14. Pangkalan Laut Ibukota

124 15 2
                                    

"Biaya masuk 50 Phen!"

"1 Rad..."

"Hm? Baiklah, aku terima."

Aku pun duduk di bangku yang disediakan untuk tamu.

"Katanya kau mau mengambil 2 hari lagi waktu itu, tapi sudah 2 hari jatuh tempo kau tidak mengambilnya!"

Tn. Robin bercampur sedikit marah membuatku tidak enak untuk mengobrol berdua disini.

"Ahaha... aku benar-benar terlupa. Soalnya aku sedang banyak kegiatan."

"Hah... bangsawan memang seperti itu, ya sudahlah. Tapi, karena kau jatuh tempo tidak mengambil budakmu..."

"Hm? Kenapa?"

"Denda!!!"

"Denda?! Hah..."

- - - - - >

"Hehehe... nah, sekarang kau boleh mengambil budakmu. Aku sudah merasa bahwa aku akan rugi karena terus memberi mereka makan sedangkan sudah menjadi milik orang lain."

"Dimana mereka?"

"Ikuti aku."

Tn. Robin mengajakku menuju belakang tenda. Dan rupanya...

"Disini..."

Para budak...

"Tn. Robin! Dimana tuan kami?!"

"Apa dia tidak akan mengambil kami?"

"Tenanglah! Dialah tuan kalian, seorang bangsawan."

Mereka dibiarkan bebas di belakang tenda, namun tetap dalam kurungan besar. Bebas bagi mereka adalah kaki kiri mereka tidak dirantai lagi, dan mereka bisa melihat dunia luar tenda mereka.

"Benarkah... benarkah anda tuan kami?"

"Ya-ya.. aku adalah tuan kalian sekarang..."

"Syukurlah anda telah datang kepada kami."

Mereka terlihat bersemangat kembali.

"Nah.. Tuaaan... siapa namamu ya..." Tn. Robin bertanya kepadaku dengan gaya yang... begitulah.

"Asga. Namaku Asga."

"Ah...! Tn. Asga. Sekarang mereka akan ikut denganmu, dimana keretamu?"

"Kereta kami ada di depan..."

"Kereta kami?"

- - - - - >

"Kaaakhh..................."

Tn. Robin sangat terkejut saat melihat di jalanan ramai orang berkumpul di pinggir jalan. Dan yang cukup mengejutkan adalah ada banyak prajurit sepanjang jalan pasar ini.

"Ada apa ini?! Apa- siapa kau- mereka-"

"Sebenarnya mereka menungguku. Aku kesini untuk mengambil budak yang kubeli."

Para budak

"Sebenarnya siapa tuan kita itu?"

"Bukankah Tn. Robin bilang dia adalah seorang bangsawan?"

"Bangsawan? Tapi bagaimana dengan kelasnya?"

"Itu....."

"Apa dia orang penting di militer kerajaan?"

"Ituu..."

"Apa jangan-jangan tuan kita seorang Jendral militer ya?"

"Itu...."

"Apa anaknya seorang Jendral?"

"Ituuu...!"

"Itu apa?!"

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang