2. Kesalahpahaman ○

322 35 14
                                    

"Apa mau kalian?!"

Raja dengan tenang mengatakan itu kepadaku dan bandit-bandit ini.

"Uang... serahkan uang kepada kami! Jumlahnya sebesar..." Pak Tua memulai negosiasi harga uang tebusannya.

"50.000 Rad? 100.000 Rad? Katakan..."

"Hah? Hmh.. hmhmhm... ternyata benar. Uang segitu sangatlah mudah untuk menyelesaikan perkara ini. Tapi aku tidaklah bodoh dengan uang sedikit seperti itu."

Pak Tua ini mulai berbicara sepertiku.

"Berapa? Katakan? Dan semua ini akan selesai."

"1 Juta Rad! Itu permintaan kami."

"1 Juta Rad?!"

"Dia gila! Mau menguras uang sebegitu besarnya?!"

"Ho-hoi.. itu terlalu besar!"

Orang-orang terlihat shock mendengar permintaan Pak Tua yang terdengar sangat gila tersebut.

"1 Juta Rad, bagaimana Raja? Anda sanggup memberikan itu kepada kami? Hmhmhmh..."

Mereka mulai menyombongkan diri dengan tersenyum-senyum licik.

"1 Juta Rad?!... Cih! baiklah! Cepat kalian ambil uangnya."

"Ta-tapi.. tapi Yang Mulia..."

"Tunggu dulu..." aku langsung menyela pembicaraan mereka.

"1 Juta Rad?? Orang bodoh mana yang menawan seorang penerus kerajaan dengan meminta 1 Juta Rad?!" Aku mulai menyetir arah pembicaraan ini.

"A-Apa maksudmu, anak muda?!"

Seorang yang terlihat sangat mewah mengenakan zirah kesatria.. mungkin dia adalah orang penting di kerajaan ini.

"Jangan macam-macam, atau-"

"Atau apa?"

"................ Cih!" Tidak ada balasan darinya.

"1 juta Rad... Hh ... aku jadikan 2 juta Rad!"

"2..... 2 juta Rad??!!!!"

Semua orang terkejut bukan main, bahkan 5 perampok tadi juga mengalami keterkejutan yang sama.

"Hei, anak muda... 2 juta Rad?!!!" Pak Tua dengan sigapnya bertanya kepadaku sambil matanya melotot tanda tidak percaya.

"Benar! 2 juta Rad.. itu yang kuinginkan. Dalam waktu 10 detik jika tidak ada konfirmasi dari anda, Raja.. maka Tuan Putri akan.."

"Permintaanmu sungguh gila, itu jumlah yang sangat besar!" Raja dengan tidak percaya menatapku penuh amarah.

"10... 9... 8... 7..." aku mulai berhitung.

"Raja!! Raja!!!"

Semua orang mulai panik berteriak. Bahkan para maid Tuan Putri sampai ada yang menangis bersujud-sujud.

"....3.... 2.... 1.... Hh, waktu habis. Kalian benar-benar menganggapku bercanda."

Aku mengayunkan pisauku ke arah bahu.

"Raja!!"
"Tuan Putri!!!"

"Baiklah! 2 juta Rad!-"

Slep

"Iaaa!!"

"Sepakat."

"Tu-tuan Putri!"
"Tuan Putri!!"

Pisauku berhenti tepat menempel di bahu Tuan Putri. Namun, Raja sepertinya sedikit terlambat.

"Bagus sekali, walau sedikit terlambat."

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Where stories live. Discover now