Baby Jae

517 45 7
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.



Seharian ini Daniel hanya bergelung di kamarnya yang berada di mansion ayah dan ibunya. Ia malas kembali ke penthousenya.

Sebenarnya Daniel masih memiliki pekerjaan yang belum diselesaikannya kemarin. Tapi karena prinsipnya yang memegang teguh untuk tidak bekerja saat akhir pekan, akhirnya ia menunda pekerjaan tersebut walaupun dirinya sedang senggang.

Mungkin jika ada Jae, dia akan mengajaknya pergi untuk melepas penat. Tapi karena anaknya sedang dimonopoli oleh sang ayah. Jadilah Daniel berakhir disini.

Tok tok tok

“Niel ayo makan siang, ibu tunggu dibawah ya”

“Ya buu”

Daniel bergegas turun ke bawah untuk makan siang. Di meja makan sudah tersaji berbagai macam makanan favorite nya.

“Bu, ayah sama Jae belum pulang?”

“Kalau mereka sudah pulang. Anakmu pasti sudah duduk manis di meja makan Niel”

Daniel mengangguk membenarkan. Anaknya itu memang sangat suka makan seperti dirinya. Lihat saja pipinya yang menggembung seperti bakpau. Daniel saja sering menggigitnya saking gemasnya.

“Ibu masak semuanya sendiri?”

“Tentu saja. Ibu kan tidak menyewa orang untuk memasak”

“Oh iya bu.. tadi pagi Jae mengeluh bosan sarapan dengan roti. Apa ibu bisa mengajariku membuat menu sederhana untuk sarapan? Sejujurnya Niel juga bosan bu. Tapi Niel tidak bisa masak dan tidak ada waktu jika harus ikut kursus”

Ibu Daniel hanya tertawa menangggapi ucapan anaknya.

“Tentu saja bisa Niel, nanti ibu ajarkan resep rahasia ibu”

“Terimakasih bu”

-Good Papa Good Jae-

-

-

-

Jae terus menarik grandpa nya kemanapun yang ia mau. Dan dengan senang hati grandpa menuruti kemauan cucu bungsunya itu.

“Grandpa! Jae mau itu”

Jae menunjuk sebuah boneka panda besar yang dipajang di salah satu toko yang dilewatinya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Jae menunjuk sebuah boneka panda besar yang dipajang di salah satu toko yang dilewatinya.

“Tapi bagaimana membawanya Jae? Bonekanya bahkan lebih besar darimu”

“Jae bisa grandpa, ayoo”

Jae menarik grandpa ke dalam toko.

“Permisi tuan ada yang bisa saya bantu?”

Good Papa Good Jae [Daniel - Jaehwan]Where stories live. Discover now