Chapter 15

293 9 0
                                    

Cheng Xiao berencana akan mengajak Dylan main basket, karena Cheng Xiao tahu, Basket adalah olahraga yang digemari Dylan.

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


Outfit hari ini, dia ingin Dylan hanya menatap dia dan, dia dandan secantik mungkin ,memakai parfum,, dan memakai pakaian yang sangat minim bahan untuk menarik Dylan,semenjak Momo mendukungnya dia semangat untuk mengejar Dylan, "Dylan kamu akan jatuh ke tangan aku"

Cheng Xiao pergi ke kamar Dylan berniat untuk membangunkannya, dia mengetok pintu kamar Dylan.

"Dylan...Dylan tidak ada jawaban"

Cheng Xiao akhirnya masuk ke kamar Dylan, ternyata pintunya tidak di kunci, Cheng Xiao sengaja membiarkan pintu tersebut sedikit terbuka.

Ternyata Dylan sedang mandi,Cheng Xiao menunggunya di bed sambil tidur-tiduran, saat pintu kamar mandi terbuka Cheng Xiao kaget, Dylan hanya mengenakan bawahan handuk, dan atasnya terbuka, dia berusaha menelan ludah melihat pemandangan ini.

Dylan kaget,Cheng Xiao sudah ada dikamarnya
"Apa-apaan dia ngapain dia disini" bathin Dylan

"Dylan" sapa Cheng Xiao, Dylan langsung duduk di sebelah Cheng Xiao

"Dylan aku boleh mintak tolong gak? " tanya Cheng Xiao

"Tolong apa" tanya Dylan

"Tolong lepasin kalung ini susah banget Dylan, aku sudah bosan, mau ganti" tanpa berpikir panjang Dylan langsung mendekatkan diri ke arah Cheng Xiao dan mencoba melepaskannya.

"Ini susah Cheng Xiao, bisa agak maju tidak? " tanya Dylan, terus Cheng Xiao mendekatkan badannya lagi, tangan Cheng Xiao sampai menyentuk lengan Dylan,heemmm ini hot bener2 hot.

Dylan mencoba melepaskannya lagi sampai dia mendekatkan wajahnya ke leher Cheng Xiao.

Cheng Xiao merasa ada aliran listrik yang menyengatnya, dia memegang tangan lengan Dylan sangat kuat, dan tangannya bergerilya ke dada Dylan 1 nya.

"Ini sangat susah Cheng Xiao, kamu kasih apa sih, bisa susah begini? "

"Aku gak tahu Dylan", akhirnya Cheng Xiao mendekatkan lagi tubuhnya ke arah Dylan, sampai kakinya Cheng Xiao menumpuk ke paha Dylan.

"Aah...Dylan sangat susah ya" Cheng xiao sampai susah bernafas, dan tanganya sampai kepinggangnya Dylan dan sedikit mengelusnya.

Cheng Xiao semakin menekan dadanya ke Dylan, supaya Dylan bisa melepaskan kalungnya, dan karena masih susah Cheng Xiao mencoba duduk dipangkuannya Dylan dan tangannya Cheng Xiao berada di rambut Dylan dan sedikit meremasnya, sedangkan Dylan mendekatkan wajahnya ke leher Cheng Xiao, karena kalungnya Cheng Xiao press leher, dia memejamkan mata, karna dia harus sedikit menaikan lehernya untuk memberikan akses penuh ke Dylan, dia menikmatinya,dalam posisi seperti ini. Tangannya semakin meremas2 rambut Dylan.

Love BabyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz