18. Pembebasan Pulau Regil

83 12 0
                                    

Selasa, 11-02-139 Kalender Alsen

05.07 AM

Asga Pov

Akhirnya setelah lebih dari 24 jam perjalanan laut, sampai terombang-ambing oleh ombak, akhirnya telah sampailah kami semua di pulau Regil.. atau lebih tepatnya Provinsi Khusus Regilia.

Kapal-kapal telah disandarkan di pantai-pantai...

Aku keluar dari dalam kapal...

Suasana diluar kapal

"Ayo! Ayo! Ayo! Cepat keluar!"

Seorang kapten mengomando ratusan prajurit untuk segera keluar dari kapal dan berbaris di pantai.

"Cepat berbaris! Berbaris!"

"Ayo! Ayo!"

Sebagian dari mereka mulai membuat camp di pinggir pantai, sebagaian lagi sudah menyebar mencari kayu dan sebagian lagi mengurus bahan makanan dan beberapa senjata yang diangkut di kapal Merin Peke.

"Tn. Muda....."

"Jendral Arun....."

Jendral Arun baru keluar dari kapal Merin Peke.

"Bagaimana dengan perjalanannya, Tn. Muda?"

"Ah... baru kali ini aku menaiki kapal selama itu. Rasanya sedikit membuatku lelah, padahal tidak ada aktivitas banyak kan ya..."

"Memang begitulah perjalanan panjang dilakukan. Aku harap anda tidak sampai mabuk laut."

"Aku tidak pernah merasa seperti itu."

"Apa anda sudah sering melakukan perjalanan laut, Tn. Muda?"

"Sering? Aku baru kali ini naik kapal laut."

"Ah hm begitu rupanya."

"Jendral! Lapor!"

Disaat aku berbicara dengan Jendral Arun, tiba-tiba seorang prajurit melambaikan tangannya kepada kami. Lebih tepatnya kepada Jendral Arun.

Kami pun turun ke bawah...

"Lapor Jendral... semua persiapan telah diturunkan, sebagian prajurit sudah berada di pulau ini, sebagian lagi melakukan patroli keliling pantai pulau."

"Siapa yang memimpin patroli?"

"Ke arah barat Kapten Ergan, ke arah timur Kapten Urji."

"Kapten Ergan? Dia itu kan..."

"3 unit armada tempur Secocai dan 2 unit kapal Peke berpatroli ke arah barat, 3 unit armada tempur Secocai dan 4 unit kapal Peke berpatroli ke arah timur. Kapal Merin Peke digunakan untuk menjaga camp kita, Jendral. Apa ada kekurangan?"

"Tidak, bagus. Jangan lupa untuk selalu menempatkan pasukan mata-mata di arah hutan. Buat unit patroli untuk berpatroli di wilayah sekitar camp."

"Baik dimengerti."

Semua melakukan persiapan, pembuatan camp alias tempat bermukim sementara berada di pinggir pantai.. mungkin aku berfikir 'disinilah pelabuhanku nantinya dibuat'. Semakin aku memandangi ke arah hutan, semakin aku penasaran.

Aku berjalan meninggalkan Jendral Arun...

Ada 3 prajurit yang sedang membicarakan sesuatu. Mereka merupakan unit prajurit pembantu.

"Permisi, bisa aku tanya-tanya sebentar...?"

Mereka mulai melihatku... dan...

"Maaf, kami sedang sibuk. Kau siapa?"

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang