END

472 36 25
                                    

Just my imagination.
Don't Judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.



Daniel mengerutkan dahinya heran, pasalnya sejak tadi Jae belum menutup matanya. Awalnya Daniel menganggap kalau Jae hanya tidak bisa tidur, tapi melihat Jae yang terus memandangi dirinya sambil memegang pergelangan tangan milik Daniel membuatnya benar-benar bingung.

“Jae besok kan kamu harus sekolah, kenapa belum tidur hmm?”

“Jae mau jagain papa, papa tidur aja” jawab Jae dengan polosnya.

“Papa ga perlu dijagain Jae, papa ga bakalan kemana-mana”

“Tetep aja, Jae takut” ucap Jae sambil menduselkan wajahnya di tubuh Daniel.

“Sekarang tidur ya, besok papa bangunin jangan susah. Oke?”

Jae mengangguk sebagai jawaban. Ia lebih memilih memeluk sang papa seperti tak ingin melepasnya barang sedetik pun.

Belum lama percakapan itu berakhir, tiba-tiba saja Jae memanggil papanya lagi.

“Papa”

“Hmm”

“Ceritain Jae sebuah cerita boleh?”

Lagi-lagi Daniel dibuat heran oleh anaknya. Jae ini bukan tipe anak yang akan tertidur jika didongengkan. Tapi entah kenapa hari ini, tiba-tiba saja dia memintanya untuk bercerita. Berpikir sejenak karena ia pun bingung harus menceritakan apa. Akhirnya secara naluriah dirinya menceritakan sebuah kisah seorang ayah dengan anak laki-lakinya.

“Mmmm suatu hari ada seorang laki-laki yang menikah dengan seorang gadis cantik. Lalu mereka memiliki seorang anak laki-laki yang sangaattt menggemaskan. Sayangnya karena satu hal, gadis tersebut harus meninggalkan laki-laki itu dan anaknya”

“Lalu, bagaimana nasib laki-laki itu dan juga anaknya?”

“Laki-laki itu awalnya sangat sedih, tapi karena ia menyadari kalau ada anaknya yang harus ia jaga. Akhirnya ia bangkit dari kesedihannya dan menjaga anak satu-satunya itu. Ia merawatnya dengan penuh kasih hingga anaknya tumbuh menjadi anak yang lembut dan penuh kasih sayang”

“Pasti anak itu sangat bahagia memiliki papa yang baik, memangnya siapa nama anak itu?”

“Nama anak itu…”

“Ya?”

“Jaehwan… Kang Jaehwan”

-Good Papa Good Jae-

-

-

-

Hari sudah pagi, mentari pun kembali menyinari celah-celah tirai yang menutupi jendela kamar Daniel. Sang empunya kamar sudah melesat ke kamar mandi untuk membersihkan dari. Sedangkan sang anak, masih bermalas-malasan di kasur. Bahkan kini ia sedang bermain dengan seekor puppy yang ia temukan di pinggir jalan saat sedang pulang sekolah. Ia bahkan merengek hebat agar papanya mengijinkan untuk membawa puppy tersebut ke penthouse.

 Ia bahkan merengek hebat agar papanya mengijinkan untuk membawa puppy tersebut ke penthouse

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Good Papa Good Jae [Daniel - Jaehwan]Where stories live. Discover now