -Renjun

"Ngambil charger." - Jeno

"Oh." Renjun meletakkan minuman yang dibuatnya tadi di atas meja. Mark menyingkir ke tepi untuk memberi jalan.

"Tunggu. Tadi Lo bilang dia kemana?" Renjun bertanya lagi

"Kamar Lo!" Jeno menjawab dengan ngegasnya sontak hal itu membuat Renjun dengan terburu-buru berlari ke lantai atas.

"Woyyy!! Ngapa sih?!" Mark yang hampir ketumpahan minuman itu menggerutu kesal.

"Kenapa Lo pada gak bilang dari tadi!" Teriak Renjun yang sudah sampai setengah jalan menuju kamar. Jeno yang dibawah hanya menunjukkan wajah datar.

"Gapapa, emang gue selalu salah. Gapapa." Gumam nya pada diri sendiri.

Sampai diatas Renjun membuka pintu kamarnya dengan keras, lebih tepatnya Renjun membanting pintunya. Haechan yang ada didalam terkejut dan menoleh padanya.

"Gue kaget bangsat!" Gerutunya sembari mengelus dada. Renjun tak peduli, ia berjalan kesamping Haechan sembari menatap bingkai besar di dinding nya yang penuh dengan tempelan kertas.

"Lo liat?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari sana.

"Liat lah bego. Kalo gue buta baru gak liat." Katanya dengan santai dan duduk di tepi ranjang Renjun. Renjun menunduk dan menghela nafas. Haechan dibelakang nya malah tertawa kecil.

"Gue gak nyangka ternyata Huang Renjun bisa bersikap manis juga ya." Katanya dengan nada mengejek. Renjun berbalik sembari menatapnya tajam.

"Lagian ngapain sih Lo kesini, gue kan udah bilang jangan masuk kamar gue sembarangan." Protesnya.

"Bodooo... Lagian Lo gak akan pernah bisa nyembunyiin semua ini selamanya dari gue." Balas Haechan yang malah sudah berbaring di atas ranjang Renjun.

"Lo beneran suka ya sama cewek Sticky Note." Ujar Haechan yang lebih mirip seperti gumaman. Pandangannya menerawang ke langit-langit kamar Renjun yang putih bersih.

"Lo kira gampang suka sama orang." Balas Renjun asal. Haechan menunduk menatap punggungnya.

"Heh, Lo beneran bego ya ternyata. Jatuh cinta ke orang tuh gak butuh waktu lama, kenal tiga tahun empat tahun lima tahun. Itu gak ada artinya, Lo gak butuh itu semua. Mau tiga tahun tiga abad, jatuh cinta itu cuman butuh 3 detik Njun." - Haechan

"Kata siapa?" - Renjun

"Mas Bambang! Elah pake nanyak lagi Lo." Kesal Haechan. Renjun tertawa sendiri, ia ikut berbaring di samping Haechan.

"Yang jelaslah gue gak percaya. Ya kali seorang Haechan yang jomblo seumur hidup tiba-tiba ngomong puitis kaya gitu. Kan normal otaknya." -Renjun

"Heh! Gue serius anjir! Lo malah ngelawak lagi." Renjun hanya tertawa keras membalas perkataan Haechan. Haechan yang awalnya kesal jadi malah ikut tertawa melihat hal itu.

"Bangsat emang."











...

:')

Sticky Note [Huang Renjun]Where stories live. Discover now