Chapter 5

412 14 0
                                    

Prof Dylan

Ini sudah jam 15.00,apa Shen Yue sudah datang kerumah, aku takut kalau dia gak jadi datang, karena aku tadi malam menciumnya, kenapa aku bodoh sekali, bagaimana kalau dia berfikir macam-macam dan kabur, aku harap tidak, aku harap tidak, kenapa aku tadi malam menciumnya, apa aku suka dia, itu tidak mungkin, tapi aku merindukannya, kita baru beberapa hari bertemu, apa dia sudah ada pacar, ups kenapa aku jadi cemburu membayangkan dia dengan cowok lain, aku gak akan membiarkan dia dengan cowok lain.

Aku harus mendapatkan Shen Yue, dia harus jadi milikku, yah dia harus jadi milikku, aku rasa, aku rasa, aku, aku suka dia, iya aku sudah Shen Yue, dia kuat, cantik, smart, manis, aku ingin melindunginya, aku tidak akan biarkan dia kerja terlalu keras.

Aku membayangkan dia hidup di Shanghai sementara orang tuanya di kampung, dia bekerja part time setelah pulang kuliah, dia tinggal di rumah kecil,aku tiba-tiba ingin membahagiakannya, dia menyimpan semua rasa sakitnya,sedihnya sendiri,walaupun dia smart dia gak bermuluk-muluk, dia hanya ingin hidup nyaman.

Ups kenapa hatiku berdebar-debar, aku mencoba mengambil iphone ku dan menbuka galeri dan melihat fotonya, uuuh aku merindukannya.

Tiba-tiba Zhou Ye membangunkan aku dari lamunanku "Dylan"

"Ehm ya.. " Zhou Ye adalah sekertaris pribadiku, dia cantik, tinggi,  proposional,fashionable dan smart girl.

Aku tahu dia tertarik padaku, dan dia mencoba untuk lebih dekat dengan aku, tapi aku tidak tertarik padanya, aku menganggap dia sebatas hubungan atasan dan bawahan, dia pegawaiku dan aku bosnya tidak pernah menganggap nya spesial.

"Hari ini weekend, apa kamu tidak ada acara? "

"Ehm, aku pikir tidak ada acara"

"Ehm hari ini filmya bagus Toy Story, aku yakin pasti Shancai suka, bagaimana kalau kita nonton bersama? "What dia sepertinya mau mengajak aku date...

"Sory Zhou Ye, tapi hari ini akan ada tamu, jadi aku gak bisa"

"Ehmm.. Begitu ya? "Gimana kalau besok, kita bisa jalan-jalan ke taman bermain"

"Besok aku juga tidak bisa"

"Okke, good night Dylan, aku mau pulang dulu"

"good night too, silahkan"

Aku lihat sudah jam 18.00 aku gak sabar ingin segera pulang ke rumah.

Prof Shen Yue

Aku tiba ke rumah keluarga Wang dengan naik Bus, apa benar ini rumahnya, rumahnya besar sekali semacam hotel.

Dylan jelas dia tampan, kaya, pasti semua perempuan tertarik padanya, tapi kenapa istrinya meninggalkannya, aku bertanya-tanya kenapa dengan istrinya dia sangat beruntung mendaatkan Dylan, dia punya segalanya.

Aku tiba dikediaman keluarga Wang, setelah aku menekan bel, seorang wanita paruh baya mungkin usianya sekitar 40th membukan pintu

"Shen Yue, right? "

"iya saya Shen Yue"

"ayo masuk, kami sudah lama menunggu kamu"

"Dylan belum pulang dari kantor, oh ya saya Bibi Lu"
Bibi Lu mengantarkan dia ke kamarnya

" Ini kamarmu, bersebelah dengan kamar Shancai, didepan kamu kamarnya Dylan"

"Terimakasih bibi Lu, oh ya dimana Shancai?

"Dia habis ini pulang dari playgroup"

"Kamu rapikan saja pakaianmu, dan siap-siap"

"Oh iya, terimakasih bibi Lu, ehm panggil saja saya Yueyue, please"

"Oke Yue"

Bibi Lu sangat tegas walaupun sudah tua tapi dia berwibawa, kenapa kamarku didepannya kamar Dylan,yah salah dilorong-lorong lagi tempatnya.

Aku mencoba untuk tidak berfikir aneh.

Aku masuk ke kamarku, wah ini kamar seperti di hotel besar banget,kenapa dia memfasilitasi aku sebagus ini, apa pekerja yang lain juga difalisitasi yang sama seperti aku, aku harap iya.

Setelah merapikan pakaian di almari, aku mandi,pakaian yang aku kenakan cukup bagus, celana jins dan sweater, yah aku suka, cukup pakai make up yang tipis, yah begini lah aku, aku yang sederhana,aku keluar,berharap Shancai sudah pulang.

Aku kedapur menemui bibi Lu

"Shancai belum pulang ya bi? "

"Sebentar lagi pulang"

Tidak lama suara pintu terdengar aku lari ke ruang tamu. 

"Shancai"

"Cici" dia langsung lari ke arah ku,memelukku dan menciumku

"Do you miss me? "

"I miss you so much"aku langsung tersenyum dan memeluknya lagi.

Aku mengantarnya ke kamar dan membantunya menyiapkan air hangat untuk mandi.

"Kamu pasti belum makan kan? Kita makan yuk" aku mengajak ke dapur untu makan, Shancai suka pancake,pizza,kentang goreng dan salad buah, aku membuatkannya pancake untuk dia dan aku.

"Waktunya makan"

"hemmmm,,,ini bener-bener enak ci, aku suka"

"Really"

"Yes, really" aku tertawa mendengarkan dia, itu sangat lucu

Saat kita makan, Dylan datang dan menuju kearah kami

"Good night, Baby"

"Dad, lihat deh, cici buatin aku pancake, ini bener-benar enak" aku tertawa dan tersenyum kearahnya

"really"

"iya dad, coba deh"

"Oke" aku mengambilkan dia piring dan mensajikan pancake dan topping sirup mapel

"Thank you  Yue"

"Your Welcome" kataku dengan senyum setengah

Love BabyWhere stories live. Discover now