Kekalahan Kedua 3

360 12 0
                                    


Melihat raut wajahnya sudah sangat jelas terlihat, jika Kebo marcuet ingin menghabisi Jaka umbaran dengan sekali pukulan.

Lompatannya cukup tinggi, dan itu sudah cukup untuk membunuh siapapun, bahkan gajah sekalipun bisa terbunuh oleh hantaman gada besi kuning dengan lompatan setinggi itu.

Tapi dia tidak tahu siapa lawan yang dihadapinya saat ini, memang dari luar Jaka umbaran seperti pemuda yang polos, dan tidak memiliki kesaktian.

Tapi putra ki Ajar pamenger ini datang ke medan perang bukan tanpa apa apa, dia juga memiliki kesaktian yang mumpuni.

" mampus kau anak ingusan..."

Teriakan yang berbarengan dengan menghantamkan gada besi kuning kearah Jaka umbaran, ternyata dengan mudah dihindarinya.

" bangsat...., bisa lolos juga "

Merasa kesal serangan pertama gagal, Kebo marcuet kian membaik buta menghantamkan senjatanya pada Jaka umbaran.

Kebo marcuet kian merasa kesal, karena berkali kali hantaman senjatanya meleset pada sasaran.

" bangsat......, rasakan ini..."

Gada besi kuning langsung dia pukulkan ke tanah, dan kaki berpijak terasa mengeluarkan kekuatan besar yang bisa melempar siapa saja yang berdiri di atasnya.

" pukulan menahan bumi.."

Dengan jari jemari terkepal erat, Jaka umbaran memukulkan kepalan tangannya ke tanah.

" bangsat...., dia masih juga bisa menahan seranganku "

Kebo marcuet merasa jika lawannya ini sudah tidak bisa lagi dia anggap remeh, dan jalan satu satunya adalah mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

" pukulan penghancur bumi..."

Kebo marcuet kembali melakukan lompatan ke udara, namun kali ini lebih tinggi dari yang sebelumnya.

Tubuhnya melayang ke udara, dan gada besi kuning sudah siap dia hantamkan kembali.

" pukulan tapak naga "

Untuk menahan datangnya serangan tersebut, Jaka umbaran langsung mengerahkan pukulan tapak naga.

Dengan posisi tubuh yang masih melayang di udara, Kebo marcuet beradu kekuatan dengan Jaka umbaran yang ada dibawahnya.

Kedua orang sakti ini saling mengeluarkan seluruh tenaga yang mereka miliki, untuk sesaat keduanya terlihat masih berimbang.

Tapi sesaat kemudian, muncul kilatan cahaya yang dibarengi dengan suara ledakan cukup keras.

Tubuh Kebo marcuet langsung terpelanting di udara, sementara tubuh Jaka umbaran sempat terdorong beberapa langkah ke belakang.

" dorongan tenaganya besar sekali "

Jaka umbaran merasakan dadanya sesak, dan ada sesuatu yang dia rasakan keluar dari hidung dan mulutnya.

Tangan kanannya langsung membekap hidung dan mulut, namun darah yang keluar tidak bisa dia hentikan.

" oh ....sial, aku terluka "

Walau tubuh Kebo marcuet terpelanting di udara, namun kedua kakinya tetap kokoh saat menahan tubuhnya mendarat di tanah.

" pukulan penghancur bumi...."

Saat kedua kakinya baru saja menjejak tanah, dia langsung memukulkan gada besi kuning ke tanah.

" oh ..ini tidak mungkin "

Menyadari datangnya serangan, Jaka umbaran langsung mengepalkan jari jemarinya, dia dia pukulkan ke tanah.

" pukulan penahan bumi "

Jaka umbaran merasakan tanah tempatnya berpijak mulai bergetar, dan sedikit demi sedikit kakinya mulai terangkat.

" aku harus lebih kuat "

Tapi dorongan kekuatan yang keluar dari dalam tanah lebih  kuat dari tenaganya, dan secara perlahan tubuhnya juga mulai terangkat keatas.

" aku tidak kuat lagi "

" mati kau anak ingusan...."

Pada saat itu juga, tubuh Jaka umbaran langsung terlempar ke udara.

Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka UmbaranWhere stories live. Discover now