17. Desa Regil & Penjajahan

80 11 0
                                    

Suasana desa Regil

Regil... desa ini terlihat seperti desa kecil, rumah-rumahnya sedikit sekali. Orang yang berlalu lalang pun hampir tidak ada.

"Kenapa disini sepi sekali..."

"Karena desa ini adalah satu-satunya desa di pulau Regil. Semua penduduk bekerja di tambang besi."

Levita keluar dari rumahnya mengikutiku, kami berbicara di teras rumah.

"Tambang?"

"Benar, kami ini desa penambang. Tapi semenjak kedatangan orang-orang Runia ini, mereka menyuruh semua laki-laki untuk bekerja keras menambang besi. Dan bijih besi itu akan dikirim ke kapal Runia."

"Apa maksudmu mereka akan merampas bijih besi itu?!"

"Seperti itulah... dan semua wanita tua dan dewasa harus bekerja untuk membawa  bahan makanan dan dimasukan ke kapal Runia."

"Apa yang terjadi dengan remaja dan anak-anak?"

"Mereka mengurungnya."

"Mengurungnya? Dimana?"

"Itulah... aku tidak tahu."

"Dimana prajurit Zuitaria? Kenapa mereka tidak menyelematkan kalian?"

"Entahlah... semenjak kekalahan prajurit penjaga di pulau ini, Ernina maupun Kald belum mengirim prajurit ke wilayah pulau Regil."

Sungguh... respon kerajaan Zuitaria sangat lambat, seharusnya setelah penyerangan mereka mengutus pembawa pesan dan bantuan pun akan datang setelahnya. Namun, nampaknya sebelum itu dilakukan semua prajurit Zuitaria sudah dihabisi.

Aku melanjutkan percakapanku dengan Levita hingga datanglah seorang warga lainnya mendatangi kami.

"Levita... levita..."

Ialah seorang wanita dewasa, ia terlihat cukup panik saat mendatangi kami.

"Cepat, sembunyilah di dalam rumah!"

Levita pun menarik tanganku dan membawaku ke dalam rumah. Ia mengunci pintu lalu membawaku ke ruang bawah tanah.

"Levita?! Ada apa ini?"

"Maaf, ikuti saja aku... sesuatu yang buruk akan terjadi lagi."

Aku dan Levita masuk kedalam ruang bawah tanah. Setelah masuk kami pun diam tanpa kata.

"Apa yang akan terjadi, Levi-"

Levita membungkam mulutku dengan telapak tangannya.

"Ah, tuan-tuan sekalian..."

"Dimana anak kepala desa?! Hah?!"

"Anak kepala desa? Aku tidak tahu... dia belum kembali lagi..."

"Cuh! Kau mau menipuku, hah?!"

Plak!

"Ssst... kau dengar itu? Jangan banyak berbicara.." Levita membisikkan lirih kepadaku.

Aku mendengarnya... suara dari luar rumah... terdengar beberapa laki-laki mendatangi rumah ini.

Brak! Suara pintu di dobrak...

"Dimana kau, keluar!"

Dub dub dub dub dub dub dub dub ...
Duk, duk, duk, duk, duk, duk, duk ...

Suara langkah kaki menyebar ke semua arah, aku memprediksi mereka ada 4 orang. Nampaknya mereka tidak mengetahui keberadaan kami disini.

"Dimana kau bersembunyi... keluar atau aku akan membunuhmu!"

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Where stories live. Discover now