8. Rapat Dan Pembentukan ○

168 16 0
                                    

Author Pov

Jum'at, Tanggal 7 bulan kedua penanggalan kalender Alsen.

Ruang Kelas A-2

"Hei, apa kalian dengar isu belakangan ini?" Tanya seorang perempuan berambut hitam lurus sebahu.

"Isu apa?" Jawab seorang perempuan berambut pendek.

"Ah! apa maksudmu mengenai masuknya siswa baru beberapa hari yang lalu itu?" Timbrug seorang laki-laki yang sedikit gemuk.

"Benar. Katanya waktu tes bertarung, lawannya adalah Arselna."

"Arselna? Wah, pasti dia bernasib buruk mempunyai lawan tanding dari kelas kita. Apalagi Arselna. Lalu dimana Arselna sekarang? Aku juga belum melihatnya daru tadi? Aku mau dengar cerita darinya tentang menjadi lawan tes siswa baru itu."

"............................. kalian, benar-benar tidak tahu?"

Semua anak dikelas A-2 sedang membicarakan isu adanya siswa baru yang menghebohkan kemarin telah mengalahkan Arselna, yang tidak lain adalah Asga.

"Memang ada apa, Alia?"

"Arselna... dikalahkan oleh siswa baru itu."

""Dikalahkan?!""

Mereka semua langsung terkejut.

"Arselna... dikalahkan oleh siswa baru itu?"

"Yang benar saja. Hm, nampaknya dia akan jadi saingan di kelas kita."

"Kau benar, Ana. Pasti dia akan masuk ke kelas kita karena berhasil mengalahkan Arselna."

"Bahkan Arselna yang sulit kukalahkan itu, bisa dikalahkannya. Sehebat apa siswa baru ini ya."

"Heeh, palingan juga lagi beruntung."

"Jangan meremehkan orang lain, hah kau ini."

Saat mereka serius membicarakan itu, guru pengajar Tn. Roland memasuki kelas mereka.

"Ah, selamat pagi semua."

"Hei, Tn. Roland datang..." Seorang siswa memeringati yang lainnya.

~ hrubuk hrubuk hrubuk (suara gemuruh kelas menata diri masing-masing)

"Selamat pagi, Tn. Roland!"

"Baiklah. Hari ini kita akan mempelajari bagaimana sikap apabila kita terdesak dan sebab bla bla bla.................................(materi yang diberikan Tn. Roland)."

Sementara itu...

Asga Pov

Hari ini aku bersama Pangeran, Raja Swin, Jendral Arun  dan 100 pasukan elit kerajaan Zuitaria berkumpul di halaman Istana untuk mengadakan rapat bersama. Tak luput undangan dari para bangsawan-bangsawan ibukota turut hadir, sekitar 33 orang bangsawan. Dan di antara mereka terdapat Gubernur provinsi Ernina, Gubernur provinsi Iven dan Gubernur provinsi Afso.

Pidato Raja Swin:

"Kepada Gubernur Ernina yang terhormat,  kepada Gubernur Iven yang terhormat, kepada Gubernur Afso yang terhormat, kepada Jendral Arun yang terhormat, kepada seluruh bangsawan yang terhormat dan para kesatria Zuitaria yang aku banggakan. Hari ini kita berkumpul disini untuk mengadakan sebuah rapat penting, sekaligus untuk memenuhi sebuah permintaan dari seorang penolong sekaligus penyelamat keluarga kerajaan, anakku, Pangeran Alvin dan juga Putri Sina. Orang ini sangat berjasa karena telah menyelamatkan penerus kerajaan di masa depan. Maka dari itu, sebagai raja Zuitaria yang memegang teguh sumpah para pendahulu-pendahulu kita, yang mengatakan; berikan kebaikan yang lebih kepada yang berbuat baik, dan berikanlah kebaikan kepada yang berbuat tidak baik. Itu adalah alasan mengapa Zuitaria masih dianggap sebagai kerajaan dengan budaya keramahanannya. Dan tak lepas dari semua itu, aku Swin Selve Zuita... telah memberikan hadiah khusus kepada penyelamat anakku Pangeran dan Putri Zuita. Mari kita sambut, Asga."

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Where stories live. Discover now