Minak Jinggo

404 11 0
                                    

Jaka umbaran tidak henti hentinya tersenyum, terbayar sudah pengorbanan yang dia lakukan selama ini.

" gusti ratu pasti tidak akan berbohong akan janjinya "

Siapapun yang bisa membunuh Kebo marcuet, maka dia akan diangkat menjadi adipati Blambangan.

" gusti ratu tidak akan berbohong kan paman Panji ? "

" tentu tidak, tapi siapa yang nanti melantikmu jadi adipati, kita tunggu surat dari gusti ratu "

Menunggu adalah sesuatu yang teramat membosankan bagi sebagian besar orang, hal ini yang Jaka umbaran rasakan saat ini.

Menanti kedatangan utusan dari gusti ratu untuk mengukuhkan dirinya menjadi adipati baru Blambangan.

" aku rasanya tidak sabar untuk duduk di kursi ini "

Ucap Jaka umbaran lirih, dengan tatapan penuh harap pada kursi singgasana adipati Kebo marcuet.

" kira kira kapan utusan itu datang paman Panji ? "

Mendengar pertanyaan yang sama dan berulang ulang, jengah juga Panji mendengarnya.

Dengan cepat dia berlalu dari hadapan Jaka umbaran dan meninggalkan putra ki Ajar pamenger itu seorang diri.

" berdoa saja, semoga utusan itu sampai disini besok pagi "

Walau besok adalah waktu yang sebentar untuk menanti, tapi tidak bagi Jaka umbaran, itu adalah waktu yang terlalu panjang bagi dirinya.

Apa yang Panji ucapkan benar adanya, utusan dari kota raja Majapahit datang bersama patih Loh gender.

Atas titah gusti ratu Dyah ayu kencana wungu, mereka akan menobatkan Jaka umbaran sebagai adipati baru di kadipaten Blambangan.

" apakah semuanya sudah siap Panji ? "

" sudah tuanku patih "

Patih Loh gender terkejut melihat perubahan pada wajah Jaka umbaran.

Dalam pandangannya dulu Jaka umbaran adalah pemuda yang tampan, saat datang ke keraton Majapahit bersama Panji, namun yang dia lihat kini seorang yang boleh dikatakan buruk rupa.

Sejenak tidak ada suara yang terdengar, mereka menunggu patih Loh gender membacakan titah gusti ratu Dyah ayu kencana wungu.

Walau terlihat diam dan tenang, hati Jaka umbaran sangat berdebar debar, ingin rasanya dia segera duduk di kursi kebanggan Kebo marcuet.

" Atas titah gusti ratu Dyah ayu kencana wungu sang penguasa Majapahit, maka pada hari ini aku kukuhkan, Jaka umbaran menjadi adipati Blambangan, dengan gelar adipati Minak Jinggo sebagai penguasa baru kadipaten Blambangan "

Usai membaca surat tersebut, secara perlahan patih Loh gender kembali menggulungnya.

" silahkan kau duduk di singgasana adipati itu Minak jinggo "

Dengan berjalan pelan Jaka umbaran menuju kearah singgasana adipati, dia tidak bisa menutupi rasa bahagianya yang terlihat jelas di wajahnya.

Jaka umbaran merasa bahagia pada saat ini, semua orang menghaturkan hormat kepadanya, dan inu adalah peristiwa kali pertama dalam hidup.

Apa yang dahulu dimiliki oleh Kebo marcuet, kini menjadi milik Jaka umbaran, mulai dari jabatan, istri, dan pusaka sakti gada besi kuning.

                 SELESAI

Ksatria Majapahit 4 Legenda Jaka UmbaranWhere stories live. Discover now