Kadipaten Blambangan

423 13 0
                                    

Kuda kuda prajurit Majapahit melaju tanpa hambatan, tidak ada halangan yang mereka temui di perjalanan.

" lawan takut "

Tidak menemui satu lawan pun hingga memasuki area keraton kadipaten Blambangan, membuat para prajurit mulai bersuka cita.

" mereka sudah lari ketakutan mendengar kekuatan kita "

Ungkapan tersebut sering keluar dari percakapan para prajurit.

" lawan susah lari Panji "

Sebagai seorang yang pernah menjadi telik sandi, sudah tentu dia tidak percaya begitu saja dengan situasi seperti ini.

" kita harus keluar dulu tuan rakryan Amokapala "

Rakryan Amokapala terdiam, otaknya untuk sesaat berpikir, karena dia tidak mengerti dengan ucapan Panji.

" kenapa Panji ? "

" saya takut ini jebakan "

Belum sempat rakryan Amokapala meminta penjelasan kepada Panji, datang seorang prajurit dengan wajah penuh senyum kemenangan menemui mereka.

" tuanku rakryan, seluruh keraton kadipaten Blambangan kosong melompong, tidak ada satu orangpun, mereka telah lari"

" kau dengar itu Panji ? "

" sebaiknya kita keluar saja "

Ternyata ucapan Panji tidak digubris oleh rakryan Amokapala.

" prajurit, pastikan tidak ada satupun lawan di dalam keraton "

Keadaan sekeliling tembok keraton memang sepi, tidak ada tanda tanda adanya prajurit Blambangan.

Panji sangat khawatir dengan kondisi seperti ini, karena tidak mungkin Kebo marcuet yang konon terkenal kesaktiannya itu lari.

Tidak ada yang mencari keberadaan para prajurit Blambangan, mereka lebih sibuk dengan suka cita kemenangan yang seolah sudah mereka raih.

Langit terlihat cerah, tidak ada sedikitpun awan hitam di langit Blambangan saat ini.

Tidak ingin terkecoh dengan situasi saat ini, Panji mencoba mengelilingi seluruh area dalam keraton Blambangan.

Sementara semua prajurit Majapahit sudah tenggelam dalam suasana kemenangan tanpa perlawanan.

Tapi perayaan kemenangan ini tiba tiba berubah menjadi teriakan kepanikan para prajurit Majapahit.

Ratusan busur anak panah menghujani mereka dari atas, dan satu demi satu prajurit Majapahit mulai bergelimpangan.

" berlindung....., berlindung .."

Dalam kepanikan para prajurit Majapahit berhamburan lari kedalam keraton Blambangan.

" kita keluar ...."

Tidak ingin menjadi bulan bulanan, para prajurit langsung bergerak keluar keraton Blambangan.

Ternyata mereka sudah ditunggu oleh prajurit Blambangan di depan gerbang keraton.

" hancurkan...."

Dalam waktu yang singkat, gerbang keraton Blambangan menjadi saksi bisu pertempuran kedua belah pihak.

" Panji ...., kau pimpin sisi kiri..."

Keris yang tergenggam erat di tangan kanan itu bergerak dengan cepat menusuk setiap prajurit Blambangan yang ada di depannya.

Sudah tidak terhitung prajurit Blambangan yang menjadi korban dari keganasan keris Panji.

Hal yang sama juga berlaku pada para prajurit Majapahit, mereka bergelimpangan menerima hantaman gada besi kuning milik adipati Kebo marcuet.

" mungkin itu adipati Kebo marcuet ? "

Panji melihat sosok tinggi besar dengan mahkota dari tanduk kerbau, dan gada besi kuning mirip senjata andalan Bima.

" Kebo marcuet. ..., hadapi aku "

Tidak ada sepatah katapun yang Kebo marcuet ucapkan, tapi dia langsung bergerak cepat menyerang Panji.


Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka UmbaranWhere stories live. Discover now